~~~ Happy Reading ~~~
Beberapa hari setelah (Name) pulang, dia mendapatkan kabar dari Kiyoko bahwa tim voli putra Karasuno akan latih tanding saat sore hari nanti. (Name) dengan gerakan tangan yang cepat membalas balasan dari kakak kelas yang memiliki pesona seperti dewi. Bahkan Nishinoya, Tanaka dan Yamamoto sampai memuji gadis bersurai biru legam dan berkacamata tersebut.
(Name) akui kalau Kiyoko memanglah cantik. Bahkan dia kadang sampai lupa, kalau dirinya adalah seorang perempuan bukannya seorang laki-laki. (Name) kembali ponsel layar sentuhnya ke dalam kantong celana training miliknya dan bersiap untuk menuju ke sekolah nanti sore.
Timeskip pada saat sore hari
(Name) yang sedang asik mengisi botol air minum, dikejutkan dengan sepasang tangan yang melingkar di pinggangnya.
"Mou~ (Name)-chan, kenapa kau tidak pernah menelfonku sih."
"Ah, Kenji-kun, sumimasen."
"Bagaimana kalau kencan setelah sepulang dari latihan voli."
"Bo-"
"Tidak boleh, (Name) masih ada urusan dengan kami." potong Daichi selaku kapten dari tim.
Daichi maupun Futakuchi sama-sama melemparkan tatapan tajam mereka. Sedangkan (Name) hanya tampak terdiam dan bingung harus bikin apa. Daichi menarik tangan kanan (Name), tapi Futakuchi juga tidak mau kalah. Dia juga menarik tangan gadis Uchiha yang satu lagi. Hingga terciptalah perebutan (Name) di antara kedua pemuda ikemen tersebut.
Para anggota team Karasuno dan Dateko menghampiri masing-masing kapten mereka. (Name) menarik paksa tangannya dari Daichi maupun Futakuchi.
"Hei kalian, apa yang telah kalian kepada my kawai Kouhai hmm?!" tanya Tanaka dengan ekspresi wajah premannya.
"Ano Ryu-kun, tapi kita ini kan-"
"Bagaimana kalau kita membuat pertandingan latih tanding ini menjadi sedikit berbeda?" tawar Futakuchi pada Daichi.
Salah satu alis Daichi sedikit terangkat ke atas, "Berbeda maksudmu?" tanyanya yang tidak mengerti maksud dari penawaran Futakuchi.
"Bagaimana kalau kita membuat perjanjian? Jika Dateko menang, maka selama seminggu penuh (Name) harus menjadi manager di team kami tapi jika kalian menang maka kami tidak akan mengganggu (Name)."
Mendengar perjanjian dari sang kapten Dateko, membuat Nishinoya dan Tanaka merasa kesal. Beruntung saja Sugawara sudah bertindak untuk menghentikan kedua troublemaker itu, sebelum terjadi keributan nantinya.
"Bagaimana, kau menerima tawaranku, Sawamura-san?"
Daichi tampak berpikir sejenak, "Baiklah, aku terima perjanjianmu itu," jawabnya yang menerima perjanjian dari Futakuchi.
Daichi dan Futakuchi saling berjabat tangan. Dengan begini perjanjian yang mereka buat telah di mulai. Peluit sudah dibunyikan, menandakan kalau tanding latih antara Karasuno dan Dateko sudah di mulai.
"Ano Daichi-san, bagaimana kalau aku gagal mencetak poin dengan serangan cepatku?" Hinata tampak gemetar ketakutan, "Aku tidak ingin Dateko sampai mengambil (Name)-senpai dari team kita."
"Tenang saja Hinata, kita kan sudah bukan team yang dengan mudahnya dikalahkan karna kita sudah menjalani setiap latihan dan mempelajari setiap strategi serangan."
Daichi lalu menatap tajam ke arah team Dateko. Seolah-olah seperti seekor gagak yang sedang mengincar mangsanya.
"Kita bukan gagak yang tidak bisa terbang lagi, kita juga sudah mengalahkan mereka dan team yang kuat dari mereka contohnya Aoba Johsai dan Shiratorizawa." Daichi mencoba menyakinkan Hinata.
(Di Aoba Johsai)
"Hachu! Brr hari ini kenapa bisa terasa dingin yah? Coba saja kalau ada (Name)-chan di sini, aku bisa meminta gadis itu untuk menghangatkan tubuhku," kata Oikawa sampai tersenyum-senyum seperti orang tidak waras.
Sebuah bola voli melayang keras tepat di wajahnya. Yang lain yang pada saat itu sedang melihat kejadian tersebut, hanya bisa menahan tawa mereka.
"Oy! Kusokawa, berhenti mengucapkan yang jorok soal (Name), atau aku tidak segan-segan menghancurkan wajah yang kau banggakan itu." ancam Iwaizumi dengan aura yang membunuh menguar dari tubuhnya.
"Ittai, hidoi Iwa-chan." Oikawa mengubah posisinya menjadi duduk sambil mengelus hidungnya yang memerah akibat terkena servis bola voli dari sahabat masa kecilnya itu, "Walaupun aku sebenarnya ingin itu terjadi."
Sekali lagi bola melayang keras di wajah Oikawa dan membuat kapten dari team Jousei itu kembali terbaring di lantai lapangan gym voli.
(Di Shiratorizawa)
"Hachi."
"Are, Wakatoshi-kun, daijobu?"
"Ha'i, mungkin hanya debu yang lewat di hidungku makanya tadi aku bersin."
"Tapi yang aku tahu, kalau bukan debu, biasanya ada seseorang yang sedang membicarakanmu saat ini."
"Hontou? Mungkin (Name) yang serang membicarakanku saat ini."
Tendou hanya menggeleng kepala saja, melihat jawaban dari temannya yang terlalu kaku dan tidak percaya dengan hal-hal yang tidak ada dalam buku. Tidak mengherankan kalau temannya itu seperti patung hidup saja.
~~~ Bersambung ~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bijuu dan Voli (Haikyuu x Female Uchiha Reader)
FanfictionMc-nya masih yang Uchiha (Name) dari Little Bijuu. Update ceritanya tergantung mood dan ide yang muncul.