21 || Pertidaksamaan

1K 190 42
                                    

Bayang-bayang mantan masih menghantuimu. Aku tidak berani masuk ke dalam hidupmu yang masih sepenuhnya untuk dia.

-Infinity

"Ngapain malah mampir ke mini market segala sih?" Arca berdecak kesal sambil mengikuti Vanya yang sedang berbelanja makanan ringan.

"Beli makanan," balas Vanya santai.

Arca memutar bola matanya malas. "Yaaaa, gue tau lo beli makanan di sini. Tapi kenapa sebanyak ini?"

"Suka-suka gue. Toh gue yang beli bukan lo!" Vanya kembali memasukan makanan ringan ke dalam keranjang yang dia bawa.

"Cewek. Cita-cita kurus, hobi makan. Gimana mau kurusnya coba?" ucap Arca yang membuat Vanya menoleh padanya.

"Gue cewek. Cita-cita gue jadi presiden. Hobi gue makan, kalo enggak makan gue bisa mati, otomatis cita-cita gue enggak bakal jadi kenyataan." ucap Vanya.

"Terserah lo!" balas Arca.

Arca meninggalkan Vanya yang masih berkeliling mencari makanan ringan. Vanya memang selalu menyediakan stok makanan ringan untuk camilan ketika teman-temannya berkunjung ke rumah.

Di kira sudah cukup, Vanya kini berjalan menuju kasir untuk membayar belanjaannya. Setelah selesai membayar dia berjalan menghampiri Arca yang sedang duduk di atas motornya.

"Ayok balik!" ajak Vanya.

Arca menganggukan kepalanya kemudian mulai memasangkan helm pada Vanya. Karena Vanya sedang memegang dua kantung belanjaannya alhasil Arca yang memasangkan helm padanya.

"Woy Arca!!!!" tegur seseorang yang membuat Arca dan Vanya menoleh pada sumber suara.

"Oyyy, apa kabar lo?" tanya Arca sangat ramah padanya. Sepertinya cowok tinggi berkulit putih ini temannya Arca.

"Baik gue. Lo apa kabar?" balas cowok itu bertanya.

"Baik gue."

"Mentang-mentang udah di Gemilang. Lo enggak pernah datang nongkrong lagi bareng anak-anak yang lain," cibir Cowok itu.

"Gue sibuk. Nanti gue pasti datang kok sesekali nongkrong," sahut Arca tersenyum.

"Siapatuh?" cowok itu mengangkat satu alisnya sambil menoleh pada Vanya yang masih terdiam di tempat.

Arca tersenyum kemudian merangkul Vanya yang berada di sampingnya. "Kenalin, namanya Lavanya. Anak SMA Gemilang," ucap Arca memperkenalkan Vanya.

"Hai, gue Okta, temennya Arca. Anak SMA Galaksi," ucap Okta memperkenalkan dirinya dengan tersenyum ramah.

"Hai, Lavanya," balas Vanya membalas tersenyum ramah.

"Pacar baru lo? Udah move on lo dari Flora?" Okta mengedipkan sebelah matanya pada Arca.

"Temen gue," jawab Arca cepat. Jawaban yang sangat begitu menusuk bagi Vanya. Tapi memang benar, dia tidak salah mengatakan itu.

Tunggu-tunggu, Flora? Siapa dia? Mantan Arca? Vanya menjadi penasaran siapa Flora ini.

"Ohh temen. Gue kira pengganti Flora." ucapnya seraya tersenyum simpul.

"Pengganti Flora mungkin Fauna," sahut Vanya yang membuat Arca membulatkan matanya.

"Lo lucu deh." Okta menatap Vanya dengan senyum yang mengembang. Jika di lihat-lihat, Okta sangat tampan. Bahkan menurutnya,lebih tampan Okta di banding Arca.

"Gue lucu dari dulu kok," ucap Vanya.

"Kalo dia temen lo, bisa dong dia buat gue," Okta menoleh pada Arca sambil tersenyum menyeringai.

Infinity [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang