"Eh Ning, lu pulang bareng siapa?"
"Gw nebeng sama Yangyang, kaya biasa." Jawab Ningning sambil menggendong tas nya. "Mang ngapa Na?"
"Gw lupa bawa ongkos njir."
"Oalah, kalo gitu balik sama Winter aja. WIN, ADA YANG MAU NEBENG INI."
"SINI ATUH."
"Lu pulang naik apa Win?" Tanya Hanna mendekati bangku Winter.
"Naik kaki gw mah"
Hanna berdecak kesal, "gw serius kambink."
"Ini mah udah serius banget."
Hanna menatap Winter datar, begitu pula Ningning. Haduh Winter malu jadinya. "Hadehh iya iya, seminggu ini abang sepupu gw nginep, jadi mumpung dia disini gw manfaatin jadi ojek ehehe."
"Anjir laknat bener lu jadi adek."
"Gapapa biarin, lagian juga Bang Doyoung sering babuin gw, di rumah gw sendiri loh padahal."
"Lu mah emang pantes jadi babu Win BEHAHAHA."
"Anjim, gelut lah yuk Ningsih!" Winter mengambil ancang-ancang untuk melemparkan bukunya pada Ningning.
"Lempar lah sini, dapat duid gw."
"NINGSIHHHH."
"Pfftttt mampus ada yang ngamuk." Bisik Winter dan Hanna.
"Apaansih?"
"Lu niat balik kaga sih? Gw tinggal juga deh lama-lama."
"Iya sabar." Ningning bergegas merapikan kursinya. "Awas ye lu Win, urusan kita belom kelar!"
"Gatakut, gw tunggu besok, tinggalin aja Liu atau turunin di lampu merah di simpang boleh juga tuh."
"Rencana gw sih gitu." Balas Yangyang lalu pergi menjauh.
"Kompor lu Winter bangsat, EH YANGYANG TUNGGUIN ANJIR."
Seperginya sepasang sepupu itu, kini Hanna kembali pada urusannya. "Eh siapa tadi nama abang lu?"
"Bang Duyung."
"Sejak kapan lu punya sodara namanya duyung, hah?"
Winter ketawa kecil, "Doyoung maksudnya."
"Eanjir dah balik dia?!" Ujar Hanna tak percaya.
"Hooh." Winter mengangguk lalu keluar kelas diikuti Hanna. "Ngapa? Masi suka lu sama dia??" Winter menaik-turunkan alisnya menggoda Hanna.
"Bajing, kaga ya."
"Halah tipu tipu."
"Dih kaga caya lu."
"Bentar gw telpon bang duyung dulu."
Saat Winter menelpon sepupunya tersebut, tiba-tiba ponsel Hanna berdering membuat kedua gadis itu bingung.
"Loh kok nyambung ke hp lu?" Winter mengecek kembali nama kontak yang ia hubungi, "padahal disini jelas-jelas 'Bang Duyung' loh, coba dah liat." Winter sampai menunjukkan ponselnya pada Hanna.
"Ya berarti bukan dari lu bego." Hanna merogoh sakunya dan mendapati nama Sungchan yang tertera dilayar ponselnya. "Bentar gw angkat telpon dulu." Hanna kemudian menjauh.
"Iya jan jauh-jauh."
"Sip." Hanna mengacungkan jempol. "Halo?"
"..."
Hanna mengerutkan keningnya, kenapa tak ada jawaban? "Halooo?"
"..."
"Kok diem aja sih, kepencet kali ya?" Hanna mematikan panggilannya, "njirla ni anak buat gw panik aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ganteng
Fanficft; Sungchan NCT Masalah umum yang sering dialami remaja labil, apalagi kalau bukan soal perasaan suka mereka? "Doi lu noh." "Doi gw pala lu peang." by meyjunnn oct 2020 - april 2021