Ada apa ini?
Aku masih tidak mengerti...
Situasi ini cukup membuatku bingung.
Seorang Gyu Akabene yang kutahu mempunyai watak keras dan 'jahat' kini memelukku sampai tubuhku terangkat jadi setengah tiduran. Bahkan pipi sebelah kanannya sampai mengenai bibirku. Sebenarnya aku malu mengakui hal ini, tetapi sesaat aku hampir saja mengira kalau aku dicium karena tekstur pipinya yang kenyal itu... astaga.
Tunggu, apa jangan jangan pria yang sedang memelukku ini bukan Gyu, melainkan Beomgyu? Ah, tapi kan yang ini punya luka di mata kirinya. Jelas sekali ini Gyu. Tapi mengingat dunia kami tercampur, mungkin saja sekarang Beomgyu juga punya luka di bawah matanya akibat kecelakaan yang menimpanya kemarin. Ah, entahlah.
Lagipula aku juga masih heran. Apa yang terjadi sekarang? Padahal tadi aku sudah sekarat. Rasanya bahkan mau mati. Tapi tiba-tiba aku ada disini. Kalau diperhatikan lagi tempat ini juga tidak asing.
Ini rumah Mikail. Tepatnya ini kamar yang aku tumpangi waktu itu.
Kemungkinannya ada dua. Pertama, aku masih terjebak di dunia Mikayla. Kedua, aku sudah mati dan kejadian ini hanyalah khalayanku saja. Yang pasti aku tidak mungkin sudah kembali ke duniaku mengingat ini adalah rumah Mikail.
Setengah menit berlalu, Gyu akhirnya melepas pelukannya. Matanya yang tajam itu langsung tepat menatap manik mataku hingga aku merasa lemas sendiri menerima tatapannya.
"Shin Seorin... Ini betulan kau kan?"
Secara fisik, dia mirip Gyu. Tapi secara perkataan dan sikap, dia mirip Beomgyu. Apalagi dia memanggilku dengan nama Seorin. Ini semakin membingungkan.
Aku tidak mungkin terlempar ke dimensi lain kan? Tidak lucu sekali kalau begitu.
"Ada apa denganmu tiba-tiba?" tanyaku sambil sedikit mendorong tubuhnya menjauh. Mau bagaimanapun aku harus tetap waspada.
Bukannya langsung menjawab, pria itu malah tertawa. Tapi anehnya tawanya terdengar memilukan.
"Ternyata memang cuman mimpi ya..." gumamnya. Lalu tiba-tiba kedua tanganku digenggam olehnya hanya dengan satu tangannya. Entah karena tanganku yang terlalu kecil atau memang tangan Gyu saja yang besar.
"Aku kangen, tahu?"
A.. apasih tiba-tiba?
"Tapi kau jahat sekali ya.."
Kenapa tiba-tiba mengataiku jahat?
"Memangnya kau tidak rindu padaku?"
Pertanyaan macam apa ini? Memangnya aku sudah tak sadarkan diri berapa hari sampai Gyu bertanya seperti itu? Apa jangan-jangan dia mengira aku Mikayla ya? Ah. Tap dia kan memanggilku Seorin..
Intinya aku yakin sekali dia Gyu, tapi entah mengapa sikapnya jadi aneh begini. Gyu yang kulihat sekarang lebih mirip Beomgyu.
"Hah. Selama ini aku memang sering memimpikanmu sih. Tapi entah kenapa kali ini rasanya nyata sekali ya."
Tuhkan. Pembicaraannya makin ngawur.
"Seorin. Ayo bangunlah. Kau tidak kasihan apa padaku?"
Aku sudah bangun, kenapa dia menyuruhku bangun lagi sih?
"Seorin. Bicara dong. Masa disini aku didiamkan juga sih.." Nadanya jadi merajuk. Agak merinding mendengar Gyu berbicara dengan nada seperti itu.
Aku jadi bingung harus merespon apa. Lebih baik tadi aku pura-pura tidak sadarkan diri saja tadi.
"Dimana yang lain?"
Oke. Itu pertanyaan pengalihan yang bagus, Shin Seorin. Untunglah masih kepikiran.
"Yang lain? Memangnya ada orang lain disini?" Dia bertanya balik dengan wajah penasarannya. Jujur saja ekspresinya lucu.
"Ya.. Mikail dan Daniel maksudku. Dimana mereka?"
Gyu beberapa saat sempat terdiam. Dia tampak sedang memikirkan sesuatu. Lalu tak lama ia membuka suaranya. "Siapa maksudmu?"
Loh? Kenapa dia malah jadi orang bingung begitu? Apa jangan-jangan benar ini cuman khayalanku di detik-detik menuju kematian ya? Tapi kenapa yang muncul malah Gyu dan bukan Beomgyu sih? Bikin tidak mood saja.
Ceklek.
Suara pintu terbuka. Sontak aku langsung melihat kearah pintu. Ada Steve. Kali ini wajahnya sudah jauh lebih cerah dan segar daripada waktu ia di kurung. Sekarang dia benar-benar persis dengan Soobin di duniaku. Tapi yang ini warna rambutnya ungu.
Begitu penglihatannya mengarah kearahku dan Gyu, matanya langsung melotot.
Eh? Gawat. Apa dia salah mengartikan posisiku dengan Gyu? Karena kalau diperhatikan lagi, aku masih setengah tiduran sedangkan Gyu membungkukkan badannya kearahku. Tangan kanannya menopang punggungku dan tangan kirinya memegang kedua tanganku. Tentu saja siapapun akan salah paham melihat dua manusia berbeda gender berposisi seperti ini.
Aku pun langsung mendorong Gyu menjauh dan memposisikan diriku untuk duduk lebih sempurna.
"Menjauh dari Mikayla." suara Steve terdengar begitu dingin dan penuh peringatan. Aku tidak pernah mendengar Soobin di dunia asliku berkata dengan nada sedingin itu. Jadi begitu mendengarnya, sekujur tubuhku rasanya seperti kesemutan saking merindingnya. Ekspresinya juga garang bukan main. Walaupun itu semua bukan untukku tetap saja aku jadi ikutan ciut.
"Soobin?"
Hah?
Tunggu tunggu...
GYU MENYEBUT STEVE, SOOBIN?
Aku yang tadinya melihati Steve sontak mengarahkan seluruh perhatianku kepada Gyu yang sedang menunggu jawaban dari Steve dengan wajah polosnya.
Tunggu sebentar... tunggu!
Aku tidak salah dengar kan?
Darimana dia tau nama Soobin? Seingatku aku sama sekali tidak pernah menyebut nama Soobin selama menginjakkan kaki di dunia ini.
Kalau persoalan dia tiba-tiba memanggilku Shin Seorin, aku masih bisa mewajarkan karena aku memang sudah memberitahu nama asliku pada hari pertama aku terjebak disini. Jadi mungkin saja sekarang ingatannya terpengaruh dengan tercampurnya dunia kami sehingga Gyu seperti memiliki kepribadian Beomgyu tetapi dengan ingatan yang ia miliki di dunia ini.
Tapi kalau soal Soobin... apakah mungkin ingatan Beomgyu mulai mencampuri ingatan Gyu? Percampuran dunia ini sepertinya makin parah. Bisa berakibat fatal kalau tidak segera diakhiri.
"Kenapa kau masuk? Bukannya sudah jelas tertera didepan pintu ada tulisan 'Semua boleh masuk kecuali Gyu Akabene'?"
"Kami sudah menyelamatkanmu. Jadi sebelum ingin berterima kasih aku mau memberitahu kalau kami tidak butuh ucapan terima kasih. Sebagai balasan, kau bisa pergi sekarang dan jangan pernah memunculkan batang hidungmu lagi dihadapan Mikayla." lanjut Steve lagi panjang lebar. Nadanya sarkas sekali.
"Lebih baik kau sajalah yang pergi dari mimpiku. Menganggu mimpi indah orang saja."
Astaga. Jawaban macam apa itu? Mimpi. Dia selalu bilang kalau ini mimpi. Rasanya de javu. Dulu waktu pertama kali menginjakkan kaki di dunia ini aku juga selalu meyakinkan diri kalau ini mimpi, senyata apapun itu.
Tunggu tunggu... aku baru kepikiran...
TIDAK MUNGKIN KAN JIWA BEOMGYU IKUT TERJEBAK DISINI?
KAMU SEDANG MEMBACA
1. 𝕷𝖔𝖛𝖊𝖗 𝕶𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗
Fantasyᴰⁱ ᵈᵘⁿⁱᵃ ⁱⁿⁱ ᵃᵏᵘ ᵐᵉᵐᵃⁿᵍ ᶜⁱⁿᵗᵃⁿʸᵃ ᵀᵃᵖⁱ ᵈⁱ ᵈᵘⁿⁱᵃ ⁱᵗᵘ ᵃᵏᵘ ʲᵘᵍᵃ ⁱⁿᶜᵃʳᵃⁿⁿʸᵃ ••• Starring: Tomorrow X Together Start: 30.4.21 End: - Update seminggu sekali