My Family || Renjun

264 32 6
                                    

Selamat datang di cerita aku^^

Aku mohon banget jangan di bawa ke kisah nyata, ini hanya sebuah cerita yang ada dipikiran aku. Dan kalian cukup menikmati dalam pikiran kalian juga.

Selamat menikmati



Anak laki laki berdarah China mengamati keluarga nya yang tak pernah damai, bahkan hanya sepele pun dibesar-besarkan. Kejadian seperti ini membuat Huang Renjun sudah terbiasa.

Hanya duduk di kamar yang gelap sendirian sambil memeluk kedua kakinya, mendengarkan pertengkaran sang ibu dan bapak. Renjun menghela nafas, bila ditanya apakah dirinya capek dengan kedua orang tua nya, tentu saja Renjun akan menjawab iya, tanpa perlu berfikir terlebih dahulu.

Renjun menghela nafas, dan memutuskan melangkah menuju kasur, Renjun ingin tidur saja. Kalau boleh jujur, dunia mimpinya lebih indah dibanding dunia nyata nya.

Baru saja ingin memejamkan matanya, kerikil batu terlempar ke arah jendela nya. Renjun sudah apal perlakuan siapa itu. Renjun membuka jendela, dan benar saja dugaan nya, teman yang paling blangsak.

"Hei! Sudah kubilang kalo mau samper aku panggil saja gak perlu melempar kerikil, yang ada jendela ku pecah lama lama!" kesal Renjun kepada temannya itu.

"Aku terlalu takut sama orang tua kamu! Kamu boleh main nggak?" tanya teman nya yang tidak lain Haecan. Renjun terdiam memikirkan apakah dirinya pergi main saja bersama Haecan? Toh, itu suatu hal yang menyenangkan.

Renjun langsung mengangguk "tunggu aku" ucap Renjun yang segera menutup jendelanya, dan menuruni tangga. Saat menuruni tangga terpampang kedua orang tua nya yang masih berdebat. Renjun sudah malas kepada kedua orang tua nya. Melewati begitu saja dan keluar rumah.

"Mau main apa?" tanya Renjun kepada ecan, tapi alisnya menyerngit melihat sosok asing di samping teman nya. "Nanti aku kasih tau, sekarang kita samper yang lain dulu" ucap Haecan yang sudah tau maksud tatapan Renjun. Renjun hanya menuruti ucapan Haechan dan segera mengikuti nya.

🌱🌱🌱

Sudah sore, mereka kembali kerumah masing masing, begitu pula dengan Renjun. Bila kalian berfikir keadaan rumah Renjun sudah menjadi tenang, kalian salah besar. Bukannya semakin membaik malah semakin rusuh.

Renjun membuka pintu, badannya cukup lelah habis bermain. Setelah membalikkan badannya, Renjun sangat terkejut, badannya tergelonjak, bagaimana tidak? Bapaknya saat ini sudah bersiap memukul ibu nya dengan pecahan gelas.

Walaupun Renjun sudah malas kepada kedua orang tua nya. Tetap saja Renjun masih sayang kepada kedua orang tua nya, dan tidak mau diantara mereka ada yang terluka. Tanpa disadari cairan bening mengalir tanpa izin.

Renjun berlari dan segera memeluk sang ibu. "Bapak gak boleh pukul ibu" ucap Renjun dengan nada bergetar. Sang bapak menurunkan tangan nya, mengusap wajahnya pasrah.

"Kamu ngapain disini? Sana ke kamar, biar bapak sama ibu selesai in masalah kita" ucap Bapak tapi tidak disetujui oleh Renjun, Renjun menggeleng kuat masih dengan air matanya.

"Nggak! Njun gak bakal pergi kalo bapak sama ibu main tangan. Njun gak mau di antara kalian terluka" Renjun sedikit teriak, mengencangkan pelukan nya.

METAMORFOSA | NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang