Bimbang

397 50 36
                                    

Dazai tidak pernah sebimbang ini sebelumnya. Ini adalah cobaan terberat yang pernah ia alami sepanjang masa hidupnya. Benar-benar berat dan membuatnya stress sampai ia merasa BAB nya mampet sejak dua minggu yang lalu.

Meskipun Atsushi berusaha menjelaskan bahwa BAB mampet dengan masalah yang Dazai alami  tidak berhubungan sama sekali, Dazai tetap memasang kepala karang. Bukan kepala batu, ini kepala karang. Lebih keras dari batu.

Ia tetap menyalahkan Nakahara Chuuya atas kasus BAB dan kebimbangannya ini.

Dazai tahu bahwa parter in crime nya itu sebentar lagi akan berulang tahun. Sudah tiga hari menuju D-Day, Dazai harus segera mempersiapkan sesuatu agar dapat dijadikan sesajen untuk setan topi itu.

Itulah kenapa dia ada di sini: di cafe bersama Akutagawa dan Atsushi, membicarakan tentang hadiah ulang tahun Chuuya.

"... Apa yang harus kubeli?" Dazai memangku wajah di atas kedua tangannya. Pandangannya menerawang dan senyuman tak tampak di wajahnya itu.

"Aku sarankan Dazai-san untuk membeli Dulkolax."

Saran pertama yang diberikan Akutagawa sukses  membuat Nakajima Atsushi menyemburkan chazuke yang ia beli dengan uang hasil ngepet— maaf, maksudku, uang tabungan nya.

ITU KAN MEREK OBAT PENCAHAR!

"Bukan untukku, bodoh. Maksudku untuk Chuuya!"

Akutagawa tampak sangat terpukul dengan kata-kata Dazai yang sangat ia kagumi itu,

"AKU KECEWA PADA AKUTAGAWA-KUN YANG TIDAK BISA MENANGKAP MAKSUD KATA-KATAKU! AKUTAGAWA-KUN, KAU PAYAH!"

"MAAFKAN AKU, DAZAI-SAN!"

"TIDAK AKAN KUMAAFKAN!"

"AMPUNI AKU, DAZAI-SAN !!!!"

"TIDAK BISA !!!!"

"TOLONGLAH MAAFKAN AKU, DAZAI-SAN !!!!"

"TIDAK AKAN !!!!"

"DAZAI-SAN !!!!"

Mantra yang sama terus diulang sampai 7 menit ke depan. Ini percakapan dua orang bodoh di hadapan orang bodoh. Bodoh semua.

Atsushi yang mendengar percakapan penuh drama melebihi Sinetron Ikatan *kEbEnCiAn ini merasa jiwanya perlahan terbang meninggalkan sang raga.

Dazai sangat hobi membuat admirer nya yang satu ini mengalami mental Bungee Jumping dari eksosfer. Akutagawa sendiri sangat hobi terbawa perasaan dengan kata-kata Dazai. Dan Atsushi, sebagai satu-satunya makhluk yang waras di sini, merasa tertekan.

"JANGAN BICARA DENGANKU LAGI, AKUTAGAWA-KUN!"

"TIDAK, TOLONG JANGAN KATAKAN ITU, DAZAI-SAN!"

"AKU BENAR-BENAR KECEWA—"

"BACOT, JENGGOT SIMPANSE!" Tolong catat ini sebagai pencapaian terbesar Nakajima Atsushi. Ini kali pertama ia mengucapkan kata kasar dan ia melakukannya dengan lancar dan penuh tekanan.

"BERANI-BERANINYA KAU MEMBENTAK DAZAI-SAN, DASAR PUNUK UNTA!" ucap Akutagawa sambil menarik kerah si bocah maung.

"SIAPA YANG KAU PANGGIL PUNUK UNTA, DASAR BULU PARU-PARU PAUS?!"

"TENTU SAJA KAU, BODOH!"

"ULANGI KATA-KATA MU, SEMPAK KUDA!"

Terus berbalas, seperti lingkaran setan.

Dan mereka yang terjebak sifatnya juga mirip setan.

Sampai penjaga kafe itu datang dan mengancam untuk mempekerjakan mereka tanpa gaji selama 3 minggu penuh sambil cosplay unta dan paus, dua orang bolot itu baru bisa tenang.

School LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang