"Jungkook-ah!"
Sebuah pelukan tertuju pada seorang pria yang baru saja membuka pintu rumah nya, diaMenggenggam tangan seorang wanita dengan rambut sebahu di samping nya.
"Aku ke sini bukan untuk meminta maaf atau menerima maaf aku kesini untuk pergi"
"Maksud mu apa Jungkook-ah, ini rumah mu!"
"Tidak, ini bukan rumah ku!"Melangkah kan kakinya yang panjang menaiki anak tangga menuju ruangan pribadi nya.
"Kau datang juga akhirnya, ada perlu apa? uang?"
"Apa maksud mu?"
"Aku tau kau kehabisan banyak uang, dan Ji Ah tidak bisa membiayaimu bukan?"
"Aku tidak butuh uang dari mu!""Baguslah"
"Paman, kau akan pergi?"
Langkah kaki pria yang sedari tadi berdebat dengan Jungkook kini sontak berhenti karena
Ucapan Ji Ah, entah apa yang akan di pikirkan wanita itu sampai berani bertanya kepada pria yang tengah terpenuhi oleh api itu.
"Apa peduli mu? Dan siapa kau?"
"Maaf jika aku terlalu tidak sopan untuk langsung bertanya seperti itu, tapi paman lihatlah priatinggi yang ada di samping ku ini, dia tetap putra mu, kau yang memutuskan untuk menghadirkan dia di dunia yang kejam ini, lalu sekarang kau melepasnya tanpa sebuah rasa tanggung jawab?"
"Ji Ah-ya!"
Jungkook menengahi obrolan antara ayahnya dan Ji Ah hanya karena ingin Ji Ah tetap aman.
"Aku cuman ingin Jungkook mendapatkan hak nya sebagai seorang anak"
"Berhentilah berbicara yang tidak masuk akal!"
Sebuah teguran dengan oktaf yang meninggu keluar dari pita suara pria tua yang ada di hadapan Ji Ah.
"Aku tidak peduli dengan urusan nya! Siapa yang menyuruhnya terlalu menjadi pria penurut kepada ibu nya? Siapa yang menyuruh nya meninggalkan ibu nya? Dan siapa yang menyuruhnya untuk tetap hidup dengan kebahagiaan sedangkan wanita yang disayanginya telah tiada!"
"Berhentilah menyalahkan ku atas segala nya! Kematian ibu bukan salahku! Aku sudah memahami itu! Itu bukan lah salahku, jika benar itu salahku berarti kematian orang tua Ji Ah juga adalah salah nya?"
"Ada apa dengan orang tua Ji Ah?!"
"Tiga korban yang di temukan di hari kebakaran tersebut adalah ibu dan kedua orang tua Ji Ah!"Pria itu terdiam, dia terdiam saat menyadari nya.
"Ayah mu seorang detektif?"
"Iya"Jung Jeyeon terdiam setelah mendengar jawaban Ji Ah, dia sendiri tidak menyangka bahwa
gadis ini adalah anak dari korban kebakaran mantan istrinya itu, pria itu—Jung Jeyeon—melangkahkan
kakinya pergi meninggalkan kediamannya.
"Jungkook-ah, eomma minta maaf"
"Kau bukan ibuku!"
Sebuah genggaman tangan terasa di pergelangan tangan Ji Ah, Jungkook menariknya dan membawanya ke kamarnya.
Mengambil tas besar, mengisi barang-barang yang di perlukan, mengambil laptop dan foto ibunya juga tumpukan surat aneh yang di berikan paman padanya.
"Kau yakin bisa membawa barang sebanyak ini dalam satu tas?"
"Kenapa tidak, jika laptop ku tidak bisa masuk ke dalam tas, kau bisa membawakannya bukan?"
~
"Apa yang kau maksud tuan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙲𝚁𝚄𝙴𝙻 𝙻𝙸𝙵𝙴
FanfictionLangkah kaki yang terdengar sangat jelas, nafas yang tergesa-gesa menelusuri jalanan malam yang dipenuhi dengan rintik hujan, langkah kaki yang terburu-buru membawanya ke arah tujuan tanpa peta, seakan mengikuti rotasi bumi. "Dasar anak tidak tau...