Satu bulan kemudian...
Sudah dua hari Tasya tidak masuk sekolah karna badan nya yg terasa tidak enak. Ia selalu muntah di pagi hari membuat nya tersiksa. Tasya sedang memperhatikan kalender, ia sudah telat dua minggu menstruasi.
Tasya beralih mengambil cardiegan lalu memakai nya dan keluar rumah. Ia berjalan menuju apotek untuk membeli tespack, bisa saja dugaan nya benar. Tapi Tasya belum siap akan hal itu.
Setelah dari apotek, Tasya langsung berjalan menuju kamar nya dan mengetes menggunakan tespack.
Lima belas menit Tasya menunggu hasil nya, saat ia melihat seketika air mata nya luruh begitu saja. Dua garis, artinya Tasya hamil anak Rafa. Ia belum siap dengan semua ini.
Tubuh nya meluruh ke bawah dengan isak tangis semakin kencang seraya menggenggam erat tespack tersebut.
"enggak mungkin hiks" ucap nya seraya menggelengkan kepalanya.
"ibu..."
Gagal semua impian Tasya untuk membahagiakan kedua orangtua nya. Untuk membanggakan orangtua dan abang nya semua gagal. Usaha Tasya selama ini hanya sia-sia.
Tasya beralih memukul perut nya "gue benci sama lo!" teriak nya.
"gue benci hiks"
Tasya menghapus air mata nya dan langsung mengambil Tas selempang nya lalu keluar rumah.
Ia naik angkutan umum untuk mencapai tujuan nya. Setelah nya ia berlari dengan air mata yg masih saja mengalir.
Tasya melangkah kan kaki nya di sebuah gudang tua, ini adalah markas Vichtor. Tasya ingin Rafa tau ini semua dan Rafa harus bertanggung jawab.
"Rafa mana?!" teriak Tasya saat sudah masuk ke dalam gudang itu membuat mereka terkejut.
"tumben lo kes-"
"gue tanya Rafa kemana?!" teriak lagi Tasya.
"di dalem" ucap Baim.
Dengan cepat Tasya masuk ke sebuah ruangan, bisa di sebut kamar untuk mereka main ps dan tidur. Saat masuk Tasya melihat Rafa yg sedang memeluk Amanda.
Tasya berjalan cepat dan menarik tangan Rafa kencang membuat Rafa melepaskan pelukannya pada Amanda.
"ngapain?" tanya Rafa datar.
"gue mau ngomong sama lo" ucap Tasya tanpa ada nada bentakan sekali pun.
"gak bisa, gue mua jalan sam-"
"gue mau ngomong sama lo Rafa!" bentak Tasya.
Tanpa memperdulikan Manda, Tasya langsung menarik tangan Rafa kencang dan membawa nya keluar dari markas, banyak yg bingung dengan Tasya.
"apa?" tanya Rafa tanpa ekspresi.
Tasya merogoh tas selempang nya dan menyodor kan tespack di depan Rafa.
Rafa menerima nya "apaan?"
"gue hamil"
"gak, gak mungkin! Lo pasti bohong sama gue"
"apa untung nya gue bohong sama lo?! Itu udah ada bukti kalo gue hamil, gue mau lo tanggung jawab"
"gak bisa! Gue baru baikan sama Manda, gue gak mau bikin dia kecewa"
"lo gak mikirin gue?! Gimana kalo sampe orangtua gue tau Rafa?!"
Rafa diam sejenak "gugurin"
Plakk!
Refleks Tasya menampar pipi Rafa "enteng banget lo ngomong kaya gitu?! Ini anak lo Raf, darah daging lo!"
"ya terus mau lo apa?!" bentak Rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL | MY HUSBAND IS A DEVIL [SELESAI]
Rastgele"gue bukan Manda- hmmptt" Ucapan Tasya terhenti saat Rafa mencium bibir nya dengan kasar. Tasya sudah berontak dan satu tangan nya berhasil lolos. Plakk! "ANJING LO RAF!" bantak Tasya. Sungguh Tasya sangat takut dengan Rafa yg sekarang, Rafa tidak p...