16 || 3 Days

567 84 18
                                    

'Mobil otonom milik Lynxgroup ditolak masyarakat dan pemerintah!'

'Saham perusahaan teknologi terbesar korea : Lynxgroup, merosot tajam.'

'Kim Yoojin, peneliti Erom Chip meninggal saat melakukan penelitian.'

'Lynxgroup membahayakan masyarakat!'

'BLACKVELVET! kumpulan gadis dibalik semua kejahatan Lynxgroup!'

Mulai dari surat kabar, majalah, televisi, radio, bahkan sampai billboard yang terpampang dijalanan terus menampilkan berita hangat itu sejak semalam.

Telepon perusahaan, telepon rumah, dan masing-masing handphone milik keluarga Lynxgroup juga tak henti-hentinya bersahutan.

"BODOH!! APA-APAAN INI?!"

"HABISI JISOO SEKARANG JUGA!"

"BUAT SIAPAPUN YANG MENGHALANGI PERUSAHAAN MENGHILANG!"

"Wendy, Yeri, Myungsoo, Renjun, Jaemin, Haechan! Habisi mereka semua!"

Papar Pria tua itu menggebu. Lagi-lagi sasarannya adalah gelas berisi minuman yang kini sudah bercecer dilantai.

Jennie mendongak, "Aku yang bakal habisi Jisoo."

Rose melotot, "Kak!"

"Kenapa? Kamu berkomplot sama Jisoo juga?!" Kakek menatap Rose tajam.

"Dia itu cucu kakek! Kenapa harus sejauh ini sih?!" hardik gadis jangkung itu.

"Dia putri Kim Junho! Bukan cucuku!"

"Ta~" belum sempat Rose menyelesaikan sanggahannya, Irene mendekat.

"Aku bakal bantu Jennie," sahut Irene mantap.

"Kak Irene!" Rose berteriak lagi.

"Aku juga!" kompak Lisa, Joy, dan Seulgi.

"Aku gak mau!" tegas Rose. "Ini berlebihan tau gak?!"

"Kakek yang bikin Kak Jisoo kecelakaan bis lewat aku! Kakek jadiin aku umpan untuk nyelakain Kak Jisoo!"

"Aku gak pernah ngomong ke siapapun karena aku takut mereka pikir aku penjahat." Rose menghela pendek.

"Tapi, yahh, aku emang penjahat. Kak Jisoo harus dioperasi gara-gara aku. Kakek gak tau 'kan gimana rasanya nyelaka'in keluarga dekat kita?!"

"Ah! Mungkin aku salah, Kakek malah terlibat dalam kematian putri kakek sendiri, bibi Kim."

"Tapi bukan itu yang mau aku bahas disini, aku cuma mau bilang aku gak mau mereka berlima ngerasain hal yang sama kayak aku! Mereka gak boleh dihantui rasa menyesal!"

"Aku berhenti!"

Prang!

¤¤¤

"Kenapa bawa-bawa Blackvelvet juga?" tanya Yeri heran.

Setelah sibuk mengamati berita, ia terus terpaku dengan kata Blackvelvet.

"Lo masih gak sadar? Awal dari ini semua itu karena Blackvelvet," jawab Jisoo.

"Hah?"

"Sebenernya Bibi Kim yang buat kita, harusnya arahnya bukan untuk menghalalkan segala cara untuk berhasil, tapi untuk melindungi sama menjaga perusahaan tetap dinilai-nilai perusahaan."

Kali ini Wendy yang menjawab. Dia masih menyisir rambutnya dengan tangan setelah keramas.

"Sebesar itu yaa peran Bibi dalam perusahaan. Gue masih gak percaya bibi meninggal karena gagal uji coba," sahut Yeri asal.

The Secret Of BLACKVELVETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang