06 || I Want U

2.4K 209 12
                                    

"Gue suka heran deh, kenapa kakek selalu pake anak remaja untuk jadi tim penting perusahaan. Mereka 'kan harusnya sekolah bukan sibuk sama perkembangan teknologi dunia." celetuk Jisoo tiba-tiba.

"Lagipula anak remaja itu labil," sambungnya.

Irene tersenyum, "memang, tapi Anak seumuran kita itu jauh lebih kuat dibanding sama orang dewasa. Pemikiran kita juga lebih luas."

"Mungkin itu yang jadi alasan kakek." Irene mengedikkan bahu, tidak terlalu memikirkan hal itu.

"Emang cuma Lynxgroup yang bisa buat anak SMA jadi tim peneliti sama agent rahasia perusahaan," sahut Joy dari arah dapur.

Gadis itu membawa satu baki berisi tiga gelas jus apel. Lalu menyodorkannya ke Jisoo juga Irene.

"Thank you uri dongsaeng." Jisoo mengelus rambut Joy dengan senyum lebar.

"Apaan sih kak! Gak usah alay gitu deh!" sungut Joy.

"Lahh, gue ini berterimakasih, malah dikatain alay." Jisoo berdecih, meneguk jus miliknya.

"Cara lo berterimakasih itu berlebihan." dengus Joy.

"Btw lo sama Kak Taeyong waktu itu kemana? Kak Taehyung nyariin lo." gadis itu mengubah topik,

Sebenarnya ia ingin bertanya saat melihat keduanya meninggalkan koridor bersama waktu itu, tapi Rose menarik perhatiannya.

"Kapan?"

"Pas kak Kak Taehyung dirawat dirumah sakit."

"Ohh itu, cuma jalan-jalan aja bentar. Tapi ngapain tuh anak nyariin gue?"

Joy mengedikkan bahu, "Kena pelet lo kali."

"Buat apa pake pelet kalo gue udah terlahir cantik?"

Irene menoyor kepala Jisoo spontan, menatapnya malas. "Soo, saran gue turunin sedikit tingkat kepercayaan diri lo. Ntar orang-orang pada ilfeel."

Jisoo menggeleng. "Percaya diri is number one!"

"Kalo gue gak percaya diri, gue harus percaya sama siapa?"

Joy menghela panjang, "Percaya diri yang dimaksud Kak Irene bukan dalam konteks itu bego!"

"Peringkat terbawah dikelas diam aja!" Jisoo mengangkat telunjuknya, menyuruh Joy diam.

Gadis berambut pendek itu berdecih, "mentang-mentang punya IQ tinggi jadi songong gini."

Jisoo mengangkat kedua alisnya dua kali, tersenyum bangga. "Oh ya jelas, it's Kim jisoo."

"Tau ah! Cape ngomong sama Kak Jisoo! Gak tau dah tu gimana nasib Kak Taehyung waktu itu seharian bareng dia."

Joy melenggang, membawa gelas miliknya menaiki anak tangga. Langkahnya menuntunnya kearah kamar Rose.

Sudah dapat dipastikan mereka berdua akan mulai berbicara tentang para lelaki tampan.

"Lo sama Taeyong jalan-jalan? Cepet juga progress lo."

The Secret Of BLACKVELVETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang