.
.
.
....Pagi ini bukannya sekolah, Taehyung malah bersikukuh untuk menemani Jungkook ke bandara.
"Kumohon jangan lama-lama"ucap Taehyung menarik pinggang Jungkook mendekat.
"Oh ayolah Kim, aku hanya pergi ke Amerika bukan pergi dari dunia ini"Jungkook tertawa kecil menarik tengkuk Taehyung dan menabrak kan bibir keduanya. Taehyung mengambil alih mendominasi ciuman keduanya. Melahap bibir Jungkook rakus. Melepas pangutan, menyisakan saliva mengkilap dibibir keduanya.
"Sudah sana pergi sekolah"usir Jungkook hendak melepaskan diri dari pelukan Taehyung, namun Taehyung malah mengeratkan pelukan nya, menggeleng sebagai jawaban perintah Jungkook.
"Ingin disini menemani mu"jawab nya kembali mencium bibir Jungkook lembut.
Jungkook menghembus nafas pasrah lalu mengaitkan tangannya di leher Taehyung, menarik tengkuk Taehyung untuk semakin memperdalam ciuman.
Taehyung tersenyum. Lantas beringsut semakin mendekat. Kembali menyatukan bibir keduanya. Saling menghisap, menukar saliva.
"Haahh--astaghahh---aku bisa tertinggal pesawat Kim!!"
"Jangan pergi"ucap Taehyung menatap dalam manik Jungkook.
"Aku janji pasti kembali, pegang itu"Taehyung mengangguk lalu kembali mencium bibir itu singkat.
Mereka berdua berjalan beriringan, menarik koper si manis dan segera chek in dan mengurus hal lain. Setelah selesai Taehyung tersenyum paksa menatap Jungkook dari balik kaca, sebelum akhirnya melangkah memasuki kabin pesawat.
Taehyung berbalik berjalan menuju apartemen nya. Tidak ada niat untuk kesekolah.
°°°
Taehyung merebahkan diri nya malas, menatap ponsel itu penuh harap ada notifikasi dari pemuda Jeon. Hingga akhirnya Taehyung menepuk dahinya terkejut kala mengingat bahwa pemuda Jeon baru saja berangkat.
"Ck, kenapa tidak ada pesan?" Taehyung menghela nafas berat merutuki kebodohan nya bahkan baru beberapa menit dia sampai di apartemen dan jika dihitung baru 30 menit Jungkook pergi dari Korea.
"Huuhhh, aku harap kau menepati janjimu Jeon"ucap Taehyung sendu menatap foto Jungkook diponselnya.
°°°
Disisi lain, pemuda Jeon tersenyum tipis mengingat hari-hari dimana dia bisa tersenyum bebas tanpa beban bersama Taehyung tentunya. Ingin rasanya menetap seperti perintah sang ibu, namun didalam benaknya terbesit kerinduan kepada kedua orang tua.
.
.
.Jungkook yang tengah tertidur terkejut ketika seseorang menepuk bahunya brutal. Mengernyit heran lalu menatap orang itu.
"Berhati-hati tuan"ucapnya dengan susah payah mengatur nafas, sepertinya ada masalah dipesawat yang Jungkook tumpangi.
Jungkook mengerjapkan matanya berulang kali, mencoba menangkap maksud dari petugas yang memberi tahunya tadi.
Hingga lamunannya buyar ketika terdengar suara ledakan dari belakang area pesawat.
Jungkook memejamkan matanya ketika mendengar suara dari pilot bahwa pesawat mengalami masalah dan akan mendarat segera.
"Apa lagi ini?"Jungkook bergumam ketika merasakan kondisi pesawat yang sudah tidak karuan.
Semua orang berteriak ketakutan, bingung sendiri akan apa yang harus dilakukan.
Hingga akhirnya pesawat turun dengan asal mengakibatkan terjadinya ledakan pada seluruh bagian pesawat.
Jungkook meremat pakaian nya erat kala dirasa dirinya jatuh terhempas membentur bagian pesawat yang sudah hancur. Perih, sakit kala Jungkook merasakan kulitnya menusuk bagian kaca pesawat yang hancur.
Jungkook memejamkan matanya nya berusaha menahan segalanya. "Taehyung" ucapnya sebelum semuanya menjadi gelap dan merasakan tubuhnya terkulai lemas.
°°°
'pyaarr'
Luhan terkejut kala ia tak sengaja menjatuhkan cangkir kopi untuk Sehun. Sedangkan Sehun melihat Luhan pun terkejut dan mulai bertanya.
"Hei, ada apa?"tanya Sehun menyentuh hati-hati tangan Luhan yang bergetar.
"Kookie"gumam Luhan pelan namun masih bisa didengar oleh Sehun.
"Apa? Ada apa dengan Jungkook?"Sehun mulai panik dan tidak sengaja meremat tangan Luhan.
"Kau tidak bisa berbohong Sehun, kau memiliki ikatan dengan Jungkook"ucap Luhan menahan tangisnya.
Sehun diam entah kenapa pikirannya berpusat kepada keselamatan Jungkook sekarang. Hingga pikirannya kembali berputar bertanya-tanya apakah Jungkook memang benar putranya?
°°°
Di lain tempat diwaktu yang sama. Taehyung terbangun dari tidurnya dengan sekujur tubuh penuh dengan keringat dingin. Tangannya bergetar dengan jantung yang berdebar kencang.
"Jungkook"Taehyung segera mencari-cari ponselnya dan segera menghubungi ponsel Jungkook.
Taehyung mengerang frustasi saat mengetahui ponsel Jungkook tidak bisa dihubungi. "Tuhan, apa yang terjadi?"
______💜
Selamat Siang menjelang sore♡
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU!!! || VKOOK(End)
Ficção Adolescente"Berniat menjadi submisif ku Jeon?" "Ck! Tidak minat!!" . . . . . "ARGHHHH bedebah!!"Taehyung memasukkan penisnya dengan sekali sentakan . . . "Boleh aku bergerak Jeon?" "Pelan!! Ini sakit sungguhan Kim" Beberapa part dihapus krena dalam masa revis...