ALTHAZEA 13 : PERASAAN ASING

876 115 18
                                    

hallooooowww
gimana kabarnya?
lagi kesurupan setan rajin
hehe makanya up hari ini

kalian sehat kan?
jangan lupa patuhi prokes yaa

jaga jarak apalagi dengan patah hati
cuci tangan apalagi cuci kenangan
pakai masker apalagi untuk menghindari polusi buaya darat
makan dan minum teratur karena galau tanpa sebab itu butuh energi
istirahat yang cukup biar ngga cape ngejar dia
minum vitamin kalo bisa, biar ngga terlalu sakit pas lagi ngarep, halu dan mimpiin sesuatu yang berat

maaf mungkin part sebelumnya ngga ngefeel

hidup kaum jomblo yang banyak diincar di rl tapi malah nyari yang virtual. apalagi yang korban prenjonan atau perghostingan. hahaha

happy reading 💙

***

Althan mengacak rambut Stella pelan lalu menjawil hidungnya.

Setelah itu Althan pergi dari sana meninggalkan Stella yang masih terdiam. Untung saja wajahnya masih datar, kecuali tambahan semburat merah tipis di pipi gembilnya.

Sialan, otak gue campur aduk jadinya. Ringis Stella saat kesadaran dan kewarasannya kembali pada raga nya.

•••••

Sepanjang perjalanan dari kampung durian runtuh menuju kwangya, aman aman ajaa.

Tapi sayang, di persimpangan konoha. Konsentrasi Stella terpaksa buyar meskipun tinggal 2 soal lagi dia bisa bebas dari ruangan sumpek bin tegang itu.

"Nak, maaf yang tidak bersangkutan mohon tunggu diluar." Ucap salah satu pengawas diantara empat pengawas yang bertugas.

Pengawas tersebut terlihat berusaha mengeluarkan atau lebih tepatnya 'mengusir' seorang pemuda yang duduk di pojok dekat pintu.

"Saya bersangkutan karena di ruangan ini ada masa depan saya." Ucap pemuda itu.

"Maaf nak, tolong-"

"Jika saya tidak bisa, mengapa salah satu dari kalian bukan pengawas yang ditugaskan bisa?"

Keempat pengawas itu bertukar pandang. Dan salah satu dari mereka terlihat terkejut mendengar penuturan pemuda itu.

"Biarkan saya disini atau gaji kalian tidak akan aman."

Perdebatan itu disaksikan oleh peserta olimpiade dan juga orang-orang dibalik CCTV.

"Si kamvret itu.." desis Stella yang sudah selesai mengerjakan sisa soalnya.

Gadis itu segera mengumpulkan hasil kerja otak nya kepada salah satu pengawas itu dan segera menarik Althan, pemuda yang sedari tadi berdebat dengan pengawas.

"Permisi pak dan maaf mengganggu."

Lalu Stella dan Althan pergi dari sana tanpa mendengar respon dari orang-orang itu. Berbeda dengan beberapa peserta yang kelimpungan saat melihat Stella selesai, dan disusul oleh dua peserta yang sepertinya tidak peduli dengan perdebatan yang ada sebelumnya.

"Shit, apa hubungan mereka berdua." Batin seseorang di ruangan itu.

•••••

"Lo apa-apaan sih. Gila?" Tanya Stella kepada pemuda didepannya.

"Gila? Anjing, seandainya bukan lo yang bilang mungkin mulut itu gue hancurin sekarang." Desis Althan menahan emosi sembari mengalihkan pandangannya.

ALTHAZEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang