LiPs

1K 70 2
                                    

"Gue, Dia, Dan Takdir Buruk"


Lisa sedari tadi berdiri menatap wajahnya pada sebuah Cermin berukuran persegi.  Pengaruh Alkohol malam ini cukup membuatnya merasa mual. Lisa tertawa mabuk melihat penampilannya yang terlihat sangat berantakan, bahkan Cermin itu seakan menertawakannya dan menjelaskan bahwa wajahnya lelah dengan semua make-up tebal yang menempel diwajahnya. 

Jika kalian pernah mendengar kalimat "pesta bertema alkohol akan membuatmu berubah dari seorang putri menjadi seorang Gembel". yah pasti banyak orang yang setuju dengan kata ini. Begitupun dengan Lisa.

Sebagai seorang karyawan yang bekerja di perusahaan Fashion  dan di bagian Make-up artist, Lisa seharusnya terbiasa dengan hal itu. Malah dirinya justru senang dengan sesuatu berbau-bau dengan Fashion. Namun Di muka bumi ini ada dua hal yang paling dibenci oleh Lisa. pertama : Put on Sh*t Makeup to look like queen. Girls,  Sungguh pekerjaan yang memakan waktu.  Dan yang kedua adalah: Menghapus Makeup setelah memakainya berjam-jam,,, ohhhh come on,,it's so tiring.

"Lis,,sampai kapan Lo di kamar mandi?".

itu Jennie. Dia sedang memilihkan piyama untuk Lisa. Pilihannya jatuh pada piyama bermerek CJl  yang berwarna Hitam. 

Mereka berdua baru saja pulang menghadiri Party Aniversarry perushaan yang ke dua puluh. Pesta itu diadakan menggunakan konsep ala American Style. Perusahaan menyediakan banyak minuman alkohol dan makanan. 

Saat berada di pesta itu Lisa  sangat menikmati alkohol karena pikirannya juga sedang kacau. Namun kini dia sedikit menyesalinya karena perut dan kepalanya sudah merasakan efek sampingnya. Karena mabuk berat alhasil Lisa memutuskan untuk menginap dirumah Jennie.

"ugghh,,sepertinya gue mabuk berat Jen". Ucap Lisa setelah mencuci wajahnya dan merapikan sedikit rambutnya yang kini terlihat lebih rapi dari sebelumnya.

"Siapa suruh ngabisin dua botol sendirian".

"oke-oke,,, ngga usah nyeramahin gue please".

Lisa meletakkan tas hitam miliknya dimeja rias yang ada di kamar Jennie.

"gimana dengan Sehun? apa dia udah hubungin lo pas pulang tadi?". Jennie melempar piyama yang dipilihnya tadi kepada Lisa.

"belum,,hah, biarin ajalah. gue belum mau mikirin tentang Sehun".

"loh,,kok gitu?". 

"hello,, terus gue mesti gimana Jen? Lo tau Sendiri dia tadi datang sama istrinya tadi".

Lisa melepas bajunya dan mengganti pakaiannya dengan piyama yang sedikit menggantung di tubuhnya. tinggi Jennie yang seratus enam puluh centi meter membuat bajunya terlihat kecil di badan Lisa.

"tapi lo kan pacarnya?".

"iya gue emang pacarnya,,tapi gue ngga punya hak selama dia bareng istrinya dong Jen".

" ya ampun Lis,,lagian gue juga heran sama Lo, kok bisa-bisanya lo mau jalanin hubungan gelap kaya gitu? ".

Jennie sebagai sahabatnya di tim Make-up tidak mengerti kenapa sahabatnya ini bisa sangat tergila-gila dengan om-om sih?. Sehun memang bukan Om-om tapi dia sudah menikah dan memiliki seorang anak kecil berusia Lima tahun. jadi wajar kalau Lisa seharusnya tidak berhubungan dengan orang seperti Sehun. apalagi nantinya Lisa di cap sebagai pengrusak rumah tangga orang.

Sweet But BitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang