aku dan jalanan

237 19 0
                                    

Setelah lamanya tahun bergulir, setelah seringnya musim berganti, akhirnya aku memberanikan untuk kembali ke tempat ini. Tempat hanya jalanan biasa, tapi menjadi saksi bisu semua perjalanan yang telah di lalui.

Jalan yang dulu menggambarkan keceriaan sekarang hanyalah kehampaan, hanya ada sampah berterbangan, menandakan tidak ada kehidupan lagi disini.

Setiap mengingatnya hanya ada penyesalan, hanya ada keinginan untuk mengulangi waktu, dan memperbaiki suatu hal yang dulu.

Menurutnya tuhan, dunia, bahkan alam semesta sangat jahat kepada anak anak tak berdosa itu. Dimana hanya ada tangisan dalam rumah, tapi canda tawa selalu dilontarkan.

"Setiap pertemuan selalu ada perpisahan"
Kalimat yang sudah sering diungkapkan dan juga di dengarkan. Kalimat yang sudah tidak asing di kehidupan sekitar.
Tetapi mengapa masih banyak manusia yang tidak mempersiapkan akan perpisahan itu.

Padahal dirinya sudah tau akan perpisahan. Tapi yang dilakukan oleh para manusia bukanlah menghindari perpisahan tetapi melakukan penyesalan.

Tidak hanya untuk semua orang tapi untuk diri ku juga. yang sudah tau akan itu
Tapi tetap menyepelekan. Aku tidak mengalami perpisahan, tetapi mengalami kehilangan. Suatu hal yang lebih menyakitkan. Dimana kemarin masih bersama, Kini sudah tiada
Pergi jauh tak terhingga, Sampai aku tak dapat menggapai mu lagi.

Hanya doa yang menyertakan
Semoga engkau bahagia
Walaupun disini aku hanya menderita
Akibat dirimu yang pergi tanpa kabar.

Hari semakin lama semakin gelap, langit mendung sama seperti mereka menghilang. Tak lama hujan turun, aku tidak pergi dari tempat itu, biarkan hujan turun menimpa ku sebagaimana seharusnya dosa dosa itu yang menimpa ku.

Aroma tanah menyeruak, suatu hal yang dulu aku suka, tetapi sekarang sangat ku benci, karna setiap aroma mu menyeruak keluar, aku kembali teringat kepada penderitaan mereka dan ketika mereka pergi.

Saat mengingat nya aku hanya ingin satu, egois kepada tuhan mengembalikan milikku ke pelukan ku, tapi aku tersadar itu tidak akan terjadi.

"Hujan ketika dirimu turun entah apa yang harus kulakukan, apakah diriku harus senang ketika engkau turun atau sebaliknya? Tapi tuhan dirimu sangat jahat karena telah mengambil dirinya dari pelukanku. Untuk sekarang jangan lagi ya hujan atau aku akan benar benar marah".

METAMORFOSA | NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang