"Hah." Winter bingung sekaligus tak percaya dengan apa yang di katakan Ningning barusan, ia juga melirik pada Hanna yang hanya diam di tempatnya.
Ekspresi Hanna sekarang adalah diam dan duduk tegak seperti mematung di tempatnya. Ia sebenarnya terkejut, walaupun tampak santai tapi tetap saja terlihat dia sedang shock.
Ningning yang sedari tadi mengamati kini tertawa pecah apalagi saat melihat Hanna yang seperti sedang menahan buang air besar. "Etapi boong ahahayyy."
"OASUUU." Umpat Winter lalu melayangkan tinjuannya tepat di lengan Ningning "kirain gw bener anjing."
"Aduh sakit gila."
"Btw Giselle siapa?" Tanya Hanna, ia lebih penasaran siapa pemilik nama itu daripada sibuk misuh-misuh seperti Winter tadi.
"Cewe yang akhir-akhir ini sering bareng Sungchan." Kata Ningning sambil mengusap lengannya yang sakit karena pukulan Winter "gw juga taunya dari Yangyang sih, tadi gw liat mereka berduaan dikelas."
"Oh." Hanna mengangguk singkat "gw juga liat tadi."
Winter dan Ningning terdiam sesaat, sambil melihat satu sama lain. Seperti memberi kode atau berbicara lewat tatapan mata, Hanna sadar namun diam saja. Entah mengapa moodnya jadi buruk. "Kok lu biasa aja sih Na?" Tanya Winter.
"Apanya?"
"Kok lu ga kagat? Maksudnya kan lu ama dia jadi renggang karena si Giselle ini." Timpal Ningning.
"Giselle atau siapapun itu ga ada hubungannya. Emang dari awal kita juga ga deket-deket banget, jadi yaaa kalo renggang juga biasa aja. Giselle ga salah, jangan sampai kalian benci sama dia." Jelas Hanna panjang membuat kedua temannya takjub tak percaya, wah hati Hanna benar-benar.
"Kita ga menyalahkan Giselle kok, tapikan kaya ada something gitu diantara mereka setelah kalian ga bareng lagi." Kata Ningning membuat Winter mengangguk setuju.
"Padahal kayanya kalian sama-sama suka deh. Ya gw tau sih ga mungkin secepat itu ada rasa, tapi gw udah liat gelagat kalian dari awal. Kaya beda gitu waktu lu bareng kak Jaehyun."
"Apaansih masa baru kenal udah ada rasa?" Kata Hanna sambil memasang ekspresi wajah yang seolah-olah bicara, 'ga mungkin lah?'
"Ya kan tadi gw bilangnya ga langsung suka, tapi kek ada perasaan tersendiri yang buat kalian tertarik satu sama lain. Ga nyimak lu ah."
"Udah jangan ribut, sekarang gw tanya deh lu lebih ke kak Jaehyun atau Sungchan? Jujur ya, tanya hati lu yang paling dalam."
Pertanyaan berat dari Ningning, kenapa Hanna harus di sungguhkan pertanyaan yang seperti itu? Sebenarnya Hanna juga tak mengerti perasaannya sendiri. Ia tak tau alasannya tapi sebenarnya ia lebih nyaman bersama Sungchan dibandingkan Jaehyun. Apa itu hanya sekedar rasa nyaman dengan seorang teman laki-laki?
"Kalau lagi main jujur-jujuran sih, gw milih Sungchan." Jawabannya mantap setelah memikirkannya baik-baik "gw juga gatau kenapa."
"Jelas banget sih lu udah ada sedikit rasa, tapi lu selalu mencoba lari dari perasaan lu sendiri." Sahut Winter telak, membuatnya semakin bingung.
"Yaudah jangan di paksain, pelan-pelan aja lagian gw bohong kok soal mereka jadian. Jadi lu punya kesempatan buat rebut hati Sungchan lagi, cari cara buat lu bisa punya waktu buat ngobrol berdua dan selesai masalah ini, masalah yang buat kalian jadi menjauh kaya gini." Kata-kata penyemangat dari Ningning untuk Hanna sambil menepuk-nepuk pundak gadis itu.
"Eh eh jangan nangis dong Na." Kata Winter dengan heboh sambil menyodorkan tissue yang tersedia disebalahnya, hal ini tentu medapat tatapan mematikan dari Hanna dan tawa dari Ningning.
"Lu kira gw sama kaya cewe-cewe lebay bucin di luar sana?!" Katanya kesal. Hanna tak berbohong, ia sedari tadi sedang menyimak ucapan Ningning yang terasa berat dikepalanya, sulit di cerna.
"Ahahaha canda bor, biar ga tegang amat." Winter cengengesan tak berdosa, untung Hanna sabar, kalau tidak mungkin botol minumnya sudah mencium kepala gadis itu dengan keras. "Btw kok belum bel sih?"
"Oiya lupa bilang, kita jamkos."
"DEMI?!"
"Dih kalo jamkos aja lu semangat, Na"
"Bodo amat." Balas Hanna menjulurkan lidahnya pada Winter. "Perasaan jamkos mulu dah."
"Hooh, gw juga gatau tapi tadi kata anak-anak ada rapat buat pemilihan kandidat OSIS lusa."
"Sumpah Ning??? Kita masuk ga?"
"Ya mana gw tau anjer, nama-nama kandidatnya aja belum di pilih sama OSIS lama, gila lu."
"Hadehhhh."
"Udah santai aja, pasti masuk sih, KAYANYA." Kata Hanna.
"Gw kalo ga masuk juga gapapa sih, setelah gw pikir-pikir pasti ribet juga jadi anggota OSIS." Ujar Ningning.
"Jadi lusa nama kandidatnya keluar sekalian pemilihan juga ga?" Tanya Winter mengingat tahun lalu saat pemilihan OSIS baru, sekolah mereka mengadakan pemilu seperti pemilihan presiden.
"Setau gw kita bakal dikasi waktu buat milih siapa, nah besoknya baru pemilihan."
"Oh gitu." Winter manggut-manggut "anjirlah gw ga sabar mau liat kakel cogan hskshskhs."
"Dih lu mah labil, suka lihat cogan tapi giliran di tembak malah nolak, alasannya 'maaf ya kak, kakak terlalu baik buat aku' sebenernya mau lu apa sih?"
Winter terkekeh mendengar ucapan menyindir dari Ningning "kan gw cuma mengagumi bukan beneran suka apalagi sampe cinta."
"Ya kan mereka udah baper duluan goblog."
"Salah mereka lah kenapa baper."
"Anjir beneran buaya versi betina lu Win." Kata Ningning menggeleng tak percaya.
Saat mereka berdua tengah asik menggosipkan banyak hal, saat itu pula Hanna terdiam dan tenggelam dengan pikirannya. Kalau dipikir-pikir ia seperti nge-stuck disatu tempat, pikirannya tak dapat bekerja secara jernih, ia butuh hiburan.
"Weh ges."
"Paan." Sahut Winter dan Ningning bersamaan.
"Pulsek jalan kuy, mumpung gw bawa uang lebih."
"Lu niat traktir ga nih?"
Winter menoyor pala Ningning pelan "traktiran mulu otak lu."
"Rezeki jangan di tolaklah." Kata si Ningning, "gw bisa sih, lu Nter?"
"Winter anjir nama gw, Nter apaan anjer?" Kata gadis itu tak terima sekaligus kesal.
"Nama lu Minjeong bgst bukan Winter, ngaku-ngaku lu." Kata Ningning tak ingin kalah.
"Iya deh suka-suka lu aja."
"Hadeh playing victim, saya sebagai kembarannya mba Jennie hitam-merahmuda ngalah aja deh. Tinggal jawab iya atau ga aja susah, lu ikut kagak?"
"Iya boncel gw ikutttt."
Hanna dari tadi menyimak, sudah bosan dengan pertikaian ini. "Beneran jadi kan? Jangan wacana doang."
"Iya nyai, beneran kok ini." Ucap Winter dan Ningning bareng. Kerjaannya gaduh, tapi sekalinya kompak, kompak banget mereka tuh.
"Cie kompak nih ciee."
"Taek."
— G A N T E N G —
By : meyjunnn
KAMU SEDANG MEMBACA
Ganteng
Fanfictionft; Sungchan NCT Masalah umum yang sering dialami remaja labil, apalagi kalau bukan soal perasaan suka mereka? "Doi lu noh." "Doi gw pala lu peang." by meyjunnn oct 2020 - april 2021