Dr. D and Fourth Lee [ HaeHyuk ]

𝐕𝐈𝐈

𝐃𝐫. 𝐃 𝐚𝐧𝐝 𝐅𝐨𝐮𝐫𝐭𝐡 𝐋𝐞𝐞

🎭
HaeHyuk • BxB

Romance | Psychological Fiction | Angst

🎲

Belakangan setelah Hyukjae yang baru lahir. Aku sering terkikik mendapati Hyukjae mengagumi dirinya sendiri karena bisa memahami buku-buku yang selama ini tidak ia mengerti, jelas saja Hyukki punya pengaruh besar untuk hal itu.

Keesokan harinya setelah Hyukjae yang baru hadir di kehidupan kami, aku pergi ke Mouse & Rabbit untuk meminta cuti. Kyuhyun menjadi orang yang sangat peduli ketika tahu bahwa Hyukjae merupakan pengidap multi-kepribadian.

"Kenapa tidak beritahu aku lebih awal?" protes Kyuhyun.

"Kau tidak mungkin menerima karyawan yang punya gangguan mental, Gyu."

Gyu adalah panggilan khususku untuk Kyuhyun, kami sudah cukup dekat belakangan. Kyuhyun menjadi salah satu orang yang selalu antusias setiap kali aku menceritakan tentang diriku dan tubuh Hyukjae.

"Kalau Hyukki punya banyak uang, kenapa Hyukjae melamar pekerjaan ini?"

"Karena Hyukjae tidak berani memakai sembarangan uang yang ada di rekeningnya, dia pria yang jujur dan polos." jelasku.

"Lalu bagaimana denganmu?"

Aku menangkup pipi Kyuhyun. "Jika kau mempelajari para pengidap gangguan ini, kau akan tahu bahwa mereka—atau kami—punya yang namanya Sang Pelacak, yaitu satu identitas yang sangat tahu dan paham dengan apa yang terjadi pada identitas lainnya. Nah, akulah Sang Pelacak!"

Kyuhyun mengangguk. "Berarti kau tahu banyak tentang kepribadian lainnya? Bagaimana caranya?"

"Aku bisa mengintip atau menyaksikan bagaimana kehidupan mereka berlangsung."

Kyuhyun meringis ngeri. "Kau seperti penguntit."

"Yaa!"

Kyuhyun tertawa geli ketika aku menggeplak kepalanya dengan sumpit.

Ia kembali menyantap makan siangnya. "Lalu, kau jatuh cinta pada si dokter itu?"

Aku mengangguk. "Aku menyukainya, tapi kurasa pria itu mulai tertarik pada Hyukjae yang baru."

Kyuhyun berdecak kagum. "Kau—atau kalian—sangat menarik."

Aku menyetujuinya.

Kyuhyun sempat mendengar tentang kekacauan yang terjadi di malam minggu ketika Yesung dan Hyukki bersama, ia juga menanyakan tentang Spencer, tapi aku tidak bisa cerita banyak soal berandalan itu.

Saat aku akan pulang, Kyuhyun menahan tanganku. "Jumat sore.. Kau ada waktu, Eunhyuk?"

"Ada, kenapa?"

"Mau jalan-jalan denganku?"

Aku tersenyum simpul. "Boleh. Jemput aku di apartemen ya!"

🎲

Satu jam menjelang sore di hari jumat, aku bersiap sambil merias wajahku untuk pertemuan dengan Kyuhyun. Meskipun kami dekat, aku tetap harus menjaga penampilanku di dekatnya.

Kyuhyun suka sekali menggangguku setiap aku sedang melaksanakan tugasku di kafe, ia juga tipe orang yang suka bersentuhan—hal yang waktu itu sempat membuat Spencer hampir mengamuk. Aku sendiri tidak apa-apa jika siapapun menyentuhku, selagi aku tidak merasa di rugikan.