Masih dengan seragam sekolahnya Irene berjalan menyusuri lorong laboratorium milik adiknya.
Dengan langkah yang lebar gadis itu berjalan menuju ruang utama penelitian.
"Kak Irene? Ngapain kesini?"
Itu Jaemin, anak lelaki yang berselisih 2 tahun dengannya itu bertanya dengan raut penasaran,
Sesekali kepalanya menunduk, memeriksa kertas digenggamannya yang Irene yakini itu salah satu hasil uji coba yang mereka buat.
"Mau cari Renjun, dia dimana?"
Jaemin ber-oh ria, "ada didalem, lagi sibuk sama pacarnya."
Irene melotot, "tuh anak pacaran?"
Lelaki dihadapannya mengangguk sambil tersenyum, "Iya, sama Erom Chip."
"Kirain beneran!" Spontan Irene memukul bahu Jaemin.
"Tapi tumben Kak Irene cari Renjun, ada apaan?" tanya Jaemin lagi.
"Biasa, pasti pengen ngomel."
Itu bukan Irene, tapi Haechan. Anak itu merangkul bahu Jaemin dengan senyum tengilnya.
"Anak setan," umpat Irene tanpa suara.
"Itu hasil lab Erom Chip?" Haechan bertanya pada Jaemin, tidak menghiraukan Kakak cantiknya.
"Iya, kakek minta seminggu lagi ini harus bisa dipublikasikan." jawab Jaemin seadanya.
"What?! Seminggu?! Gila! Kakek tua!"
Dengan segera Jaemin membekap mulut Haechan, waspada dengan orang-orang yang mungkin menjadi mata-mata sang kakek.
"Peneliti itu kerjanya pake otak, bukan mulut."
Haechan mendengus mendengar penuturan Irene, sedikit tak terima dengan itu. Tapi apa daya? Tidak ada yang bisa berdebat dengan gadis cantik itu.
Sehebat apapun kalimat yang dikeluarkan Haechan saat berdebat, tapi jika lawannya adalah Irene, sudah tidak ada harapan untuk menang.
"Kenapa kakek tiba-tiba minta dipercepat? Bukannya masih banyak tahap sampe persetujuan dari pemerintah?"
Gadis itu mengalihkan pertanyaannya pada Jaemin.
Jaemin menghela berat, "itudia, semalem Kakek tiba-tiba nelpon, dia mau dalam seminggu ini udah selesai."
"Kok gue gak tau?!" tanya Haechan dengan kening mengkerut.
"Lo kebo, dibangunin selalu bilang 'tunggu, 5 menit lagi.' " Jaemin mendengus kasar.
Dia membangunkan Haechan semalam, memintanya untuk ikut ke lab. Tapi anak itu selalu bilang
'5 menit lagi'
'2 menit lagi'
'sebentar, 1 menit lagi.'1 jam berlalu pun dia masih terus menawar untuk waktu tidurnya, dia pikir waktu itu sayuran dipasar?
Time is Money!
"Berisik banget sih lo pada." Renjun yang baru keluar dari ruang utama protes, alisnya tertaut menunjukkan kekesalannya.
Masalahnya, Irene, Haechan, dan Jaemin berbicara tepat didepan ruang peneilitian. Sangat mengganggu konsentrasinya.
"Jadi udah sampai mana perkembangan Erom Chip?" tanya Irene, mengabaikan omelan Renjun.
Jaemin mengarahkan dagunya pada Renjun, menyuruh lelaki itu menjawabnya.
"80 persen. Ah, tapi ngapain kakak kesini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of BLACKVELVET
FanfictionBLACKVELVET siapa sangka ternyata dibalik hubungan persaudaraan mereka yang sangat erat itu terbesit rasa iri dan dendam satu sama lain. Penasaran? kuy baca! The Secret Of BLACKVELVET. Best rank : 180123 #2 sungjae 070221 #4 btob 180721 #7 taeyong ...