『Meet Again』

113 29 13
                                    

Ternyata Mikail benar-benar mengikutiku dari jauh. Bukannya merasa aman, rasanya malah seperti sedang diuntit. Ah masa bodohlah. Aku harus fokus pada tujuan utamaku.

Rupanya jarak rumah Mikail ke istana tidak begitu jauh. Ini adalah salah satu poin menguntungkan bagiku. Coba bayangkan saja kalau posisinya jauh. Mungkin Daniel akan memakai kendaraan dan otomatis aku tidak bisa mengikutinya.

Namun belum sampai setengah jam aku mengikuti Daniel, langkahku langsung terhenti begitu melihat apa yang ada di depanku sekarang. Sial, tampaknya pusat kota adalah tempat yang harus dilewati untuk menuju istana. Gawat. Disini ramai sekali. Bisa bahaya kalau aku mengikutinya di tengah banyak orang seperti ini.

Sementara itu posisi Daniel semakin jauh dan aku masih diam di tempat. Wajahku memang sudah 75% tertutup. Tapi gaunku terlalu mewah. Mau tidak mau aku pasti tetap akan jadi pusat perhatian walau mereka tidak tau siapa aku sebenarnya.

Ah gimana ini? Kalau aku tidak cepat menemukan solusi aku bisa kehilangan jejaknya.

"Hei bodoh, kenapa kau malah diam saja?"

Suara Mikail! Aku merasa dia sedang berdiri di belakangku. Akhirnya dia mendekat juga ya..

"Begini.. aku-"

"Di pinggiran ada jalan gang yang saling berhubungan. Ikuti saja dari sana kalau tidak mau ketahuan."

Baru saja aku ingin memberitahu masalahku, pria berwajah Hueningkai itu sudah memberikan solusinya. Yah, walaupun menyebalkan, tapi dia tau caranya membantu juga ya. Aku pun membalikan badanku ingin mengucapkan terima kasih.

"Terima kas.. ih? Hei!"

Apa-apaan dia?! Begitu aku berbalik, pemandangan yang kulihat malah punggungnya yang mulai menjauh. Aish, manusia itu!

Ah sudahlah. Sekarang aku harus lanjut mengikuti Daniel. Aku pun langsung berlari menuju tempat yang dibilang Mikail. Walaupun aku harus memutar berkali-kali, untungnya aku masih bisa melihat posisi Daniel darisini. Pria itu sedang berjalan ditengah banyak orang, tapi luar biasanya aku masih bisa lihat dimana dia. Bagaimana tidak? Diantara orang-orang yang ada disini, Daniel memiliki tubuh, wajah, dan juga pakaian yang sangat mencolok. Benar-benar seperti seorang idol diantara para kentang.

Para gadis yang kebetulan lewat disekitarnya pun bahkan ada yang menatapnya terang-terangan, melirik, berbisik dengan temannya, menutup mulutnya takjub, pokoknya reaksinya sangat bervariatif. Aku tidak percaya pria yang sedang dikagumi banyak orang itu adalah pria yang menggendongku kemarin.

Aduh. Bisa gawat kalau aku malah oleng ke Yeonjun nanti hanya karena ini. Ah tidak tidak. Mau dalam bentuk apapun godaan duniawi ini, orang yang sudah meng-hakmilikkan hatiku hanyalah Choi Beomgyu!

BRUK!

EH?!! Aku menabrak orang!

Tapi... aku yang jatuh!

Karena asik memikirkan hal lain sambil berlari dengan mata yang terus fokus pada Daniel, aku jadi lupa dengan sekitarku. Astaga. Aku ini memang kebiasaan sekali berbicara sendiri dalam hati.

Aku harus segera bangun dan minta maaf pada orang yang sudah kutabrak.

"Maaf saya tidak sengaja!"

Aku membungkukan badanku 90° lalu kembali melanjutkan langkahku. Aku harus cepat-cepat pergi sebelum hal buruk terjadi.

GREP!

"Eh?!"

Gawat. Tanganku ditahan.

"Gimana ya? Kau harus tanggung jawab."

Oh tidak. Apa tabrakanku membuat sesuatu yang dimilikinya jatuh? Tapi tadi kan yang jatuh aku! Aku pun melirik kebawah, dan tidak ada barang jatuh sama sekali.

1. 𝕷𝖔𝖛𝖊𝖗 𝕶𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang