who exactly are you?

15.3K 961 105
                                    

Raut wajah Jungkook berubah masam sehabis mandi dengan Taehyung. Siapa sangka jika Taehyung melakukan hal yang 'lebih' dari sekedar mandi.

"Berhenti manyun dong, cantiknya ilang nanti" Taehyung menarik bibir Jungkook yang dimajukan kedepan.

"Bangsat, aku laki-laki brengsek!!" Jungkook menepis kasar tangan Taehyung dan berjalan keluar kamar dengan teratih.

"Wait me bae" Taehyung berjalan mengekor dibelakang Jungkook.





.
.
.
.
.
.




Jungkook mendudukkan dirinya di kursi ruang keluarga, mengabaikan Taehyung yang sedari tadi menempel pada nya.

"Jeon" Taehyung mengucapkan kata yang sama sedari tadi, cukup membuat Jungkook jengah.

"Diam, mulutmu tidak lelah?" Jungkook memukul kepala Taehyung dengan remote yang ia pegang, tidak kasar tapi cukup membuat Taehyung kesakitan.

"Katanya keluar" Taehyung memainkan pipi Jungkook. Sedangkan Jungkook memutar bola matanya malas.

"Iya iya, tunggu bibi Lee buat sarapan dulu kenapa sih?" Jungkook menepis tangan Taehyung dari pipinya. Sedangkan Taehyung hanya tertawa kecil lalu ikut melihat kearah tv yang menayangkan dua bocah kembar nan botak itu yang sedang berlari dan menangis karena dikatai botak oleh salah satu temannya.

"Ck ck ck dasar anak muda" Taehyung dan Jungkook sama-sama menoleh ke belakang, dimana Luhan dan Sehun tersenyum menatap keduanya.


"Bukankah aku lebih pantas bersama nya appa?" Irene berucap seraya berjalan menuju tempat kosong disebelah Taehyung, namun ia urungkan saat Luhan lebih dulu mendudukkan dirinya disebelah Taehyung.

"Sehun, pergi ke Korea bukan hal yang buruk kan?" Luhan mengalihkan pembicaraan dan mengedipkan satu mata kirinya kepada Sehun. Sedangkan Sehun tertawa kecil berjalan mengabaikan Irene lalu duduk di samping Jungkook, "Tentu saja minggu depan kita kesana" ucap Sehun mengacak rambut Jungkook lembut.

Mereka semua terlampau nyaman dengan candaan dan gurauan yang sesekali dibuat, hingga mengabaikan guratan emosi bercampur kesenduan memandang mereka. Irene berlari menuju kamarnya, berharap ada seseorang yang menahan kepergian nya, namun ternyata salah mereka tetap pada posisi yang sama tetap bercanda gurau dan tetap mengabaikan Irene.



.

.
.
.

°°°

"AARGGHH" Irene membanting pintu kamar nya. Berlari menuju kasurnya. Membanting dirinya telungkup dan menangis diantara bantal-bantal.

"Aku tidak mau sendiri, tidak, TIDAAKKK" Irene berteriak dan berdiri menuju meja riasnya. Menatap dirinya di pantulan cermin seraya berucap.

"Aku tidak mau kehilangan kasih sayang Sehun!! Itu tidak akan pernah terjadi. Aku sudah berhasil merebut nya dari kecil, tidak mungkin Sehun akan kembali pada Jungkook begitu mudahnya. TIDAK MUNGKIN" Irene membanting semua alat make up nya. Menggeser semua barang-barang yang ada. Mengacak rambut nya frustasi. "Aku tidak mau sendiri" hingga akhirnya tangisan Irene pun pecah.

.
.
.
.
.
.


Dilain tempat diwaktu yang sama. Semua menatap kearah Sehun. Sedangkan Sehun hanya menatap mereka semua dengan penuh tanda tanya.

"Wae?"

"Tidak membelanya?"tanya Luhan yang hanya dibalas gelengan dari sehun

"Kenapa appa membiarkan Irene noona sendirian?" Semua menatap Jungkook bingung. Sedangkan Sehun mengendikan bahunya acuh.

"Astaga" pekik Luhan terkejut saat Irene melempar vas bunga tepat dihadapan mereka.

"IRENE! APA INI?!" Sehun menaikkan intonasi bicara nya, membuat semua orang terkejut minus Taehyung.

"KENAPA APPA MENGABAIKAN KU?" Irene balik bertanya dengan nada yang sama.

Plak

"Mama" Jungkook hendak menolong sang mama yang ditampar oleh Irene namun segera ditahan oleh Taehyung.

Jungkook menatap Taehyung tidak mengerti, sedangkan Taehyung hanya menggeleng kan kepala nya menatap Jungkook.

"Apa kah orang seperti mu tidak punya sopan santun? Sudah hidup menumpang? Makan menumpang? Dimana letak harga dirimu Irene noona?" Taehyung berujar seraya berjalan kearah Luhan yang masih terduduk di bawah dan membantunya berdiri.

"Bukankah selama ini mama Luhan yang membiarkan mu tinggal disini noona?" Taehyung berujar santai memutari tubuh Irene yang terdiam kaku.

"Cukup Kim Taehyung" Irene mendorong Taehyung untuk menjauh.

"Tidakkah kau malu menghina seorang perempuan?"

"Lalu? Tidakkah kau malu mengaku sebagai anak orang?" Jungkook berujar santai memasukkan kedua tangannya disaku celana.

Sehun pun akhirnya ikut berdiri. "Ekhem" berdehem dan berjalan tepat ke arah Irene.

"Siapa kau berani menampar istriku?" Sehun berujar menatap Irene yang menatap nya nyalang.

"Tanganku bergerak sendiri appa, aku mohon maafkan aku" Irene memeluk Sehun yan berdiri tepat dihadapan nya.

"Siapa sebenarnya dirimu?"









____💜

I WANT YOU!!! || VKOOK(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang