~~~ Happy Reading ~~~
Atsumu dengan percaya dirinya, berjalan menghampiri (Name) setelah selesai latihan voli dengan tidak memakai baju. Dia sengaja untuk melakukannya, agar gadis Uchiha itu bisa melihat roti sobeknya.
"Ano Uchiha-san." panggil Atsumu dari arah belakang.
(Name) berbalik ke belakang dan menatap pemuda itu dengan bingung, "Ya? Apa ada yang bisa saya bantu, Miya-san?"
'K-kawai! Pengen aku karungin nih cewek.' batin Atsumu yang menjerit melihat keimutan dari Uchiha (Name).
Atsumu berdeham pelan dan mulai mengobrol dengan (Name).
"Apa menurutmu otot-otot di perutku sudah bagus?" tanyanya sambil memasang sedikit gaya.
(Name) memandangi ke arah otot-otot perut di tubuh Atsumu. Lalu menatap datar kembali ke arah Atsumu.
"Biasa saja, aku sudah biasa melihat otot-otot perut laki-laki." jawab (Name) yang tidak sadar nusuk di hati.
Mungkin cewek-cewek lainnya akan berteriak melihat roti sobek pada laki-laki. Tapi itu tidak bagi (Name), karena dia sudah biasa melihatnya setiap hari. Intinya hidupnya itu selalu di sungguhkan oleh roti sobek setiap harinya. Membuat gadis itu kebal untuk tidak menjerit ataupun kaget saat melihat roti sobek para kaum laki-laki.
"Perutmu kuat kan?" tanya (Name) dengan muka tanpa ekspresi.
"Hah?" Atsumu menatap bingung ke arah gadis cantik itu.
(Name) maju ke depan Atsumu dan meninju tidak terlalu keras ke arah perut Atsumu. Meskipun tidak terlalu keras, tetapi rasa sakitnya itu membuat Atsumu sampai berlutut di hadapan (Name). Sedangkan sang pelaku hanya meninggalkan korban menderita.
Para tim Inarizaki termasuk kembaran dari Atsumu yaitu Osamu, hanya bisa menatap kasihan. Suna seketika mengeluarkan ponsel keramatnya dan mengambil foto-foto Atsumu yang sedang sakit perut gara-gara perutnya di tinju oleh (Name).
"(Name)-senpai! Ayo kita bermain voli bersama!" ajak Hinata dengan penuh semangatnya.
Yamaguchi, Koganegawa dan Hinata menghampiri (Name). Dengan puppy eyes mereka, membuat (Name) merasa gemas. Gadis Uchiha itu menganggukkan kepalanya dan menerima ajakan dari Hinata.
Timeskip saat malam harinya tiba
(Name) memilih keluar sebentar untuk menikmati angin malam. Tanpa (Name) ketahui, kalau Kita sedang menatapinya. Ketika dia berada di luar, dia bisa merasakan angin malam yang berhembus pelan menyentuh kulit tubuhnya. Kedua mata (Name) menatap ke arah bulan purnama, yang bersinar terang.
Hingga ada sebuah jaket yang menutupi tubuhnya. (Name) melihat ke arah sampingnya dan terdapat seorang pemuda yang merupakan kapten dari tim Inarizaki, bernama Kita Shinsuke. Kita dan (Name) saling bertatapan mata, hingga (Name) yang memutuskan untuk mengakhiri sesi tatapan mata mereka.
"Jangan terlalu lama di luar, nanti kamu bisa sakit karena masuk angin." tegur Kita kepada (Name).
(Name) sedikit tersentak kaget, karena ada yang menegur kebiasaanya itu. (Name) hanya mengangguk pelan.
"Kita Shinsuke, kelas 3 sekaligus kapten dari tim Inarizaki."
"Uchiha (Name), kelas 2 dari tim Karasuno."
Di saat (Name) ingin mengembalikan jaket klub voli milik Kita, pemuda itu mengatakan kalau dia pakai saja dulu. Nanti besok harinya, baru (Name) pulangkan jaketnya kepadanya. Dengan malu-malu kucing, (Name) mengucapkan terima kasihnya dan berjalan menuju ke tempat di mana para manager sedang beristirahat. Pandangan Kita tidak pernah lepas dari (Name) dan dia berharap bisa bertemu lagi dengan gadis itu lagi.
(Name) yang ingin menuju ke tempat istirahatnya, mendadak di hadang oleh Oikawa.
"Chotto matte manager-chan!"
(Name) berhenti berjalan.
"Kenalkan namaku, Oikawa Tooru! Kelas 3 sekaligus kapten dari tim Aoba Johsai!"
"Uchiha (Name), kelas 2 dari tim Karasuno, salam kenal Oikawa-senpai."
Pandangan Oikawa tertarik ke arah jaket yang di pakai oleh (Name) sekarang ini.
"Jaket itu milik siapa, (Name)?" tanya Oikawa yang penasaran dan langsung memanggil nama depan gadis Uchiha itu.
"Jaket ini?" (Name) memperhatikan jaket yang sekarang dia pakai, "Ini milik Kita-senpai, kapten dari tim Inarizaki."
Oikawa merasa hatinya panas, ketika mendengar kalau dirinya sudah di dahului oleh kapten dari tim Inarizaki itu.
"Oh iya (Name)-chan, apa aku boleh meminta nomormu?" tanya Oikawa dan berharap kalau (Name) mau memberikan nomornya kepada dia.
(Name) mengangguk kepala tanpa merasa curiga sama sekali. Ketika (Name) ingin memberinya nomor, mendadak ada tangan yang menarik kerah jaket milik Oikawa ke belakang.
"Apa yang kau lakukan kepadanya, Shittykawa? Kau mau melecehkan dia ya!?" Iwaizumi menatap penuh marah kepada kaptennya itu.
"Ehh tidak kok Iwa-chan!"
Iwaizumi lalu menatap ke arah (Name), "Kamu baik-baik saja kan? Tidak ada yang dia lecehkan kan?"
(Name) menggelengkan kepalanya, "Oikawa-senpai hanya minta nomorku saja, dia tidak mau melecehkanku."
"Nah! (Name) saja bilang kalau aku tidak sedang melecehkan dia."
"Namaku Iwaizumi Hajime, kelas 3 sekaligus wakil kapten dari Shittykawa ini."
"Shittykawa? Nama yang lucu."
Wajah Iwaizumi sedikit memerah. (Name) memberikan nomornya kepada Iwaizumi dan berlari ke arah tempat dia untuk beristirahat. Tidak lupa juga dia melambaikan tangannya dan kedua anak kelas 3 itu membalas lambaian tangan dari (Name).
"Dia manis." gumam Iwaizumi setelah selesai berkenalan dengan (Name).
~~~ Bersambung ~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bijuu dan Voli (Haikyuu x Female Uchiha Reader)
Fiksi PenggemarMc-nya masih yang Uchiha (Name) dari Little Bijuu. Update ceritanya tergantung mood dan ide yang muncul.