『The Truth』

180 57 2
                                    

"Kau... sok tahu."

Aku menelan ludahku susah payah. Terakhir kali, aku mendengar nada ini waktu Beomgyu mencekikku.

'Matilah' katanya. Warna nadanya benar-benar sama persis.

Tiba-tiba aku menjadi sangat takut melihat Beomgyu. Kenapa ini? Aku merasakan sesuatu yang tidak ingin kurasakan. Seperti ada hal lain yang menguasai tubuhku.

Tapi rasa takut itu hanya sekejap. Dan sekarang aku merasa seperti diriku lagi. Ini aneh, tapi aku tidak mau memikirkannya terlalu jauh.

"Semua itu hanya salah paham."

Nada Beomgyu juga kembali seperti semula! Entah mengapa rasanya lega sekali.

"Salah paham gimana?"

"Aku sama sekali tidak ada hubungan dengannya."

Beomgyu tiba-tiba merangkulku. Dia mendekat kearah telingaku. "Bisakah kita bicarakan ini sambil duduk? Kakiku pegal."

Haruskah dibisikkan seperti itu?! Aku melihat kearahnya dengan tatapan annoying. Kini dia sedang tersenyum miring.

Sial, sepertinya dia memang sengaja melakukan itu untuk menggodaku!

Aku pun menariknya ke sofa. Kami berdua duduk di satu sofa yang sama dan berposisi agak saling berhadapan.

"Maaf, harusnya aku cerita ini sebelum aku menyatakan perasaanku. Soalnya aku lupa aku pernah kena skandal semacam ini." ucapnya sambil menggaruk tengkuknya.

Dia seperti berpura pura terlihat polos, aku jadi kesal.

"Perempuan itu, anggap saja R. Dia sebenarnya teman dekat Taehyun." Beomgyu memulai ceritanya. "Saking dekatnya, mereka sampai tak bisa jujur tentang perasaan mereka satu sama lain."

"Mereka saling suka?" Beomgyu mengangguk mengiyakan pertanyaanku.

"Lalu bagaimana denganmu?"

"Makanya dengar aku dulu sampai selesai." gerutunya dengan bibir mengerucut. Karena gemas, tanpa banyak pikir aku langsung meraup bibirnya dengan tanganku hingga pria itu mengaduh kesakitan.

HAHA! Ekspresinya lucu sekali ><

Beomgyu menangkap tangan yang aku gunakan tadi kemudian meletakkan telapak tanganku ke pipinya.

"Kau ini! Kenapa tidak melakukan itu pakai bibirmu saja, sih?"

Gawat! Pipiku tiba-tiba panas. Dia kok blak blakan banget sih?! Aduh aku harus tenang.

"Mau kutinju?" Aku mengarahkan kepalan tanganku yang lain kearah wajahnya. Pria itu auto menyengir.

"Cepat lanjutkan ceritamu." desakku.

"Iya iya. Pokoknya aku ini awalnya tidak mengurusi hubungan mereka. Sampai akhirnya aku gak sengaja bertemu R di resepsionis agensi. Karena gak ada yang tau hubungannya dan Taehyun, dia dilarang masuk."

Beomgyu tiba tiba menyingkap poninya dengan wajah songong. "Sebagai teman Taehyun yang baik, tentu saja aku membantu R masuk." Setelah mengatakan itu dia tersenyum bangga.

Sempat sempatnya dia narsis begitu!

"Tidak usah banyak gaya. Ceritalah yang benar."

Wajah Beomgyu langsung datar. "Oke maaf."

Entah kenapa aku jadi merasa bersalah. Apa aku terlalu ketus ya?

"Waktu aku mempertemukan mereka, Taehyun gak bicara apa-apa. Mereka malah tatap-tatapan saja di depanku. Lalu setelah itu dia menyuruhku membawa R pergi."

1. 𝕷𝖔𝖛𝖊𝖗 𝕶𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang