"Jungkook kau tidak apa-apa sayang?" Taehyung berucap lembut, lalu menggendong Jungkook bridal lalu menuju Luhan dan Sehun yang sedang bertengkar dengan Irene.
"Kau!" Luhan mendengus dingin menunjuk Irene dengan jari telunjuk nya. "Apa kah berniat menyakiti putraku lagi?"
"Tidak ma, aku bahkan tidak tau kalau ini akan terjadi" Irene menangis memeluk lutut Luhan.
"Ma, aku baik-baik saja, Taehyung ada bersamaku" Jungkook berujar menatap Luhan dan Sehun lalu beralih menatap Irene dengan senyuman yang sulit diartikan.
"Mana yang luka hm?" Sehun beralih mengalihkan pandangannya ke arah Jungkook yang masih dalam gendongan Taehyung. Jungkook tersenyum kecil lalu beralih menatap Irene dengan senyuman yang sama.
"Hanya goresan di siku, selebihnya Jungkook baik-baik saja" ucap Taehyung.
"Syukurlah, Tae tolong bawa Jungkook kedalam, lalu minta bibi Lee untuk mengobati Jungkook, aku dan Luhan masih ada urusan" titah Sehun yang hanya diangguki Taehyung. Sehun pun tersenyum kecil lalu beralih kearah Luhan.
Setelah kepergian Taehyung dan Jungkook kedalam rumah, Sehun beralih menatap Irene dengan pandangan yang berbeda dari yang dulu Irene ketahui.
"Pergi! Dan jangan pernah tunjukkan wajahmu dihadapan keluarga ku!" Ucap datar Sehun. Lalu menarik Luhan menuju pekarangan rumah mereka, meninggalkan Irene sendiri.
"Maafkan aku Jungkook" Irene berjongkok memeluk lututnya sendiri, menangis dalam diam. Lalu mendongak memandang punggung Sehun dan Luhan yang semakin menjauh.
"Terimakasih sudah menyelamatkan ku, aku pasti akan kembali membalas kebaikan mu" Irene tersenyum lalu bangkit meninggalkan jalanan tadi, entahlah Irene akan pergi kemanapun selagi ia bisa.
.
.
.
.
.
..
.
.
...
°°°
"Kenapa kau menyelamatkan Irene noona?", Tanya Taehyung menatap Jungkook sesaat lalu kembali mengobati siku Jungkook.
"Heh? Menyelamatkan? Aku hanya ingin membuat dirinya semakin buruk, sshhh pelan-pelan Kim!" Sedikit mendesis saat lukanya terkena dinginnya alkohol.
"Maksudmu?" Tanya Taehyung mendongak menatap Jungkook yang terduduk apik di kursi. Sepertinya Taehyung sedikit mulai tertarik mendengar jawaban Jungkook, terbukti dari nada yang tadinya datar kini sedikit berubah normal.
"Haahh" Jungkook mendesah malas, menyentil dahi Taehyung. "Otak idiot mu tidak akan bisa mengerti" ucap Jungkook yang dibalas dengusan dari Taehyung. Seperkian detik kemudian Taehyung bangun dan menyambar bibir Jungkook rakus. Menghisap melumat secara asal. Taehyung dongkol luar biasa.
"Eumhh" Jungkook melenguh dan semakin menarik tengkuk Taehyung, tidak memperdulikan lukanya, toh itu hanya goresan kecil.
"Astaga" Jungkook pun reflek menendang selakangan Taehyung saat rungunya mendengar suara Luhan.
"Lanjutkan saja, mama dan appa akan pergi keluar"Luhan tertawa kecil lalu beranjak keluar sebelum itu ia mengucapkan sesuatu, "jangan lupa kunci pintunya" lalu pergi dengan kekehan kecil.
"Aowwhh, tolong aku bangsat Jeon!" Taehyung meringis menahan ngilu.
"Apa,, ap-apa yang harus aku lakukan bangsat?" Jungkook yang ikut panik pun ikut mengusap bagian celana Taehyung yang sudah menggembung.
"aahh, bangsat Jeon!" Taehyung segera berdiri dan langsung menghimpit Jungkook dengan permukaan dinding. Tangannya bergerak mengunci pintu dan beralih menarik pinggang Jungkook dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk menarik tengkuk Jungkook.
Menghisap ranum merah yang sudah membengkak akibat ulahnya tadi. Menghisap begitu rakus dengan tangan yang mulai masuk dan mengusap punggung pemuda Jeon sensual, mengabaikan Jungkook yang bergerak gelisah.
Mulutnya tak henti-hentinya bergerak serampangan memakan bibir Jungkook. Bergerak menuntun Jungkook menuju ranjang. Mengungkung pemuda Jeon. Dengan tangan yang beralih mengangkat kaos yang digunakan pemuda Jeon.
Jungkook melepaskan pangutan dengan paksa saat pemuda Kim tak merespon pukulan nya. Meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Mengabaikan pemuda Kim yang mulai melucuti pakaiannya tanpa melepaskan pakaiannya sendiri.
Taehyung kembali menundukkan kepalanya menggapai bibir Jungkook kembali, menggerayai dada Jungkook. Kemudian mengalungkan kedua tangan Jungkook.
Reflek mengatupkan giginya ketika tubuhnya terhenyak. Jemari tangan reflek meremas dan menggerit bahu pemuda Kim, begitu pemuda nya melakukan penyatuan secara tiba-tiba. Memasukinya sekali hentak, dalam keadaan kering tanpa persiapan apapun sebelumnya.
"P--pelan, Taehyung---"
"Sstt" Taehyung berucap seraya membubuhi kecupan pada kening lalu mendorong miliknya semakin masuk. Menggeram rendah. Merasakan milik Jungkook yang menjepit miliknya didalam sana.
Jungkook mendongak kan kepalanya membiarkan Kim Taehyung menjamahnya semakin jauh. Menyusuri tiap lekuk denga lidahnya yang panas. Meninggalkan jejak ruam yang begitu kentara. Tidak tertutupi. Terpampang nyata.
"K--kimhh"
"Kau milikku Jungkook" ujarnya pelan sekali sembari berbisik. Taehyung kembali menyatukan kening keduanya dengan pinggulnya yang masih setia bergerak dengan tempo yang sama. Menggumam begitu lirih dengan kedua bibir yang saling menyatu, "Milikku"
.
.
.
."Aku menyayangimu Jungkook" Taehyung merengkuh tubuh Jungkook yang lemas. Terkapar begitu saja, dengan peluh yang menjadi saksi bisu penyatuan keduanya yang terlampau kasar namun nikmat.
"Uhhmm, biarkan aku istirahat" Jungkook sedikit berusaha bergerak. "Dan keluarkan milikmu"
"Tidak mau~" Taehyung terkekeh kecil melihat reaksi Jungkook, alisnya menekuk lucu namun matanya terpejam.
"Tidurlah, aku mencintaimu. Selalu" Taehyung berucap membenahi rambut Jungkook yang menempel lengket akibat keringat. Lalu maniknya menengok sekedar melihat jam. Pukul 3 sore. Lalu tertawa kecil saat menyadari bahwa ia dan Jungkook sudah bermain hampir 3 jam lamanya. Setelah insiden dengan Irene tadi, Taehyung benar-benar dongkol dan cemburu luar biasa, melihat Jungkook yang rela menyelamatkan Irene.
Sesaat mengerutkan keningnya memikirkan perkataan Jungkook tadi. "Aku hanya ingin membuat nya semakin buruk?"
Buruk? Maksudnya? Siapa? Irene? Untuk apa?
Balas dendam?
______💜
Selamat siang😁💜
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU!!! || VKOOK(End)
Ficção Adolescente"Berniat menjadi submisif ku Jeon?" "Ck! Tidak minat!!" . . . . . "ARGHHHH bedebah!!"Taehyung memasukkan penisnya dengan sekali sentakan . . . "Boleh aku bergerak Jeon?" "Pelan!! Ini sakit sungguhan Kim" Beberapa part dihapus krena dalam masa revis...