5. Fire Hydrant Pussy

15K 182 8
                                    

Kamar luas dengan dominasi warna coklat dan abu itu menguarkan sweet fragrance yang membuat Sadie relax dan juga panas secara bersamaan, karena sedari tadi si pemilik kamar terus saja membuat tanda di tiap inchi kulit coklat eksotisnya.

Bumi Narasangka nama pria seksi yang kini tengah menjilati lengkungan tulang selangka Sadie, di arahkannya lidah basah itu ke atas, melewati leher penuh peluh buah kenikmatan, terus digulirnya tanpa berhenti, mulut, hidung dan kening sudah ia jajah, kini lidahnya turun kebawah, dilewatinya pipi merah merona itu, dikecupnya kelopak mata bernetra coklat madunya, lalu dihisapnya bibir berisi milik Sadie.

Cukup puas dengan bibir permen wanitanya, kini Bumi meraup kedua puting ranum itu lalu disedotnya secara bersamaan, di tariknya puting itu menggunakan mulut sampai payudara Sadie melar mengikuti poros yang ditentukan Bumi, lalu di lepaskannya puting itu membuat kedua buah payudaranya bergerak kesana kemari bak terkena gempa dadakan.

Di tamparnya buah dada mulus itu dengan keras membuat gaduh sang empunya, "Sakit bangsat!"

Mendengar kata kasar mengalun dari bibir candu itu membuat tangan Bumi segera bergerak untuk mencekram kedua pipi wanita dibawahnya, "Mind ur word if u dont wanna get hurt."

"Lo kenapa si? Kasar banget," Sadie menghempaskan tangan besar itu dari wajah cantik tak tercela nya.

"Nikmatin jangan banyak bacot."

"Emang kalau burung lo gue tampol kayak tadi masih bisa diem?!" Suara Sadie mulai meninggi bahkan ia sudah terduduk diranjang empuk itu, dengan gerakan cepat ia menerjang tubuh jangkung Bumi yang menjulang.

Gairah yang tadi sudah menggebu-gebu dan tergambarkan jelas di mata sayu Sadie kini telah menguap entah kemana, di cekiknya pria yang ada di bawah kuasanya meskipun pria itu tak bereaksi setidaknya Sadie sudah membalas perlakuan kurang ajar pria itu, si Bumi yang sering dia injak.

"Lemah," Bumi berkata dengan nada terlewat kalem namun tersirat cemoohan di dalamnya.

Segera setelah Sadie sedikit lengah, Bumi membalikkan keadaan, kini Sadie yang berada dibawah kuasanya, lalu diremasnya kuat salah satu payudara besar yang putingnya sedari tadi bergesekan dengan perutnya membuat suatu sensasi tak terjelaskan.

"Argh sakit!" Sadie mengaduh tak lupa kaki nya ia gulir kesana kemari mencari pusat tubuh si Bumi Bastard Narasangka.

"Anjing!" Tidak, bukan suara Sadie.

Tangannya yang tadi meremas-remas payudara bulat besar kini beralih ke burungnya sendiri yang terasa cenat-cenut akibat tendangan tak berperasaan dari kaki jenjang Sadie yang masih memakai stiletto berwarna hitam.

Melihat Bumi tengah kesakitan adalah suatu kesempatan dan keberuntungan besar untuk Sadie, masa bodoh dengan nafsunya, ia bisa cari pria lain yang dapat menyentuh tubuhnya bak porselen!

Meski masih mengaduh, Bumi tak akan pernah membiarkan mangsanya pergi, tidak sebelum dia menuntaskan hasratnya. Dilihatnya Sadie yang sudah beranjak dari ranjang bahkan kakinya sudah menjuntai akan menapak di lantai marmer.

Sadie berhasil berdiri dengan selamat diatas marmer putih nan dingin itu, tanpa basa basi dia pun berancang-ancang akan lari tapi kesialan sedang memihak dirinya, ditariknya lengan Sadie oleh Bumi membuat tubuh wanita itu oleng dan terduduk tepat di atas paha Bumi. "Ahhh," Sadie mendesah karena secara bersamaan burung 8 inchi pria itu masuk ke lubangnya yang sudah cukup basah.

Kini mereka sedang berada di posisi reverse cowgirl, Bumi duduk dipinggiran ranjang dan Sadie memunggungi pria itu sambil duduk di pahanya, Bumi mulai menghentakan tubuhnya dari bawah karena sedari Sadie terjatuh, wanita itu tak melakukan apapun kecuali mengerang dan mendesis pelan.

Sadie a Lil BaddieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang