S E V E N

68 11 1
                                    

"DADAH, JALPA!!!! SEE YOU NEXT DAY!! NTAR MALEM ORDERIN GUE SEBLAK NGGAK PAKE NOLAK POKOKNYA!!"

"Gue kirim santet mau?!!"

"Jalpa mah gitu ah," Renata merengut.

"Bodo amat!"

Zalfa dan Renata berpisah di parkiran. Ivanna latihan taekwondo. Jangan main-main, Ivanna si mulut cabe itu ternyata adalah atlet taekwondo yang bentar lagi bakal dikirim untuk perwakilan Indonesia ke China.

Zalfa menunggu jemputannya di depan gerbang sekolah. Di saat yang lain bawa mobil, maka Abi Zaki melarang keras Zalfa bawa mobil sendiri.

Mata Zalfa memicing saat melihat seseorang dengan motor bebek baru keluar dari gerbang. Dengan cepat Zalfa menghadangnya dan merentangkan tangan di depan motor bebek itu.

"Ngapain lo?"

Zalfa cengengesan, cowok yang merupakan ketua Rohis itu berdecak.

"Lo mau kemana?" tanya balik Zalfa.

"Kepo!"

Zalfa mencebikkan bibirnya, matanya membulat saat Shaka menarik gas dan menjalankan motornya dan dengan sengaja menyentuhkan ban motor itu di kaki Zalfa. Garis bawahi, CUMA NYENTUH, nggak keras sama sekali.

"ADUH UMIII!!! KAKI ZALFA DITABRAK!!!" pekik Zalfa tidak tau tempat.

"HEH!! INI KEDUA KALINYA MOTOR LO MELUKAI BAGIAN TUBUH GUE YANG CANGTIP TIADA TARA INI!! NGGAK MAU TAU POKOKNYA LO HARUS TANGGUNG JAWAB!"

Shaka melongo. Zalfa emang aneh bin ajaib. Shaka baru nemu sekarang cewek modelan Zalfa. Pantesan cowok-cowok pada illfeel.

Gadis berjilbab biru laut yang senada dengan seragam identitas Chandra Buana itu menghentakkan kakinya dengan wajah ditekuk. Tanpa disuruh, Zalfa duduk diboncengan motor Shaka.

"Siapa suruh lo naik?!!"

"Ohhh jadi lo nolak tanggung jawab?"

"Apaan sih, nggak kenapa-kenapa juga kaki lo!"

"Tapi harga diri gue yang kenapa-kenapa soalnya lo udah berani tabrak gue di tempat umum!"

"Lo gila___"

"Ssstttt!!!" Zalfa mengibaskan tangannya ke depan muka. "Gue teriakin tukang tipu mau lo?!"

"Siapa yang nip___"

"Jalan, Kang ojek!!!!"

Shaka menarik gasnya lagi dan membiarkan Zalfa ada diboncengannya. Zalfa menyengir lebar.

Shaka memberhentikan motornya di depan toko buku. Zalfa dibuat mengernyit, cowok model Shaka ternyata juga datang ke toko buku.

"Lo cari buku apa sih?" tanya Zalfa yang setia menguntit Shaka.

Laki-laki itu cuma mondar-mandir tak tau arah, keliatan bingung.

"Nggak tau juga," jawab Shaka singkat.

"Terus ngapain lo kesini, Sarinem?"

"Disuruh Danisa."

Sepersekian detik, baru Zalfa ingat siapa itu Danisa. Cewek berkerudung besar di ruang Rohis tadi.

"Lo pacarnya Danisa?"

"Kepo lu!"

"Tinggal jawab aja!" Zalfa kembali mencebikkan bibirnya.

"Temen dari kecil, tetangga juga, satu sekolah dari sejak TK sampe sekarang, kenapa? Lo cemburu ya?" Shaka terkekeh.

"Pede!"

SHAKA FOR ZALFA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang