My Family || Jaemin

226 33 2
                                    

Selamat datang di cerita aku^^

Aku mohon banget jangan di bawa ke kisah nyata, ini hanya sebuah cerita yang ada dipikiran aku. Dan kalian cukup menikmati dalam pikiran kalian juga.

Selamat menikmati



Jaemin duduk di dekat jendela kamarnya. Menatap keluar, memeluk kedua kakinya. Menundukkan kepala nya. Mengambil foto sang bunda yang berada di sampingnya. Mengelus foto sang bunda, tersenyum sendu.

"Buna, Nana kangen sama buna" gumam anak laki laki itu yang masih di umur delapan tahun.

"Buna tenang aja, Nana baik baik aja. Buna tau? Nana masih beruntung masih bisa rasain disayang buna, ada temen Nana yang belum rasain disayang bubun nya, kasian ya bun?" ucap Jaemin kepada foto bunda nya yang sedang tersenyum.

Sudah rutinitas Jaemin untuk bercerita kepada sang bunda, walaupun bunda nya telah tenang disana. Tapi Jaemin masih bisa merasakan hawa bunda nya yang selalu di sampingnya.

"JAEMINNN" teriak suara perempuan dari arah bawah. Jaemin yang merasa terpanggil mendongakkan kepala nya, dan segera menghampiri ke arah sumber suara.

"Kenapa mah?" tanya Jaemin pelan.

"Kamu gak liat, cucian piring banyak kaya gitu? Gak mau cuci piring? Kamu udah numpang tinggal Na Jaemin, masa cuci piring aja gak mau, hah?!" Omel mamah tirinya, Momo.

Ya, setelah sang bunda hidup tenang, ayah Jaemin memutuskan menikah dengan sesosok gadis yang sudah memiliki anak satu. Ya, duda menikahi janda, lengkap sudah.

Setelah ayahnya menikah kembali, Jaemin memiliki abang tiri, bang Yuta. Bang Yuta kuliah di luar kota, memutuskan untuk nge kos, karena jarak yang cukup terpaut jauh.

Jaemin fikir mamah tiri nya baik, ah ternyata fikiran nya salah besar. Iya baik, didepan sang ayah dan bang Yuta. Walaupun mamah tiri nya tidak suka dengan diri nya, Jaemin sangat bersyukur bahwa nyatanya bang Yuta menyayangi dirinya sebagaimana sudah menganggap dirinya sebagai adik tiri nya.

Jaemin menunduk, menghela nafas setelah menahan nafas saat mamahnya mengomel.
"Maaf mah, Nana lupa" ucap pelan Nana.

Momo menatap Jaemin tak percaya. "Apa kamu bilang? Lupa? Untuk hari ini kamu gak usah makan! Mamah lupa beli jatah makan mu" ucap Momo dengan berkacak pinggang, menatap Jaemin remeh, lalu meninggalkan Jaemin sendirian.

"NANANANANANANANA" panggil seseorang dengan nada seperti di kartun minion. Jaemin menengok ke arah jendela, ah ketiga teman nya— tunggu Jaemin tidak mengenali salah satu dari mereka? Ahh, masa bodo intinya teman nya tidak tepat untuk mengajak dirinya bermain

Jaemin segera keluar, membuka pintu. Sudah tertampang teman nya dengan senyum senyum gak jelas. "Apa?" tanya Jaemin.

"Gak, cuman manggil doang" ucap salah satu dari mereka. Jaemin ber-oh dan menutup pintunya. Baru setengah tertutup teman nya menyerngit lalu menghela nafas dengan kasar "Huuh! Dasar tidak peka, Ayo main" ucap temannya tadi.

"Makanya kalo ditanya, jawab yang benar" ucap Jaemin datar "dasar tidak asik! Sudah ayo main" ucap teman satu nya.

"Aku mau mencuci piring terlebih dahulu, kalian duluan aja" ucap Jaemin "kamu akan menyusul kan?" tanya Renjun, Jaemin yang memiliki otak iseng, tersenyum tipis bahkan tidak dapat diliat. "Nggak!" dingin Jaemin.

METAMORFOSA | NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang