Ayam Komplek

199 21 0
                                    

Matahari semakin lama semakin naik, menerangi bumi. Ayam berkokok membangunkan para manusia yang masih berada di dalam mimpinya. Beberapa manusia sudah melakukan aktivitas nya. Ada yang sudah bersiap siap pergi ke pasar dan ada pula yang sedang ber olahraga di pagi pagi buta.

Mark yang sudah bangun dari tadi saat ini bersiap siap untuk berolahraga pagi selagi saat ini masih hari minggu. Karna bila boleh dikatakan dirinya sangat sibuk mengurusi urusan sekolah sampai sampai tidak pernah sempat berolahraga kecuali di hari akhir.

Mark mengikat tali sepatu nya, keluar dari gerbang rumah nya. Terlihat udara yang masih sejuk, ibu ibu yang sedang berbelanja sayuran kepada tukang sayur keliling, burung burung berkicauan, suasana pagi yang sejuk.

Mark mulai melangkahkan kaki nya, memulai dari lari kecil, dirinya tidak berniat berolahraga jauh jauh, hanya berputar putar kampung supaya otot otot nya tidak kaku karena dirinya yang jarang bergerak.

Sepanjang jalanan Mark terus menyapa para tetangga, Mark bisa dikatakan salah satu golongan manusia ramah, saling menghormati dan berfikiran dewasa bagaimana bisa Mark tidak di sukai orang lain dengan sifatnya seperti itu.

"Cuitt, aa Mark godain aku dong" Siulan sahabatnya yang berada satu tahun dibawah Mark.

"Maaf saya masih normal dek" Mark menghampiri Haechan yang sedang menyirami tanaman sang bunda.

"Aduh aa Mark menggoda bang- aduh" Mengaduh Haechan karena bola basket yang mengenai kepalanya.

Haechan menengok sumber bola basket terlihat kedua laki laki yang sibuk menahan tawa karna melihat wajah Haechan yang kesakitan.

"SINI LO BERDUA!!" Teriak Haechan sambil menunjuk mereka. Kedua lelaki itu menghampiri Haechan dengan muka tak berdosa sedikit pun. Mark yang melihat tingkah laku kedua laki laki itu hanya menahan tawa.

"SOPAN LO BERDUA KAYA GITU?? GUE JADIIN PERKEDEL MAU? PALA GUE DI LEMPAR BOLA BASKET MULU LAMA LAMA PENYOK LE, CUNG" Haechan berkacak pinggang sambil mengomeli Chenle dan juga Jisung, sedangkan Mark dari tadi hanya sibuk menahan tawa akibat ucapan Haechan.

"Sorry bang, gak sengaja" ucap Jisung sambil menyenggol tangan Chenle.

"Udah bang, sebagai perminta maaf an, lele beliin bubur depan komplek gimana?"

"Lo mah nyogok gue mulu si le, ya mau lah masa enggak"

"Dasar gembul" ucap Chenle dengan pelan, sambil menunjukkan senyum tak berdosa nya.

"Sekali lagi lo ngomong gitu gue jadiin tempe orak arik!" berseru pelan Haechan yang masih mendengar ucapan nya, Chenle membulatkan matanya setelah mendengar seruan Haechan yang di tujukan untuk dirinya.

Setelah perdebatan sesuai yang dijanjikan Chenle, mereka menuju tukang bubur depan komplek. Tukang bubur yang telah menjadi saksi bisu persahabatan mereka. Mereka hanya suka makan disitu dengan satu alasan bukan karena rasa bubur nya yang begitu enak, bila boleh berkata jujur rasa bubur mang Deden seperti rasa bubur pada umumnya. Mereka menyukai bubur mang Deden akibat mang deden yang menjadi tempat rahasia, dan tempat untuk berjulid, yang membuat mereka suka oleh bubur mang Deden

"WOII, DASAR DENOK!! JANGAN AMBIL TEMPE GUE!! DASAR AYAM KURANG AJAR!! SETELAH NGAMBIL TAHU GUE LO TANPA DOSA AMBIL TEMPE GUE?! GUE JADIIN AYAM GEPREK LO DENOK!!" Teriak lelaki berbaju putih dengan celana batik yang sedang menikmati beberapa gorengan pagi nya dengan secangkir kopi miliknya. Tapi sarapan nya hancur seketika akibat ayam yang berada di komplek nya ini mencuri sang tempe yang berharga.

"Denok Denok gak capek capek godain Renjun, Nok" ucap Haechan yang sedang lewat di depan rumah Renjun, melihat tingkah laku si Denok ayam komplek dan juga Renjun membuat dirinya hanya bisa menggelengkan kepala.

METAMORFOSA | NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang