𝐈𝐗

406 80 42
                                    

Aku datang ke tempat praktek Donghae pagi di hari rabu, aku sudah membuat janji sebelumnya. Donghae juga sudah mendengar tentang aku yang sudah setuju untuk penggabungan.

Aku memakai pakaian yang paling aku suka hari ini, meskipun aku sudah berbesar hati untuk melakukan fusi. Aku masih sedikit getir menerima kenyataan kalau setelah ini aku akan menjadi aku yang lain. Itu berat, bukan?

Rasanya seperti merelakan jiwamu begitu saja kepada iblis untuk mendapatkan hal yang lebih besar.

"Pagi, Eunhyuk-ssi." Sapa perawat Teuk sambil memberikan senyum lesungnya yang manis. "Bagaimana perasaanmu hari ini?"

"Tegang." Jawabku singkat, aku masih terus berusaha mengatur deru jantungku yang bertabuh.

Donghae sedang berdiri di dekat kaca ruangannya, memandang ke luar sambil menyesap secangkir kopi, hari ini dia tampan sekali, rambutnya yang mulai memanjang dan di atur sedemikian rupa membuatnya terlihat sangat jantan, aku berdesir kagum.

Dokter tampan itu mempersilakan aku duduk di tempat yang hampir mirip dengan tempat duduk Hyukki pada saat itu, bedanya kali ini kursinya berbahan kayu yang di poles sangat kinclong. Satu fakta yang mungkin belum kalian ketahui; Aku suka perabotan berbahan kayu.

"Aku pernah dengar kalau kau suka kayu." Ucap Donghae pelan.

Aku tersenyum takjub, ia ingat hal kecil tentang diriku? Apa benar aku pernah menceritakan hal ini padanya?

"Metodenya masih hipnotis, kau tahu bukan?"

Aku mengangguk. Tubuhku sudah terbujur pasrah di atas kursi yang nyaman ini.

"Sebelum itu, apa kau sudah sepenuhnya yakin pada keputusan ini?"

Aku menarik nafasku. "Ya."

"Ada yang ingin kau katakan sebelum kita berjalan semakin jauh?"

Aku menatap Donghae lama dan dalam. "Aku cinta kau." Bisikku.

Donghae terpaku untuk sejenak, tapi kemudian kembali fokus kepadaku.

"Terima kasih untuk ketulusanmu, Eunhyuk. Sekarang, kita mulai."

Jantungku berdegup tak karuan.

"Bernafaslah dengan teratur sambil berhitung mundur." Ucap Donghae dekat di telingaku. Aku hanya mengikuti perintahnya.

"Saat ini kau sedang berada di satu ruangan tak berujung yang memiliki satu pintu, coba putar tubuhmu." Kata Donghae.

Aku bisa melihat ruangan putih yang tidak punya apapun di dalamnya, lalu ku putar tubuhku satu kali dan melihat sebuah pintu yang juga berwarna putih.

"Aku melihatnya." Bisikku.

"Pergilah dan masuk ke sana."

Aku berjalan menyusuri ruangan itu, pintu itu terlihat dekat namun cukup jauh ketika aku menggapainya. Aku berlari kecil agar cepat bisa menuju pintu itu, kemudian masuk.

Ketika aku membuka pintu tersebut, hal pertama yang aku lihat adalah pohon di belakang rumahku.

🎲

TERCIPTANYA EUNHYUK.

Sejak ayah dan adik Hyukjae meninggal dunia, kehidupan Hyukjae berubah drastis. Ibunya menjadi sering marah dan tidak terlalu memperdulikan Hyukjae.

Kurang lebih satu tahun setelah pahit menimpa keluarga itu, ibu Hyukjae memutuskan menikah dengan seorang pria yang cukup urakan.

Awal pernikahan segalanya terasa biasa saja, ibu Hyukjae dan suami barunya hidup rukun dan  tenang. Tapi lambat laun, semuanya juga ikut berantakan.

Dr. D and Fourth Lee [ HaeHyuk ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang