1 || Peluang

10.1K 757 256
                                    

Tidak butuh waktu lama untukku jatuh cinta padamu, tapi mendapatkan cintamu membutuhkan waktu lama, bahkan nyaris tak mungkin

-Infinity


"Iya hallo, bentar ini gue mau otw," ucap seorang gadis pada telpon yang dia letakan di atas meja rias.

"Tinggal otw kan?" sahut suara berat dari sebrang telpon.

Vanya mendekat pada telponnya, kemudian menyahut. "Iya. Ini gue mau otw, bawel lo!"

"Buruan!"

Tutttt

Panggilan telpon terputus begitu saja. Lavanya Carolyn  atau yang sering di sapa Vanya. Kini dia tengah merapihkan rambutnya menggunakan tangan. Dia terus saja melihat pantulan dirinya di dalam cermin, sesekali memutar tubuhnya.

"Udah cakep nih."  pujinya dengan sangat percaya diri.

Gistara sejak tadi duduk di ujung tempat tidur sambil melihat adiknya yang tengah sibuk bersiap dan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja. "Bilang otw tapi masih prepare!!" Cibirnya.

Gistara adalah kakak satu-satunya Vanya yang sering dia sapa kak Tara. Mereka berbeda usia sekitar delapan tahun.

"Biarin!! Biar dia diem, nanti kalo gue bilang masih prepare, dia ngoceh kaya emak-emak!" Sahut Vanya.

"Kasian anak orang nunggu lo lama!" Gistara memberikan tas Vanya yang berada di dekatnya.

 "Biar dia tau rasanya menunggu!" ucapnya kemudian mencium tangan sang kakak, "Okay! Gue berangkat kak, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Vanya mulai melangkahkan kakinya menuju stasiun terdekat dari rumahnya. Ketika dia sampai di stasiun dan duduk di kursi peron 3 sambil menunggu kereta tujuannya datang.

Drtt drtt drtt

Getaran ponselnya menandakan ada sebuah panggilan masuk. Terlihat 'Arca Prasasti' tertera di layar ponselnya. Dengan cepat Vanya menerima panggilannya.

"Apa?!" ucap Vanya pada seseorang di sebrang telpon.

"Lo dimanasih? Gue udah nunggu lo nih!" decak Arca di sebrang telpon.

"Iya sabar. Ini gue lagi nunggu kereta," sahut Vanya santai.

"Lama banget sih lo! Ngapain aja?!"

"Ya gue bakal lama kalo lo ngoceh terus. Gue kan jalan kaki ke stasiun!"

"Gue di peron 2, cepetan ke sini!"

Tut

Lagi-lagi panggilan di putuskan oleh sepihak. Vanya sudah terbiasa dengan hal seperti ini. Pasalnya Arca itu memang orang yang menyebalkan dan keras kepala.

Archakra Jonathan, cowok yang Vanya kenali ketika pertama masuk sekolah. Cowok yang berzodiak Aries, keras kepala, menyebalkan, tingkat kepercayaan dirinya cukup tinggi, dan juga orang yang kreatif, penyuka musik rock dan dia adalah penyuka bunga mawar.

"Gini aja terus. Di putusin sepihak! Sabar Lavanya, ini cuma panggilan telpon," ucapnya setelah panggilan telpon terputus.

Akhirnya kereta tujuan Vanya datang. Dia segera masuk ke dalam kereta. Beridiri di dekat kursi, karena kereta cukup penuh dan tidak ada kursi yang kosong.

Keretanya berhenti di stasiun tujuan Vanya. Dengan cepat dia keluar dan mencari seseorang yang sudah menunggunya sejak tadi.

Sebenarnya jika bukan karena tugas, dia malas sekali untuk keluar rumah. Dengan berjalan santai Vanya menoleh kanan dan kirinya mencari keberadaan Arca.

Infinity [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang