Jisoo menghela lelah, daerah sekitar matanya mulai menghitam akibat tidak tidur semalaman.
'Lo mirip sama orang yang gue kenal.'
'Tapi dia udah mati.'
Dia merutuk dalam hati, jika tau dari awal, seharusnya dia tinggal menyamar menjadi orang yang dimaksud Taeyong itu.
Sungguh sial, padahal ada cara yang mudah, tapi dia justru memilih lorong gelap yang panjang.
Tapi mau bagaimana lagi? Nasi sudah menjadi bubur.
Ah, ngomong-ngomong tentang bubur saat ini Jisoo memang sedang menyiapkan bubur untuk makan siang tuan muda Kim.
Dia mendengus, selain memikirkan penyesalan tentang jalan yang diambil untuk menjatuhkan Taeyong dan Vettagroup.
Dia juga terus menyelinginya dengan omelan-omelan ringan karena sejak pagi Taehyung terus merepotkannya.
Jika tidak atas paksaan Irene dan Wendy, serta permintaan Taeyong, mungkin dia tidak akan pernah mau menginjak lantai ruang inap ini.
"Nih, buruan makan!" Titah Jisoo, menyodorkan mangkuk berisi bubur yang baru ia siapkan.
"Belum kenal aja udah nyusahin, apalagi kalo udah kenal," gumamnya pelan.
"Gue denger," ceplos Taehyung.
Jisoo mendekat, duduk dikursi yang ada disamping kasur. Dia mencodongkan tubuhnya, menatap Taehyung.
"Jujur deh, kenapa lo pura-pura ketabrak?"
Taehyung menautkan alisnya, mendorong kening Jisoo dengan telunjuknya, wajah gadis itu terlalu dekat dengannya.
Dia memiringkan kepalanya sedikit kekanan, lalu tersenyum tipis.
"Lo emang nabrak gue."
Jisoo memicing kesal, "gue gak nabrak lo! Ini trik 'kan buat nyari uang?!"
"Gue bukan orang miskin."
"Ya terus kenapa?!"
"Karena lo nabrak gue."
Jisoo mendengus kasar, segera bangkit dari kursinya. "Terserah, gue gak peduli."
Dia memijit keningnya frustasi, menuangkan jus apel ke dalam gelas, bukan untuk Taehyung, tapi untuk dirinya sendiri.
Kepalanya harus didinginkan dengan sesuatu yang segar.
Dia menatap Taehyung tajam saat menangkap lelaki itu terkekeh pelan, "tuh kan! Lo bohong kan?!"
Taehyung menggeleng pelan, "gak."
"Tau ah! Gak peduli gue, gak peduli! Urus sendiri urusan lo!"
Gadis itu berjalan mendekati sofa, dia ingin beristirahat disana selagi menunggu teman-teman Taehyung datang.
Jam sudah menunjuk pukul 2 siang, masih ada 2 jam lagi sebelum bel pulang sekolah berbunyi.
Ya, ini hari selasa. Jisoo membolos demi merawat Taehyung, walaupun bukan keinginannya. Tapi jika dipikir-pikir Taehyung selalu memberikan keuntungan tersirat disamping kesialannya.
Pertama, saat dia menabrak Taehyung, dia harus bertanggung jawab mengurus masalah rumah sakit. tapi karena itu, dia juga berhasil menjalankan misi awalnya mendekati Taeyong.
Dan kedua, dia harus merawat Taehyung setengah hari dirumah sakit, tapi dia bebas dari tugas-tugas sekolah.
Dia menautkan alis tanpa sadar, jadi sekarang haruskah dia berterimakasih?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of BLACKVELVET
FanfictionBLACKVELVET siapa sangka ternyata dibalik hubungan persaudaraan mereka yang sangat erat itu terbesit rasa iri dan dendam satu sama lain. Penasaran? kuy baca! The Secret Of BLACKVELVET. Best rank : 180123 #2 sungjae 070221 #4 btob 180721 #7 taeyong ...