"HENTIKAN!! HENTIKAN SEMUANYA KUMOHON!" Irene berteriak memandang Jungkook yang tengah berjongkok di depannya.
"Bagaimana cara nya noona?" Jungkook tersenyum miring. Sebelum akhirnya berdiri melangkahkan kakinya menuju kedua orang tua nya serta Taehyung yang berdiri kebingungan.
"Bagaimana Appa? Putrimu menderita karena aku! Ayo siksa aku!" Jungkook mengangkat kedua tangan Sehun didepan wajahnya.
"Kenapa diam?" Jungkook tersenyum kecil lalu mendekati sang Appa. "Appa jangan berpura-pura didepan ku! Appa kan yang selama ini membiayai apapun yang Irene noona butuhkan! Bahkan Appa berpura-pura didepan kami semua kalau Appa membenci dirinya!" Ucap Jungkook menujuk Irene.
"Appa sama saja dengan nya! Kalian!" Jungkook menujuk Irene dan Sehun bersamaan. "Kalian masih saling berhubungan kan dibelakang kami? Appa selalu mengunjungi Irene noona waktu Irene noona pergi dari rumah! Appa juga yang membiayai tempat tinggal Irene noona! Tapi kenapa Appa berpura-pura membenci Irene noona didepan ku?!" Jungkook menatap Sehun dengan tatapan yang berbeda. Air mata ia biarkan menetes.
"APA SUSAHNYA MENGATAKAN KALAU APPA MASIH MENYAYANGI NYA?!" Hingga akhirnya Jungkook jatuh terduduk dihadapan Sehun dengan derai air mata yang membasahi pipi.
"Bahkan Irene noona rela menyuap seorag dokter demi memalsukan data bahwa aku adalah ANAK KANDUNG MU TUAN JEON! hiks" Jungkook berteriak mengeluarkan isi hatinya. Mengabaikan ego yang selama ini ia junjung hanya demi mendapatkan kasih sayang.
"Jungkook"
"Kalau kau tidak menganggap ku ada hiks kenapa kau mendonorkan darah mu untukku? Kenapa kau tidak membiarkan mati tergeletak mengenaskan disana? KENAPA? APA KAU MASIH BERIAT MENYIKSA KU DENGAN MENYELAMATKAN KU?!" Dan Sehun menggeleng atas pertanyaan Jungkook. Ia ikut duduk didepan sang anak. Menarikny dalam pelukan hangat. Seraya berucap.
"Aku menyayangimu sungguh. Aku mendonorkan darah ku untukmu karena aku menyayangimu. Aku menganggap mu putraku. Hanya dirimu. Tidak ada yang lain." Ucap Sehun menegaskan. Mengusap punggung sang anak dengan lembut. Lalu sekejap menatap Irene. Memandang datar kearah Irene.
"Appa hanya menyayangimu ingat itu, hm?" Ucap Sehun mencium pucuk kepala Jungkook. Lalu menariknya perlahan agar berdiri.
"Sudah kubilang. Pergilah sebelum aku bertindak!" Semua orang bisa merasakan aura Sehun. Sungguh. Terlalu kentara. Tatapannya yang menyiratkan kebencian juga kekecewaan.
"Masalah dokter Jung aku sudah mengatasi nya. Aku sudah tau niatmu menganggu hidup keluargaku. Dan berniat mengambil alih hartaku." Sehun menjeda ucapannya. Mengambil nafas sebelum akhirnya berucap.
"Tinggalkan Keluargaku Atau Aku Yang Akan Menghancurkan Keluargamu" ucap Sehun mengangkat sebuah foto yang dimana terdapat keluarga kecil yang hidup sederhana.
"A--aku mohon jangan!" Irene menggeleng kan kepalanya. Menatap Sehun sendu.
"Kembali lah ke keluarga mu. Katakan, kau gagal merayu tuan Jeon untuk tetap menganggap mu sebagai anak dan merebut hak dari Jeon Jungkook." Sekali lagi Sehun berucap tanpa berniat menatap Irene.
"Maafkan aku. Kumohon maafkan aku. Aku melakukan ini demi ibuku yang ingin hidup terpandang. Ibuku--hiks--ibuku ingin hidup penuh dengan uang. Hingga ibuku bertemu denganmu waktu itu. Akupun tidak mengerti bagaimana aku bisa bersamamu. Hiks--hingga akhirnya aku dewasa dan ibu menjelaskan semuanya kepadaku. Hiks---aku--aku menjadi gila harta karena ini!" Irene menjambak rambut nya sendiri. Memikirkan kebodohan yang ia lakukan. Rela mengorbankan kebahagiaan orang lain agar dirinya bahagia. Tanpa melihat kedepan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Baiklah. Aku menyerah" Irene berucap mendongak kan kepalanya menatap Sehun yang acuh terhadap nya. "Aku akan pergi dari kehidupan kalian. Maafkan aku selama ini yang sudah mengganggu ketenangan kalian." Ucap Irene tersenyum tipis. Hingga akhirnya melangkah kan kaki keluar rumah. Namun ia urungkan akibat teriakan tuan muda Jeon.
"Berhenti disana!"
"Bawa ini dan katakan kepada keluarga mu. Lakukan segalanya dengan kejujuran agar hidupmu tidak dipenuhi dengan kebencian juga keburukan apalagi terobsesi pada uang. Sampaikan salamku kepada kedua orang tua mu noona" Jungkook berucap menyodorkan sebuah black card. Setelah itu tersenyum kecil mengantar Irene menuju mobil yang akan mengantarkan nya kebandara. Menuju rumah asal nya. Dimana awal pertemuan yang memicu pertengkaran di keluarga Jeon.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.°°°
"Maafkan aku. Aku menyesali semuanya" ucap Sehun membuka pembicaraan ditengah makan malam yang telah direncanakan oleh Sehun sendiri.
"Tidak apa. Lagipula semuanya sudah berlalu" ucap Jungkook memasukkan potongan daging kemulut nya. Membuat semua orang reflek tersenyum. Hingga Taehyung mencubit pipi nya. Tertawa kecil ketika mendapat balasan pemuda Jeon yang tengah memelototi dirinya.
"Jadi? Bagaimana anak appa?" Sehun bertanya membuat Jungkook mengerutkan keningnya. "Kapan menikah dengan Taehyung?"
_______💜
Semoga dapet feel nya😭
LoveYou♡
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU!!! || VKOOK(End)
Teen Fiction"Berniat menjadi submisif ku Jeon?" "Ck! Tidak minat!!" . . . . . "ARGHHHH bedebah!!"Taehyung memasukkan penisnya dengan sekali sentakan . . . "Boleh aku bergerak Jeon?" "Pelan!! Ini sakit sungguhan Kim" Beberapa part dihapus krena dalam masa revis...