17. Ada mereka di Mall juga

270 43 0
                                    

Hanna berjalan sendirian menuju kantin sekolah. Ia terlihat sangat kesal, dilihat dari cara jalannya yang menyentak-nyentak. Tentu saja, ini semua karena Jeno menghabiskan minumnya tanpa seijinnya. Benar-benar Jeno cari masalah.

Untung saja laki-laki itu bertanggung jawab dan memberikan uangnya sebagai ganti, kalau tidak mungkil sekarang Jeno sudah tinggal nama.

Bel pulang sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu, dan benar mereka pulang lebih awal dengan alasan ada rapat osis, rapat terusss. Hanna berjalan sendiri itu karena teman-temannya sedang melaksanakan piket. Meskipun pulang cepat, piket adalah tugas yang wajib di selesaikan, begitu kata Renjun selaku ketua kelas mereka yang baru.

Kalian tau kan, apapun tujuannya Hanna pasti akan selalu melewati kelas Sungchan. Yah, itu karena dari sana satu-satunya jalan. Mau mengelak juga tak bisa, dan sekarang pria itu sudah di depan mata. Tiba-tiba Hanna teringat bahwa ia harus segera menyelesaikan masalah yang ada antara dirinya dan Sungchan. Jadi, cepat-cepat ia menghampiri lelaki itu.

"Sung–"

Langkah Hanna terhenti saat melihat Sungchan menghindarinya. Itu terlihat jelas saat mata mereka bertemu dan lelaki itu segera melangkah menjauh, lebih tepatnya mendekat kearah gadis yang selama ini menjadi temannya, Giselle.

Hati Hanna terasa sakit, tentu saja. Rasanya bertambah berkali-kali lipat dari yang sebelumnya. Perasaannya campur aduk, namun sebisa mungkin ia menahan ekspresinya. Ia tak ingin terlihat lemah disini.

"Emm, manggil gw kak?"

"Eh?" Hanna terkejut melihat pria jangkung disebelah kirinya, "enggak." Katanya sambil menggeleng pelan.

"Oh kirain, soalnya tadi denger ada Sung Sung-nya gitu." Ucap Jisung sambil tersenyum canggung.

Ah sekarang Hanna mengerti, pasti adik kelasnya ini salah paham, mengira Hanna memanggil namanya tadi. Jisung ini adalah orang yang cukup dekat dengan Sungchan, terlebih dengan Jaemin dan Jeno. Memang circle pertemanan Duo J itu cukup luas.

"Kalo gitu kita duluan ya kak." Pamit Jisung sambil berjalan bersama temannya. "Duluan kak." Sambung Chenle, teman Jisung tadi.

"Iya." Balas Hanna lalu menghela nafas. Ia harus segera menyelesaikan tujuan awalnya, yaitu membeli minum di kantin, sebelum temannya menunggu lebih lama.

***

"Hahhh akhirnya sampe juga." Ujar Winter sambil menghirup udara dingin didalam mall.

"Mau kemana dulu?" Tanya Ningning, "makan dulu gak?"

"Apasi Ning, nanya sendiri jawab sendiri." Ujar Hanna heran, Ningning nyengir tanpa dosa.

"Hehe laper cuy."

"Ah lu mah laper mulu, perasaan istirahat tadi lu udah makan banyak." Timpal Winter.

"Diem lu, gw mah lagi masa pertumbuhan mesti makan banyak. Ga kaya lu yang udah kurus malah diet, mau diet sampe tinggal tulang gitu?"

"Body swiming lu bangke! Lu yang gatau kalo gw juga lagi doyan makan belakangan ini." Ujar Winter tak terima.

"Swiming swiming pala lu, body skipping yang bener." Balas Ningning.

"Udah-udah diem deh kalian. Sama-sama salah aja sewot, ga malu apa udah di liatin sama orang-orang."

Ningning menatap Hanna sambil cemberut "dia yang duluan mulai."

"Dih apaan, lu duluan ya njer."

"Udah-udah ih! Ayo sekarang kita makan, tau banget kalo udah kaya gini mesti pada laper."

Winter tersenyum lebar sampai memperlihatkan gigi-giginya yang rapi. "Peka banget deh Hanna."

"Mending sekarang kita jalan, gw tau tempat makan yang enak."

"Yaudah kuy."

***

"Enak banget anjir, baru tau gw ada restoran itu padahal gw sering main kesini." Kata Ningning sambil memegangi perutnya, rasanya full.

"Gw juga awalnya gatau, tapi waktu itu sepupu gw datang terus ngajakin makan disana."

"Siapa? Kak Hendery ya?" Tanya Winter.

"Kagak, itu mah sepupu jauh gw. Ini cewek anak dari kakak perempuan emak gw."

"Oh ya? Cantik ga?"

"Cantik lah pasti, mirip bule gitu. Mungkin karena kelamaan sekolah di Aussie kali ya?"

"Oh, dia sekolah diluar?" Tanya Ningning ikut penasaran.

"Iya dia pindah sekolah disana karena pekerjaan ortunya. Jadi waktu liburan kemarin dia balik kesini terus ngajak makan di restoran yang tadi. Gw juga gatau dia tau tempat itu darimana."

"Kenalin ke kita dong, kali-kali bisa nanya tips skin carenya kan hehehe." Ujar Winter sambil terkekeh.

"Iya deh nanti gw kabarin, tapi gatau juga Karina kapan lagi balik ke sini."

"Namanya Karina?" Tanya Ningning, Hanna mengangguk.

"Hooh, nama Inggris nya Karina tapi nama aslinya sih Yoo Jimin."

"Ohh begindang." Ujar Ningning dan Winter lalu mengangguk-ngangguk.

"Eh ini mau kemana lagi? Masa keliling gini aja?"

"Gapapa siapa tau nemu baju bagus kan, gw pengen beli hoodie lagi soalnya."

"Buset Win, hoodie lu udah banyak anjir gw liat dilemari lu kemarin." Ujar Ningning.

"Ya gapapa, biar gw ga minjem-minjem punya orang. Ga kaya lu, punya Yangyang dijadiin hak milik." Balas Winter mengejek sambil menjulurkan lidahnya.

"Bamsat kao." Saat Ningning ingin melayangkan pukulan untuk Winter, fokusnya teralihkan pada dua orang pria yang berjalan dibelakang mereka. Walaupun jaraknya cukup jauh tapi ia bisa mengenalinya.

"Weh weh itu kak Jaehyun ga sih?"

Kompak Hanna dan Winter menoleh. "Eh Sungchan juga." Sahut Winter. "Mau ngapain ya mereka?"

"Mau duel kali."

"Anjir ngadi-ngadi lu."

"Siapa tau beneran duel, eh samperin sono Na."

"Hah? Gila ya lu." Tolak Hanna.

"Lah katanya mau baikan sama Sungchan, gimana sih?"

"Ya ga sekarang juga dong Winter bangke." Ujar Hanna sambil membuang arah pandangnya saat melihat dua pria itu mendekat, lebih tepatnya sudah di belakang mereka.

"Hai kak, hai Chan." Ujar Ningning yang diikuti Winter, Hanna diam saja.

"Hai juga." Balas Jaehyun sambil tersenyum lalu melirik Hanna "hai Hanna."

Hanna terkejut lalu menoleh ke kanan, melihat kakak kelasnya itu "eh, hai kak." Sapanya gugup entah mengapa.

Namun Hanna lebih terkejut lagi saat melihat Sungchan ada disebelah kirinya, sangat-sangat dekat dengannya. Ia mendongak dan melihat senyum tipis terukir diwajah pria itu.

"Hanna, boleh bicara sebentar ga?"


G A N T E N G —
By : meyjunnn

GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang