12. Ocean

2.6K 120 21
                                    

Bumi menggeliat serta merenggangkan tubuhnya, dibuka nya mata bernetra emerald itu lalu menyandar di headboard, menatap ke penjuru ruangan yang tak ia kenali, refleksi jingga tergurat di dinding monochrome akibat pantulan dari jendela, hari sudah sore dan ia masih berada di kamar Sadie, itu yang Bumi terka.

Mata emerald itu bergulir mendapati Sadie tengah bergelung selimut memunggungi nya, tak ada niatan Bumi untuk membangunkan wanita itu, niat hati ingin langsung pulang tapi sepertinya menunggu wanita itu bangun juga tak masalah.

Bumi beranjak dari tempat tidur, tidak ada scene romantis seperti di film-film kebanyakan, Bumi tahu batasan dan bisa saja perlakuannya nanti termasuk sexual assult jika ia menyentuh Sadie tanpa seizin wanita itu dan akan lebih parah kalau Sadie melaporkannya pada pihak berwajib—well meskipun pernah ia lakukan di jalan raya kala itu, apalagi mereka hanya partner in crime.

Player didn't fall easily, kata yang pas untuk menggambarkan perasaan Bumi pada partnernya. Bumi tahu diri, ia sudah menikmati tubuh wanita itu, haruskah dia juga meminta hatinya? Rasanya image yang terlihat kian brengsek kalau ia melakukan itu.

Bumi berjalan menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar Sadie, membuka pintunya dan hal pertama yang ia cium dari ruangan itu adalah wangi lavender yang menenangkan, Bumi menyalakan shower lalu mengguyur tubuh polosnya dibawah gemericik air hangat.

Sadie terbangun kala mendengar suara air mengalir dan aroma sabun favoritenya mengalun memenuhi indra penciumannya, membuat kesadarannya kembali seratus persen, Sadie mendengus lalu bergumam, "Tau aja si setan sabun mahal."

Sadie menguap dengan mulutnya yang melebar dan menganga besar, rambut kusut menghiasi penampilan bugilnya, membuat ia lebih terlihat seperti orang tak waras dengan penampilannya, padahal beberapa jam yang lalu penampilannya bak dewi Aphrodite.

Sadie mengambil ponsel nya diatas nakas, beribu notifikasi terpatri di benda pipih itu, hanya dua notifikasi yang menarik perhatiannya.

Daffa
Sial banget idup gue
Ketahuan orgy sama Anya
Dia langsung minta putus
Menurut lo gue harus gimana?
Dia juga langsung balik ke Bali
Argh anjing

Hugo
Hi Sade!
Kenalan sabi nih.

Sadie segera membalas pesan Daffa dengan jari lentik berkuku panjangnya bak nenek lampir.

Gimana ya Daf
Karena gue cewek, gue tahu pasti perasaan Anya lagi ancur banget.

Lo sih maen api terus kerjaannya!

Untung bukan ketahuan pas ngesex sama gue

Kalau emang lo serius sama dia ya perjuangin, tinggalin kebiasaan lo jajan diluar kalau bisa bikin perasaan Anya jadi lebih baik.

Tapi kalau gue jadi Anya, gue ga akan mau balikan sama cowok yang suka masuk lobang sana sini pas terikat hubungan sama gue, meskipun cuman jadi pacar.

Sadie sadar diri kalau ia juga turut andil dalam kebiasaan Daffa dan tentu ia merasa sedikitnya bersalah pada Anya.

Setelah mengirim pesan berisi saran yang sedikitnya mungkin membantu Daffa, Sadie membuka kolom chat dari orang yang bername card Hugo, mangsa baru?

Boleh dong

Dua kata yang mungkin akan ia sesali di kemudian hari.

Pintu kaca itu terbuka, menampilkan sesosok babon yang memakai bathrobe pink dengan rambut basah yang sudah pasti air nya mengucur kemana-mana, lagi Sadie mendengus setelahnya berkata, "Enak ya numpang mandi di rumah orang."

Sadie a Lil BaddieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang