"Jadi besok kau mau mencari temanmu itu? Ah siapa namanya tadi?"
"Steve."
Mencari Steve... Yeonjun memutuskan hal tersebut secara sepihak.
"Tapi aku masih tidak tau dimana dia sekarang. Besok aku akan mencari informasinya di istana."
Istana. Oh ya. Aku- ehm maksudnya Mikayla adalah seorang tuan putri. Otomatis dia anak raja, betul kan?
"Jadi aku titip tuan putri padamu. Jangan biarkan dia keluar dari rumahmu, oke?" pinta Yeonjun tapi terdengar seperti memaksa.
Kenapa aku dititip? Aku tidak mengerti. Kenapa Yeonjun tidak mengajakku ke istana juga? Bukannya aku akan lebih aman disitu? Pasti akan ada banyak penjaga yang melindungi seorang anak raja...
Oh ya, omong-omong sekarang aku sedang menguping. Aku baru saja selesai memakai kamar mandi dan tak sengaja mendengar pembicaraan mereka ketika ingin kembali.
"Kau ini terlalu mudah percaya pada orang ya.." bukannya mengiyakan, Hueningkai malah berkata seperti itu. Seolah olah dia menyuruh Yeonjun untuk jangan mempercayainya.
"Kau yang terlalu mudah menyimpulkan."
"Maksudmu?"
"Semenjak raja menghilang, aku sudah tidak bisa mempercayai siapapun untuk melindungi tuan putri. Bahkan aku juga tidak mempercayai diriku sendiri."
Raja menghilang? Fakta baru apalagi ini.
"Tapi kalau kau berani menyentuhnya, aku pastikan kau tidak akan selamat."
Kali ini, orang yang kukira selalu sopan dan kalem, mengeluarkan sisi mengerikannya hanya dengan kata-kata. Pertama Gyu, lalu Hueningkai, dan sekarang Yeonjun. Sepertinya semua manusia disini tidak ada yang beres.
"Aku sudah selesai. Dimana kamarku?"
Akhirnya aku keluar dari tempat persembunyianku dengan santainya. Kedua pria yang tadinya saling melempar tatapan dengan sengit langsung melihat kearahku.
"Cepat sekali?" Hueningkai memulai pembicaraan.
"Untuk apa lama-lama." sahutku ketus.
Hueningkai memiringkan senyumnya. "Jelas sekali dia bukan tuan putri. Sifatnya saja sudah jauh dari kata sopan." cibirnya.
Cih. Tidak tau kenapa aku sebal sekali dengan Hueningkai. Bisa gawat kalau rasa sebal ini juga kena imbas ke Hueningkai yang asli hanya karena kemiripan wajah mereka.
"Bisakah kau sopan sedikit pada tuan putri?" Aku mendengar suara bisik-bisik dari Yeonjun. Dia masih saja tidak terima aku diperlakukan seperti itu. Seperti pangeran yang membela putrinya, wah!
"... aku pastikan kau tidak selamat." suara itu tiba tiba berputar di kepalaku. Perkataan Yeonjun tadi! Seperti mengingatkanku kalau tidak usah norak seperti itu hanya karena dibela. Aish.
"Oh ya ngomong-ngomong siapa namamu?" aku bertanya pada Hueningkai.
Aku belum tau namanya. Bisa jadi namanya bukan Hueningkai, mengingat Beomgyu disini namanya bukan Beomgyu. Aku harus memastikannya.
"Yakin tidak akan menyesal kalau mendengar namaku?" Kata-kata Hueningkai membuatku bingung. Apa yang harus kusesali? Toh hanya sebuah nama.
"Tidak usah banyak omong. Sebutkan saja namamu biar aku gampang memanggilmu."
Hueningkai menatapku sebentar. Lalu ia melirik Yeonjun. Dia ngapain sih?
"Mikail."
Setelah lama mempertimbangkan entah apa, akhirnya dia menyebut namanya. Yap. Sesuai dugaanku. Namanya berbeda. Aku panggil dia apa ya? Mikail? Terlalu belibet. Atau...
KAMU SEDANG MEMBACA
1. 𝕷𝖔𝖛𝖊𝖗 𝕶𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗
Fantasíaᴰⁱ ᵈᵘⁿⁱᵃ ⁱⁿⁱ ᵃᵏᵘ ᵐᵉᵐᵃⁿᵍ ᶜⁱⁿᵗᵃⁿʸᵃ ᵀᵃᵖⁱ ᵈⁱ ᵈᵘⁿⁱᵃ ⁱᵗᵘ ᵃᵏᵘ ʲᵘᵍᵃ ⁱⁿᶜᵃʳᵃⁿⁿʸᵃ ••• Starring: Tomorrow X Together Start: 30.4.21 End: - Update seminggu sekali