"Permisi"
Ketukan pintu terdengar dengan sangat jelas membangunkan gadis yang tengah tertidur, masih dalam keadaan setengah sadar, dia berdiri dan membuka pintu kamarnya.
"Iya, siapa ya?"
Suara milik gadis itu terdengar sangat serak.
"Uh, aku Min Jee tetangga depan kamar mu, aku mendengar dari bibi pemilik kost katanya kamar di depan ruangan ku telah dihuni. Aku membawa fish cake untuk mu, cobalah. Maaf mengganggu istirahatmu"
Senyuman yang indah menjadi penutup kalimat perkenalan Min Jee.
"Makasih Min Jee, masuklah, kita bisa berbicara lebih leluasa di ruanganku"
kedua gadis itu tengah duduk di atas kasur dan saling berhadapan, banyak obrolan yang mereka mulai untuk saling mengenal lebih dekat."Jadi kenapa kau bisa berada di kost ini?"
Obrolan ini dimulai dari rasa penasaran Ji Ah ke Min Jee, pasalnya Min Jee terlihat seperti orang mampu untuk hidup di apartement, bukan di goshiwon.
"Huh, aku sedang memfokuskan diriku untuk mengikuti ujian akhir tingkat SMA"
"Jadi ternyata kau lebih tua dariku, aku satu tahun di bawahmu"
Mengingat bahwa Ji Ah masih menduduki kelas 11 di sekolahnya.
"Ouh benarkah? Aku bisa berbicara dengan santai kepadamu bukan?"
"Tentu saja, dan juga bolehkah aku memanggilmu eonni?"
"Tentu saja, ayo mulai bersahabat hari ini!"
Tawa mengelilingi ruangan tersebut, dunia benar-benar milik mereka.
"Eonni, ngomong-ngomong kau bersekolah di SMA mana?"
"Uh, sekolahku tidak terlalu jauh dari sini. Itu bukan sekolah yang besar kok, itu sekolah biasa saja. SMA Baekdo namanya"
"Uh, aku mengetahuinya. Tunggu Eonni bagaimana bisa kau bilang itu bukan sekolah yang besar? Semua anak di wilayah ini ingin masuk ke SMA Baekdo. Uh aku ingin masuk kesana juga agar bisa bersekolah dengamu"
"Memangnya sekolahmu yang sebelumnya kenapa?"
"Uh, aku tak ingin berada di sekolah itu. Kehadiranku seakan tak dianggap, aku tak menyukainya. Andai saja aku bisa bersekolah di sekolah yang sama dengan eonni, pasti akan sangat menyenangkan"
Canda tawa, kegembiraan menyeliputi dua gadis yang tengah berhambur cerita tentang kehidupan mereka.
~
Cahaya yang minim, tempat yang sedikit dingin dan juga rungan yang berwarna hitam dan cahaya biru yang menerangi dari setiap sudut dinding. Begitu banyak pajangan foto pada sebuah papan yang terbuat dari kaca, dua komputer tengah menyala, dan memperlihatkan data-data laporan yang ada.
"Yoon Eun Ha"
Suara yang berat dan mata yang menyipit tengah menatap layar komputer yang ada di depannya.
"Latar belakang kehidupannya buruk sekali, memalukan"
Disinilah dia, ruangan dalam ruangan. Ruangan ini sempat di buat oleh ayahnya sebagai tempat putranya bermain video gim sewaktu masih kecil, tempat ini dulunya selalu di kunci oleh ayahnya dan hanya di buka hari minggu, namun kini pria itu telah dewasa dan setelah memutuskan untuk berhenti bermain gim, dia memilih untuk menjadikan ruangan ini sebagai ruangan rahasia.
"Wanita yang tidak tau malu, dengan beraninya kau merendahkanku dan mengatakan hal buruk padaku!"
Manik mata itu menatap bingkai foto di sebelah kiri meja.
"Eomma, bagaimana keadaanmu? Kau pasti lagi bahagia bukan, eomma aku rasa ada yang disembunyikan oleh ayah padaku, aku tak tau apa, tapi rasanya sangat aneh"
Mengambil bingkai foto yang memperlihatkan seorang wanita dengan rambut gelombang memakai gaun berwarna merah muda tengah menggendong anak kecil yang berusia 2 tahun.
"Aku merindukan pelukan hangatmu eomma!"
Manik mata itu melemah.
~
Cahaya senja menyinari kamar pria tampan yang tengah berbaring memainkan ponsel nya, melihat satu persatu foto wanita yang sangat dicintainya.
"Eomma, bahkan ini sudah 3 jam aku memandangi fotomu, tapi aku malah makin jatuh cinta
pada senyuman mu. Aku merindukanmu"
Pria ini, dia masih pria normal yang mempunyai kehidupan. Keluar dari kamarnya danmenuju ke arah dapur. Mencari sehelai roti lalu dioleskan selai stroberi dan melangkahkan kakinya menuju kursi luar rumahnya, memandang taman kecil yang berada di depannya sambil menghabiskan roti yang ada di tangannya.
"Ini susunya tuan muda"
"Ahjumma, kau mengagetkanku. Bagaimana kau bisa tau kalau aku akan mengambil susu di dalam, apa kita sekarang berbicara lewat telephaty?"
Suara tawa itu terdengar, dia—Jungkook—adalah pria yang halus, dia menyayangi mereka yang benar-benar menyayanginya, terlebih untuk bibi yang sekarang tengah berdiri di hadapannya.
"Ahjumma sudah hafal dengan tingkah laku tuan muda, selamat menikmati susunya"
Senyuman khas wanita paru baya cukup menenangkan hati Jungkook, dia mengambil susu yang ada di sebelah kirinya dan meminumnya, melangkah menuju motor besar miliknya dan memutuskan untuk membersihkannya.
~
"TOK-TOK-TOK---"
"Ji Ah-ya, ini ada surat untuk mu"'Huh, aku baru saja melepas sepatuku, tidak bisakah beri suratnya nanti saja'
"Ne Ahjumma, aku datang"
Membuka pintu kamarnya, dan mengambil surat yang ada di tangan bibi pemilik kost, surat resmi yang bercap kini tengah di pegang oleh Ji Ah.
"SMA Baekjoo?"
Kerutan halus di kening Ji Ah terlihat, kenapa sekolahnya memberikan surat resmi?
"Aku baru absen sekali kemaren dan sudah dapat surat teguran?"Menutup pintu lalu menarik kursi yang ada di dalam kamarnya, membuka amplop putih itu lalu mulai membaca satu persatu kata yang tetulis. Matanya melebar tidak percaya, bagaimana bisa? Dia sendiri bingung dengan yang terjadi.
"Ini---"
"Ji Ah-ya"
Panggil seseorang di luar pintu kamarnya, dengan cepat gadis yang di panggil membuka pintu kamarnya dan menyuruh orang yang berdiri di depan kamarnya untuk masuk ke dalam kamarnya.
"Eonni, daebak. Kau tidak akan percaya ini, bagaimana bisa!"
"Apa, kenapa, ada apa?"
Raut wajah panik terlihat jelas di wajah Min Jee.
"Aku dikirim ke SMA Baekdo?"
Tangan Min Jee merampas kertas di tangan Ji Ah, tertulis dengan sangat jelas bahwa Cha Ji Ah dikirim ke SMA Baekdo karena prestasinya.
"Hei, ini nyata kan?"
Senyuman tulus dan penuh bahagia tertera jelas di wajah Min Jee.
"Kau sebelumnya bersekolah di SMA Baekjoo? Astaga kau tau bahwa dua sekolah ini dipegang oleh pemilik yang sama, sekolah ini memberikan kesempatan kepada siswa-siswi yang berprestasi untuk sekolah di SMA Baekdo, kau tau kenapa? Karena sekolah ini yang terbaik, jadi pemilik sekolah ini melakukan pertukaran pelajar seperti ini dan jika siswa-siswi dari SMA Baekjoo lebih baik dari SMA Baekdo, mereka akan mengambil kursi mereka. Istimewa bukan?"
Kalimat yang panjang membuat Ji Ah sangat bahagia, dia tidak menyangka ini akan terjadi. Setidaknya dia benar-benar beruntung, ijazah dari SMA Baekdo bisa membuatmu di terima kerja dengan memiliki pekerjaan menetap tanpa harus berkuliah.
"Selamat menjadi murid SMA Baekdo!"
•_•
Kisah ini masih berlanjut ~
Jangan lupa vote guys.사랑해 친구야 🌼🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙲𝚁𝚄𝙴𝙻 𝙻𝙸𝙵𝙴
FanfictionLangkah kaki yang terdengar sangat jelas, nafas yang tergesa-gesa menelusuri jalanan malam yang dipenuhi dengan rintik hujan, langkah kaki yang terburu-buru membawanya ke arah tujuan tanpa peta, seakan mengikuti rotasi bumi. "Dasar anak tidak tau...