HAIIIIIIII KALIAAANN
Lagi baca ini pas ngapain? Rebahan atau nangkring di kamar mandi?
Hihihi, becanda..JANGAN LUPA MAKAN DAN MINUM YANG TERATUR YAAH
STAY SEHAT, DONT SAMPE SICK!!!KIW,, SELAMAT MEMBACA
*****
Setelah seharian menghabiskan waktu bersama kedua sahabatnya, Stella berniat untuk pulang. Ia langsung pulang karena kendaraan yang dipakainya adalah blue, motor kesayangannya.
Stella berharap keadaan mansion masih sama seperti kemarin saat ia pergi, atau jika boleh ia berharap keadaan mansion kembali ke suasana saat dirinya masih terlihat disana.
Langit sore menghantarkan dirinya dengan perasaan yang sulit dijabarkan. Hingga dirinya sampai di tempat yang biasanya orang sebut rumah.
"Huft,, jangan berharap lebih." Gumam Stella.
"Pak."
Satpam yang berjaga berbeda dengan yang kemarin. Namun, satpam itu tetap ramah kepada Stella meskipun tidak sedekat mang Hadi.
Satpam itu membuka gerbang, dan tersenyum ramah kearah Stella. Stella pun membalasnya dengan senyum manis dan anggukan sopan.
Stella menaruh motornya di garasi. Jika di mansion itu, Stella hanya memilik blue dan Maserati Quattroporte GTS V8. Berbeda dengan isi garasi di mansion kakek dan mansion miliknya.
Setelah menaruh motornya, Stella memasuki rumah. Langkahnya santai seperti biasa. Namun terhenti saat mendengar suara berat dan dingin dari sang papa, Sean.
"Dari mana saja kamu?" Tanya Sean dingin.
"Rumah teman." Jawab Stella jujur.
"Mau jadi apa kamu hah?!! Keluyuran gak jelas, percuma kamu juara sekolah kalau kelakuan seperti itu!!" Ucap Sean dengan emosi.
Stella menatap Sean sendu, lalu tatapan itu beralih ke Hanna yang sedang memeluk Sonya, kakak angkatnya yang terlihat ketakutan.
"Kamu udah buat malu papa. Apalagi yang kamu lakukan di sekolah hah?!! Membuat masalah dengan guru?!! Liat kakakmu itu, dia pintar, juara kelas, baik dan disayangi gurunya, berbakat, sikapnya menunjukkan dia memang perempuan baik dari keluarga ini-"
"Lalu papa meminta Stella untuk menirunya? Menjadi seperti dia dan membuang diri Stella yang asli?" Tanya Stella dengan suara pelan.
Pertanyaan Stella membuat Sean dan Hanna terdiam. Keduanya terkejut saat Stella membalas kemarahan mereka tak seperti biasanya yang akan diam dan hanya berkata maaf. Tapi tidak dengan Sonya yang tersenyum tipis dalam pelukan Hanna, dan itu tertangkap penglihatan Stella.
"APA MAKSUDMU?!!" Bentakan Sean mengejutkan semuanya kecuali Stella.
"Pah, kita-"
"DIAM HANNA!! JANGAN-"
"JANGAN PERNAH BENTAK MAMA!!" Sentakan Stella sekali lagi membuat semuanya terkejut. Kali ini Hanna pun ikut terkejut.
"BERANI KAMU!!"
Plakk
Satu tamparan keras mendarat di pipi putih Stella, dan itu berhasil merobek sudut bibir cewek itu. Untuk pertama kali, Sean menggunakan fisik dalam kemarahannya kepada Stella.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAZEA
Teen FictionALTHANIO ADRIAN KAVINDRA BAGASKARA Cowok dingin dengan sejuta pesona. Ketua geng motor terkenal, Scorpion. Tegas dan tidak pernah main-main dengan ucapannya membuatnya semakin disegani banyak orang. Bukan hanya sifatnya yang dingin, namun hatinya ju...