"Punten paket!"
Sadie yang sedang bersantai diruang tengah pun langsung beranjak ke asal suara tersebut. Paket siapa? Heran Sadie karena dirumahnya ini hanya ada dirinya dan Bu Jami sang asisten rumah tangga. Mungkin punya Bu Jami, pikirnya.
"Cod?" Tanya Sadie ketika sudah berada dihadapan sang kurir yang memkai topi baseball merah itu.
"Udah dibayar Bu," katanya sambil menyerahkan paket yang tak terlalu besar.
"Makasih ya Mas, ini tip nya."
"Eh makasih banyak Bu! saya tinggal dulu, mari." Pamit kurir tersebut dengan hati yang berbunga mendapat tip lembaran ungu, lumayan untuk menambah dana jatah susu sang anak dirumah.
Sadie membolak-balik paket tersebut, pasalnya nama yang tertulis disini adalah Damon? Demon? Ah entahlah tulisannya sangat kecil. "Lah ini kan jauh banget alamatnya dari sini," tukas Sadie saat membaca barisan kata berisi alamat penerima, "Nge prank ini si Mas aduh."
Untungnya tertera juga nomor handphone sang penerima, segera Sadie mengetikkan nomor milik si Demon-Demon itu di ponselnya dan memencet tombol calling.
Tut... Tut...
"Lama banget ngangkatnya nih orang, kayak yang ga butuh paketnya aja." Sadie sekali lagi mencoba menghubungi nomor tersebut dan ternyata berhasil, ada yang menjawab panggilannya.
"Selamat siang, anda menghubungi Florist Tale dimana ada banyak berbagai macam dan pilihan bunga segar, untuk pemesanan lebih lanjut anda bisa menghububgi nomor 0821654*** saya ulangi 0821654***. kami selaku crew Florist Tale mengucapkan semoga hari anda menyenangkan." Tut...
"Hah perasaan nomornya udah bener, tapi kok?" Sadie kebingungan, apakah dia salah mengetikkan nomor sehingga nyasar? Tapi sudah benar kok yang ia cantumkan sama dengan nomor yang ada di paket tersebut.
"Yaudah lah ntar gue anterin ke tokonya."
Sade dinner w me?
Sadie mengulum senyumnya kala membaca pesan singkat dari Daffa si partner onsnya semalam, Sadie mulai mengetik balasan dengan jari lentiknya.
K 6p.m at White Clover
Gue jemput ya?
Iya Daffa
Ah mungkin sehabis pulang dinner akan Sadie antar paketnya.
...
"Hi Daf!" Sapa Sadie setelah kakinya menapak di peraltaran rumahnya.
"Ay Sade cantik banget lo!" Mata Daffa terus bergulir dari atas ke bawah men scan tiap inchi tubuh wanita didepannya.
"Aduh Daf bosen gue dengernya," Balas Sadie sambil menyenggol lengan tegap Daffa.
"Gimana ya, abis lo cantik nya kebangetan sih Sade. Awalnya aja gue kira lo oplas tau gak?"
"Dih setan! Asli ini dari yang bikin, sekate-kate lo!"
Daffa terkekeh geli melihat tingkah Sadie yang menurutnya sangat lucu dan seksi tentunya. Daffa menaiki motor gedenya lalu sedikit memiringkan motor hitam itu supaya memudahkan Sadie untuk naik di jok penumpang.
Daffa menarik kedua lengan ramping milik Sadie lalu menempatkan lengan itu di pinggang penuh otot nya, "Peluk Sade biar romantis."
"Romantis pala lo!" Sadie menurut lalu menyampirkan lengannya pada pinggang pria itu, tak lupa kepalanya ia sandarkan di pundak kokoh milik Daffa, "Udah romantis belum?" Tanya Sadie sambil mengeratkan pelukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sadie a Lil Baddie
ChickLit• Good girls go to heaven. Bad girls make you feel like you are in heaven. • Menceritakan kehidupan seorang Sadie Drakaina yang memiliki mindset modern nan logis dan prinsip hidupnya, "Marriage is my plan B." Dua hal yang ia suka, pria dan ranjang...