Chapter 23

3.4K 511 14
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

Dunia di gemparkan oleh sosok yang bernama Zero. Banyak siaran televisi yang menyebarkan tentang sosok Zero, yang diyakini sebagai manusia super. (Name) yang sedang melihat berita tersebut dari ponsel layar sentuhnya hanya memasang wajah tanpa ekspresi.

"Nee-chan! Kita harus berangkat sekolah hari ini!" panggil Kenzo.

(Name) memasukan ponselnya ke dalam tasnya dan berjalan ke arah mobil yang akan dikendarai menuju ke sekolah. Seperti biasa saat mereka bertiga sampai di sekolah, mereka di sambut layaknya seorang artis papan atas. (Name) tidak menghiraukan sambutan dari para fansnya, sedangkan Kenzo dan Takao hanya terfokus pada (Name) saja.

Saat melewati lorong, banyak penghuni sekolah yang menyapa mereka bertiga. Tapi hanya (Name) saja yang melambaikan tangannya sebagai balasan sapaan dari orang-orang yang menyapa dirinya. (Name) bisa dengar apa yang di bicarakan oleh para penghuni sekolah, yaitu sosok misterius bernama Zero itu. Mereka ingin sekali bertemu dengan Zero karena menurut mereka, sosok Zero itu adalah sosok yang keren di mata mereka.

Meskipun sosok Zero masih belum di ketahui, tapi banyak orang yang ingin bertemu dan meminta tanda tangan dari Zero. Ketika sesampainya di kelas, (Name) berjalan ke arah tempat duduknya dan memasang headphone agar tidak mendengarkan gosip dari teman-teman sekelasnya. (Name) juga membuka ponsel layar sentuhnya untuk melihat berita terbaru. Tapi yang berita terkini hanya membahas Zero.

Timeskip saat jam istirahat

(Name) mengunyah sosisnya dan hanya menyimak apa yang dikatakan oleh Nishinoya, Tanaka dan Hinata. Ini pertama kali bagi klub voli putra makan bersama di kantin. (Name) melihat Kageyama yang terus-terusan menatap ke arah nugget ayamnya. (Name) peka dengan apa yang orang inginkan, tapi tidak peka dengan perasaan seseorang.

(Name) menyuapi nugget ayamnya ke dalam mulut Kageyama yang sedang duduk di hadapannya.

"Kageyama! Kau curang!" protes Hinata yang tak terima.

(Name) cepat-cepat menyumbat mulut Hinata dengan nugget ayamnya juga supaya tidak berisik. Tanaka dan Nishinoya yang pengen ikut-ikutan juga, langsung ditegur oleh Daichi dengan aura yang mengancam. Membuat kedua pemuda tersebut seketika tidak jadi untuk melakukan aksi mereka dan kembali memakan bekal makanan mereka.

"Oh iya, kalian sudah dengar dengan berita sosok Zero itu, kan?" tanya Ennoshita yang memulai obrolan.

Yang lain hanya menganggukkan kepala saja dan masih makan.

"Aku tidak percaya kalau dia seperti pahlawan di komik dengan kekuatan super!" sambung Nishinoya.

"Tch, paling dia cuma mau tenar saja." decak Tsukishima dengan kata-katanya seperti menaburkan garam.

Muncul perempatan siku kesal di dahi (Name), setelah mendengar ucapan garamnya Tsukishima. Ingin sekali dia menyentil jantung si petani garam itu, supaya tidak menaburkan garam di luka seseorang.

"Tsukki, jangan ngomong seperti itu."

"Urusai, Yamaguchi."

"Gomen Tsukki!"

Suara bel masuk telah berbunyi, menandakan jam istirahat mereka sudah selesai dan jam pelajaran selanjutnya di mulai. (Name) akhirnya selesai menghabiskan makanannya dan langsung saja dia menutup bekalnya, kemudian berjalan ke arah kelasnya bersama dengan Tanaka, Nishinoya, Ennoshita, Narita dan Kinoshita.

Ketika sampai di kelas, (Name) diberitahukan oleh gurunya kalau kepala sekolah ingin berbicara dengan dia dan (Name) hanya mengangguk saja dengan memasang wajah dinginnya.

Di saat jam pulang sekolah berbunyi, (Name) mengirimkan sms kepada Daichi kalau dia tidak bisa ikut karena dipanggil oleh kepala sekolah dan kepada kedua adiknya, kalau dia tidak bisa pulang bersama. (Name) menyimpan ponselnya ke dalam tasnya dan berjalan ke arah ruang kepala sekolah.

Saat berada di perjalanan, banyak orang yang menyapanya dan (Name) hanya membalasnya dengan lambaian tangan saja sambil tersenyum kecil kepada mereka. Akhirnya setelah berjalan cukup lama, dia sampai juga di depan ruangan kepala sekolah. Sebelum masuk ke dalam, (Name) mengetuk pintu dulu dan terdengar suara yang menyuruhnya untuk masuk.

"Ah Uchiha-san, akhirnya anda datang juga." beliau tersenyum kepada gadis itu.

(Name) menganggukkan saja dan berjalan masuk ke dalam ruangan. Kepala sekolah mengatakan kalau dia ingin minta tolong kepada (Name) untuk mengirimkan surat kepada kepala sekolah Shiratorizawa.

'Itu berarti aku akan bertemu dengan Wakatoshi-kun dan yang lainnya :).' batin (Name) yang tersenyum di dalam hatinya.

Kepala sekolah lalu memberikan suratnya kepada (Name) dan (Name) segera berangkat menuju ke Shiratorizawa. Gadis itu kemudian berjalan ke arah pemberhentian bis untuk menaiki bis yang menuju ke Shiratorizawa. Sebenarnya dia hanya perlu menggunakan kemampuan teleportnya saja, tapi dia ingin sesekali menikmati yang namanya naik bis.

Timeskip saat sampai di Shiratorizawa

Di sinilah (Name), berdiri di depan sebuah sekolah yang berdiri tegak di depannya dan di depannya bertuliskan Shiratorizawa. Tanpa ragu dia melangkahkan kakinya untuk berjalan masuk ke dalam Shiratorizawa. Tapi pada saat (Name) datang ke Shiratorizawa, ternyata para penghuni sekolah di sana belum pulang sekolah.

Alhasil dirinya di lihat-lihat dari luar kelas maupun di dalam masing-masing kelas yang dia lewati. (Name) sendiri tampak menghiraukannya dan tetap berjalan menuju ke arah ruang kepala sekolah. Pasti ada yang bertanya-tanya, kenapa (Name) bisa tahu ruang kepala sekolah Shiratorizawa padahal ini pertama kalinya dia masuk ke dalam sekolah.

Jawabannya sangat mudah, pakai kekuatan saja. Biar supaya tidak usah buang-buang waktu nanyain orang-orang yang dia temui (wow hebat sekali mc kita satu ini, beda banget dengan mc di cerita-cerita yang lain).

~~~ Bersambung ~~~

Bijuu dan Voli (Haikyuu x Female Uchiha Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang