1. 𝕷𝖔𝖛𝖊𝖗 𝕶𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗

『Wallet』

Baiklah. Asal kalian tau, hari ini benar benar menyebalkan. Aku tidak tau harus menceritakan ini ke siapa lagi selain kalian. Lagipula tujuan kalian disini untuk menyaksikan hidupku yang menyedihkan ini, kan?

Pertama, aku bangun kesiangan dan telat di mata kuliah yang kebetulan memiliki jadwal ujian hari ini. Sebagai resikonya, aku langsung diberi nilai terendah! Bahkan aku tidak diberi kesempatan untuk mengikuti ujian susulan.

Kedua, Baekjun, pacarku -yang sebenarnya tidak aku cinta cintai amat plus sudah jadi mantan hari ini juga- ketahuan selingkuh di depan mataku sendiri. Ah sebenarnya yang satu ini agak sedikit melegakan sih karena akhirnya aku bisa bebas dari sifat overprotektifnya itu. Tapi tetap saja, itu melukai harga diriku!

Ketiga, atasanku tiba-tiba memotong gajiku tanpa alasan dan menghinaku habis-habisan. Aku tau orang yang kupanggil bos itu memang orang yang moody-an, tapi apakah aku yang harus kena imbasnya? Ini tidak adil!

Dan sekarang... aku sangat lapar karena belum makan seharian. Tadi bangun kesiangan jadi tak sempat sarapan. Berbicara empat mata dengan Baekjun perihal perselingkuhannya juga memakan banyak waktuku. Ditambah lagi aku harus bekerja paruh waktu supaya aku juga bisa menjalani hidup yang berkecukupan.

Benar benar hidup yang menyedihkan bukan? Apalagi aku harus hidup sendiri karena orang tuaku tinggal berbeda negara denganku.

Oh, ya.. sebenarnya aku bukan orang asli Korea. Aku bisa berada disini berkat beasiswa yang aku perjuangkan karena sebuah alasan yang kekanak kanakan. Aku terlalu malu untuk mengungkap yang ini.

Tapi tak disangka ternyata disini aku sengsara haha. Sungguh nasib yang sial.

Aku melihat kearah jam tanganku. Masih jam 5 sore. Baiklah. Sepertinya aku harus belanja bahan makanan dulu buat makan malam nanti.

T-tapi...

SIAL. SEKARANG AKU BENAR BENAR LAPAR SAMPAI MAU MATI RASANYA! AKU TIDAK TAHAN!

"Bungeoppang nya bungeoppang-nya! Beli 3 gratis es krim!"

Suara berisik itu membuat mataku langsung terarah pada sebuah stand yang menjual bungeoppang alias roti ikan, jajanan khas Korea, yang terletak tak jauh didepanku.

Sudah kuputuskan! Aku akan membelinya untuk mengganjal perutku. Harganya lumayan murah, gratis es krim pula.

Tapi sebelum kesana, aku mau memastikan dulu apakah aku punya uang cash atau tidak. Gawat kalau aku pesan tapi tidak bisa bayar karena kekurangan uang cash.

Aku pun membuka tas ranselku.

Binder, kotak pensil, Baju ganti, pembalut, botol minum... oke dimana dompetku?

Aku makin melebarkan resleting tasku supaya lebih leluasa mencari.

Dompetku... dimana ya?

Dompet pink pantherku... TIDAK ADA!!!

Panik. Sumpah. Aku panik sekarang.
Kini yang bisa aku lakukan hanyalah membongkar ulang tasku sambil berdiri, tidak peduli beberapa barangku berjatuhan.

Masa bodoh. Dompetku lebih penting! Bagaimana bisa hilang?! Aku juga tidak bertemu orang yang mercurigakan hari ini.

Tapi mau dengan mata indigo pun aku melihat, aku tetap tidak melihat dompetku!