Selamat datang di cerita aku^^
Aku mohon banget jangan di bawa ke kisah nyata, ini hanya sebuah cerita yang ada dipikiran aku. Dan kalian cukup menikmati dalam pikiran kalian juga.
Selamat menikmati
•
•
•
•"Jisung!" suara lembut memanggil dirinya, membuat dirinya menengok ke arah sumber suara. Menyerngit dahi nya, Jisung tidak mengenali wanita yang memanggilnya.
Jisung berusaha mengingat siapa wanita yang memanggil nya.
Ahh— Jisung teringat pada salah satu poto yang berada di rumahnya. Poto yang paling terlihat bahagia."Bubun?" ucap Jisung dengan nada sedikit ragu. Tapi sepertinya dirinya benar. Wanita itu tersenyum, lalu mengangguk pelan "iya ini bubun nak" ucap Yoona.
Tanpa sadar air matanya terjatuh begitu saja. Yoona melihat sang anak langsung segera memeluk anak bontot nya. "Bubun" ucap pelan Jisung. Membuat Yoona menatap sang anak.
"Bubun kenapa milih selamatin aku? Kenapa bubun selamatin diri bubun?" ucap pelan Jisung. "Kenapa nak?" tanya Yoona khawatir.
"Kasian dad bun, dad gak bisa lupain bubun. Aku kasian liat dad kaya gini terus menerus" ucap Jisung pelan yang masih berada di pelukan Bubun nya.
"Dad gak sakitin icung kan?" tanya Yoona membuat Jisung terdiam cukup lama, lalu menggeleng pelan. "Bubun gak usah khawatirin icung"
Yoona menatap Jisung dengan sendu. "Icung tau? Semua nya sudah takdir na—"
"Berarti takdir icung jelek ya bun? Atau Tuhan gak suka sama icung?" tanya Jisung memelan.
"Tuhan selalu suka sama semua umatnya nak, gak ada tuhan yang gak suka sama umatnya, seperti orang tua, tidak ada orang tua yang tidak suka dengan anaknya sendiri" ucap Yoona mengelus kepala Jisung.
"Icung capek bun, Icung boleh ikut bubun? Rasanya Icung mau ikut bubun aja, apalagi setelah ketemu bubun kaya gini"
Yoona menggeleng pelan "nggak, Icung gak boleh ikut bubun. Icung anak bubun, anak bubun tidak ada yang lemah, gak semuanya buruk, buktinya abang Doy sayang sama Icung bukan? buktinya banyak temen Icung yang sayang sama Icung, mereka adalah kekuatan Icung yang sekarang"
"Icung suka iri bun, Icung iri liat temen temen di ambil rapotnya sama bubun. Tapi icung selalu di ambilin sama mamah Wendy. bahkan dad gak peduli sama rapot Icung"
"Bubun cuman mau ngomong, Icung harus melewati semuanya dengan sabar, suatu saat pasti ada balasannya" ucap Yoona yang melepaskan pelukan nya, "Bubun pergi dulu ya, ingat pesan bubun, icung harus kuat, paham?" ucap Yoona yang semakin lama semakin menghilang.
"Bubun mau kemana? Bubun, Icung mau ikut sama bubun" teriak Jisung.
Jisung membuka matanya, ahh-- hanya mimpi. Dahi nya saat ini penuh keringat menatap ke arah samping, sudah pukul 14.00 siang. Iya Jisung sedang tidur siang, Tidur siang saja mimpi buruk.
Jisung menghela nafas, hatinya terasa sakit. Jisung turun dari kasurnya, menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah mencuci muka Jisung, menatap mukanya yang pucat, tersenyum pelan ke arah cermin.
Setelah Jisung mencuci muka, Jisung menuruni anak tangga. Rumahnya sangat sepi, entah daddy nya pergi kemana, sedangkan abang nya saat ini kuliah di luar kota, satu universitas dengan bang Yuta, abang tiri Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORFOSA | NCT DREAM
Random• • • Kisah tentang perjalanan hidup 7 sahabat. Yang melewati macam macam masalah yang berliku liku. Memiliki masalah yang berbeda beda. "Kita sengaja dipertemukan oleh tuhan, supaya bisa saling merangkul". • • •