Daffa mengangkat tubuh Sadie ala bridal style ke arah kamar tidur wanita itu, tak henti-hentinya Daffa meremas bongkahan bulat milik Sadie. Menendang pintu kamar sadie sehingga tercipta suara menggema yang begitu keras.
Dilemparnya Sadie diatas ranjang, lalu Daffa mulai membuka satu persatu pakaiannya mulai dari kemeja sampai celana bahannya.
Sadie pun melakukan hal yang sama, melucuti dirinya sendiri mulai dari dress, bra dan g-string yang ia pakai.
Setelah pakaian Daffa terbujur diatas lantai, pria itu pun mulai menaikan diri keatas kasur dan menindih tubuh Sadie yang berada didalam kungkungannya. Dirabanya payudara bulat milik Sadie, membuat wanita itu melenguh dan menggeram disaat bersamaan.
Sadie mengigit kecil bibir atas Daffa yang berisi itu, di kecapnya pelan lalu memasukan lidahnya ke goa panas nan menggairahkan.
Semakin Sadie mengganas, tangan Daffa pun tak kalah ganasnya meremas payudara bulat milik Sadie, diremas dan ditamparnya payudara itu berkali-kali.
Entah sudah berapa lama mereka berciuman, kini keduanya saling melepaskan tautan karena rasa sesak yang mulai didera.
"Stay still," Peringat Daffa dengan deru napas tak beraturan.
Daffa menarik bibirnya dari wanita itu lalu mendekatkannya pada puting yang sudah merah merekah, dilumatnya pelan lalu dikulumnya kuat, sesekali ia menggigit kecil puting merah itu. Daffa beralih pada puting yang satunya lagi, ia perlakukan sama persis seperti tadi.
Yang Sadie lakukan sedari tadi hanya melenguh dan mendesah, mulut hangat dan basah itu sangat memanjakan kedua putingnya, membuat dirinya seakan melayang diatas kenikmatan yang Daffa buat.
"Ahh Daf, gimme ur ship."
"Not yet Sweety," Balas Daffa dengan mulut yang terus mencecap tiap jengkal tubuh Sadie, mulai dari kening sampai ujung kaki.
Lidah Daffa menjilat sensual betis Sadie sampai ke pangkal paha, lalu lidahnya beralih keperut, dihisapnya pusar coklat gulali itu, terus turun hingga lidahnya makin kebawah dan sampailah ia di pusat tubuh wanita itu.
Dibukanya labia tembem nan mulus itu, lalu disedotnya kuat klitoris Sadie yang mencuat membuat sang empunya berteriak kenikmatan.
Tak hanya klitoris, lubang vulva nya pun Daffa hajar menggunakan mulut, disedot, dijilat bahkan ia masukan lidah panjangnya kelubang senggama milik Sadie. Diputarnya lidah yang bersemayam didalam sana, tak lupa ia membuat gerakan keluar masuk.
Beralih lagi ke klitoris, Daffa menggerakan mulutnya bak ingin mengunyah benjolan kacang yang disebut klitoris itu, tak ayal membuat Sadie menekan kepala pria itu karena nikmat yang ia dera.
"Daffa! Argh! Gila lo?! Jangan makan kacang gue sialan!" Sadie mencekram alas bantalnya kuat-kuat. Rasanya ia tersengat listrik beribu watt menerima serangan mulut Daffa, otot vaginanya mengencang dan berkedut sangat cepat, Sadie sudah orgasm duluan.
Jika di ingat kembali, awal mereka bertemu juga Daffa menceritakan kalau pacarnya bisa squirt hanya karena permainan mulutnya yang ganas.
Daffa mulai memasukkan tiga jarinya kedalam vagina yang basah oleh lendir kenikmatan, dikocoknya pelan membuat Sadie tersiksa oleh permainan jari Daffa, "Daffa cepetin sialan!" Mendengar umpatan Sadie sedari tadi tak ayal membuat Daffa terkekeh dan memunculkan smirknya.
"Apanya?" Tanya Daffa sambil menjilat paha bagian dalam yang sudah basah akan keringat.
"Itu uhm tangan lo babi! Daf jangan maen-maen lo!" Sadie makin tersiksa saat jari Daffa gerakannya makin pelan dan terkadang berhenti padahal rongga vaginanya sudah mulai berkedut lagi, tanda akan orgasm kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadie a Lil Baddie
ChickLit• Good girls go to heaven. Bad girls make you feel like you are in heaven. • Menceritakan kehidupan seorang Sadie Drakaina yang memiliki mindset modern nan logis dan prinsip hidupnya, "Marriage is my plan B." Dua hal yang ia suka, pria dan ranjang...