"Lo ngusik, itu berarti lo bosen hidup tenang"
- Scorpion -°°°°°
Terlihat segerombolan pemuda yang masih mengenakan seragam sekolah tengah berkumpul disebuah gedung tua. Luka lebam terlihat di wajah tampan mereka, namun tidak melunturkan kadar ketampanannya. Mereka justru sedang tertawa bercanda saat ini.
"Geng nya si Tio emang kebangetan ya, bisa bikin mukanya si Arya jadi tambah ganteng kayak abis dipermak." Ucap cowok yang di name tag nya bernama Dika.
"Sialan lo, muka lo tuh udah kek banci lampu merah, pipi ampe merah begitu." Balas cowok bernama Arya.
"Eh Arya kamandanu putranya bapak Deril, gue tuh muji lo malah dikatain banci. Gak jadi lo gantengnya, muka lo berubah kayak si Cio."
"Nama gue Arya Septian Nugraha, goblok, jangan diubah-ubah. Lagian Cio siapa lagi."
"Nama lo kepanjangan, mendingan Arya kamandanu aja."
"Bangke."
"Dik, emang cio siapa sih?" Tanya cowok lain disana yang bernama Alan.
"Anjing tetangga gue Lan." Jawab Dika dengan tampang polosnya.
Penghuni gedung itu tertawa mendengar jawaban Dika. Tidak semua karena ada beberapa orang yang hanya terkekeh kecil melihatnya.
"Anying." Umpat Arya.
Lama tertawa, suasananya berangsur normal. Satu persatu menghentikan tawanya. Mereka menatap Dion, cowok berpangkat sebagai wakil ketua itu berjalan menghampiri cowok yang duduk memisah dari yang lain.
"Than, ada yang mau main-main sama kita." Ucap Dion sambil memberikan ponselnya kepada cowok dingin bernama Althan, yang tak lain adalah ketua dari gangster itu.
Althan menerima ponsel itu lalu melihat layar ponsel itu yang menampilkan pesan yang baru saja dikirim dari nomor tak dikenal.
+6285xxxxxxxxx
Disaat para babi tertawa karena mendapat kemenangan. Itu persis banget sama yang kalian lakukan sekarang. HahahaRahang Althan mengeras, genggamannya mengerat. Emosinya yang tidak lama meredam kembali menguap. Dan itu dirasakan oleh semua penghuni ruangan karena aura mengerikan Althan yang menguar.
Althan menatap Dion dengan pandangan tajam, namun Dion tidak ketakutan, ia mengerti tatapan itu dan mengangguk.
"Chasper." Satu kata itu yang keluar dari mulut Dion.
Semuanya mendengar suara berat Dion karena suasananya juga hening.
"Brengsek."
"Bangsat."
"Anjing."
"Bajingan."
Umpatan terdengar dari mulut-mulut anggota gangster terkenal itu. Wajah yang awalnya tertawa kini semua terlihat emosi.
"Mau apalagi mereka. Scorpion gak pernah nyentuh mereka, kenapa mereka suka banget nyari gara-gara sama kita."
Chasper, musuh dari Scorpion yang entah karena apa selalu mencari masalah dengan mereka. Sudah berkali-kali mereka berhadapan, dan dimenangkan oleh Scorpion namun itu rasanya tidak berarti apapun. Lagi-lagi Chasper berulah.
"Menurut gue, untuk sekarang lebih baik kita liatin aja dulu sampe mana pengecut itu bertindak. Percuma juga kita gerak sekarang, mereka gak bakal sadar dan kita juga yang buang-buang tenaga." Ucap Alan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAZEA
Teen FictionALTHANIO ADRIAN KAVINDRA BAGASKARA Cowok dingin dengan sejuta pesona. Ketua geng motor terkenal, Scorpion. Tegas dan tidak pernah main-main dengan ucapannya membuatnya semakin disegani banyak orang. Bukan hanya sifatnya yang dingin, namun hatinya ju...