11. Make It Sound Like The Band Playin'

4.2K 125 17
                                    

"Well, gak semua perjalanan hidup harus diakhiri dengan menikah. Your life your choice."
...

Sadie termenung sebentar, "Ofc, hidup gue juga, gue yang kontrol." Sadie menengok kearah Bumi yang tengah membuat kissmark di bawah rahangnya, "Banyak amat."

"Your mine."

"I'm mine."

Bumi yang merasa bahwa Sadie sedari tadi palying hard to get mulai jengah juga, dilepasnya pelukan itu lalu berbalik dan duduk ditempat asalnya, ranjang pink.

"Idih ngambek lo?" Sadie mendekati Bumi lalu duduk dipangkuannya, "Baru digituin aja udah kena mental breakdown!"

Bumi mendelik, "Dih bitchy banget lo!"

"I know, thank you." Katanya sambil membuka tali bathrobe yang ia pakai. "Fyi, no underwear."

Cukup sudah ia menahan, memang tujuan utama Bumi kesini hanya untuk having sex bersama wanita yang kadang seenak jidat berperilaku pada dirinya, but it's ok selama dapat jatah.

Bumi melesakkan tangannya kedalam bathrobe putih tersebut, buah dada Sadie yang tak terhalang apa-apa langsung menyentuh permukaan telapak tangan Bumi.

Sadie menarik tengkuk pria itu, ditempelkannya hidung Sadie pada Bumi, "Eat me." Katanya dengan suara rendah menggugah nafsu.

Bumi mendekatkan bibirnya pada bibir berisi milik Sadie yang jaraknya saja bisa dihitung, kedua tangannya sudah meremas ringan dua gundukan itu sedari tadi.

Sadie memejamkan matanya kala bibir hangat itu bertabrakan dengan bibirnya, dilumatnya kecil lalu menghisapnya lembut, menggigit bibir Bumi tanpa ada tekanan, kedua manusia itu melenguh saling bersahutan.

Ciuman penuh perasaan itu berakhir juga, keduanya saling menatap jauh tepat di manik lawannya dengan napas terengah, Sadie berinisiatif bangkit lalu membuka bathrobenya, tak menyisakan apapun didalamnya.

Kedua payudara bulat menggantung sempurna di tubuh Sadie dengan pucuk yang sudah mencuat keras, Bumi beranjak lalu membuka kaos polosnya juga jeans yang ia pakai, menyisakan boxer hitam dengan bulatan yang menonjol sempurna.

Tubuh keduanya bertubrukan dan melanjutkan ciuman yang tadi, kini lebih menuntut dan bergairah, tangan Sadie berada pada bahu lebar Bumi dan yang satunya lagi ditengkuk pria itu, meremas apapun yang Sadie sentuh.

Kedua tangan Bumi berada diatas bongkahan bokong Sadie yang bulat, sesekali ia remas bulatan itu dengan gerakan random.

"Uhmm,"

Bumi mengangkat tubuh Sadie tanpa memutuskan ciumannya, membuat Sadie mengalungkan kedua kakinya dipinggang atletis Bumi, ia membawa tubuh Sadie ke ranjang milik wanita di gendongannya lalu menindihnya.

Sesaat setelah tubuh Sadie sepenuhnya berada diatas kasur, Bumi memutuskan ciuman menggebu itu, lagi, dia menatap manik Sadie yang sudah berkabut gairah.

"Horny banget kayaknya, tadi sok gak mau."

Sadie menatap nyalang, "Shut the fuck up jerk! Just do it!"

Bumi terkekeh lalu mengelus kaki Sadie dari betis sampai ke paha bagian dalam dengan gerakan mengambang, tak terlalu ia kena kan pada kulit mulus Sadie, membuat Sadie merasa tergelitik tapi tetep bisa memancing desahannya keluar, begitu terus berulang-ulang sampai terlihat cairan dari gua merkah itu mengalir.

Beralih ke arah puting Sadie yang mencuat, di raupnya puting sebelah kanan, lalu ia jilat areolanya memutari puting tegak itu, desahan kecil terdengar dipanca indra Bumi, membuat Bumi semakin betah bermain-main di pucuk payudaranya.

Sadie a Lil BaddieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang