"Kenapa lo?" Jennie mengerutkan kening, melirik Wendy disampingnya.
Saat ini Jam pelajaran olahraga, tapi Pak Donghae masih belum datang, padahal 10 menit sudah berlalu sejak bel berbunyi tadi.
Pak Donghae itu orang yang sangat tepat waktu, jadi jika ia terlambat bahkan 1 menit saja, itu pasti akan terasa sangat aneh.
Walau kenyataannya, semua murid pasti senang kalau guru datang terlambat, apalagi kalau tidak masuk.
"Apa?" Wendy mendongak menatap Jennie, meminta gadis itu mengulang pertanyaannya.
"Mikirin apa lo?"
Kepala gadis itu kembali tertunduk disertai dengan helaan berat.
"Ada masalah?" Kini giliran Seulgi yang bertanya.
"Gak ada," jawab Wendy sekenanya.
"Lo gak pintar bohong, Wen." tukas Jennie malas.
Wendy tersenyum, menatap ke ujung lapangan. "Nanti, gue bakal kasih tau nanti."
"Nanti kapan? Lo tau 'kan makna 'nanti'?" tanya Jennie.
Seulgi mengangguk, "nanti itu bisa jadi besok, lusa, bulan depan, tahun depan, atau malah gak pernah terjadi."
Wendy tersenyum tipis, "gue pasti bakal kasih tau, kalo waktunya udah tepat."
Jennie menghela. Sudahlah, tidak ada gunanya berdebat dengan gadis itu sekarang. Dilihat dari mood-nya sepertinya dia sedang tidak baik.
Mau memaksa gimanapun, Wendy tetap akan diam.
"ya, oke. Tapi kalo ada apa-apa bilang." Jennie menghela malas, tapi sedetik kemudian dia justru merekahkan senyum lebar.
"Kesambet apaan lo?" Seulgi bergidik.
"Apaansih, udah. Fokus belajar, tuh ketua kelas dah dateng." Jennie menunjuk anak lelaki yang berjalan menuju tengah lapangan dengan dagunya.
Wendy dan Seulgi saling menatap, lalu menoleh bersamaan ke arah Jennie.
"Tumben rajin?"
"Gue ini anak rajin, cuma gak pernah ditunjukkin aja."
Seulgi berdecih, "kalo lo beneran rajin, mungkin lo gak jadi pemalas."
Wendy menoyor kepala Seulgi pelan, "yang namanya rajin 'ya jelas gak pemalas, bodoh."
"Berisik lo berdua," ketus Jennie.
Baru ingin protes mulut Seulgi sudah dibungkam karena kedatangan sang ketua kelas.
"Pak Donghae gak bisa masuk, hari ini kita diminta gabung sama kelas Pak Jiyong." Taehyung, Ketua kelas yang dimaksud Seulgi itu berseru.
"Gabung sama kelas Jisoo?" tanya Wendy.
Taehyung mengangguk sebagai jawaban.
"Taehyung!" Panggil Taeyong, "Pak Jiyong bilang kelas lo gabung sama kelas gue?"
Taehyung mengangguk lagi.
"Pak Jiyong juga gak bisa masuk, tapi dia minta kita tetap olahraga. Dia nyuruh salah satu dari kita mimpin pelajaran hari ini," jelas Taeyong.
"Karena lo baru keluar rumah sakit beberapa hari lalu, lo istirahat aja dulu dipinggir lapangan, gue masih bisa handle dua kelas," lanjutnya.
Taehyung kembali mengangguk, ia berbalik menatap teman-teman satu kelasnya. "Hari ini ketua kelas kalian Taeyong, kita tetap olahraga."
Taeyong segera mengambil alih atensi, mengatur teman-temannya agar tertib, sesuai permintaan Pak Jiyong mereka hanya memainkan dodgeball.
Sedangkan Taehyung memilih duduk dipinggir lapangan untuk memperhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of BLACKVELVET
Fiksi PenggemarBLACKVELVET siapa sangka ternyata dibalik hubungan persaudaraan mereka yang sangat erat itu terbesit rasa iri dan dendam satu sama lain. Penasaran? kuy baca! The Secret Of BLACKVELVET. Best rank : 180123 #2 sungjae 070221 #4 btob 180721 #7 taeyong ...