Dunia memang tidak adil, tapi Chuuya baru tau kalau kalsium di tubuh nya juga tidak adil.
Kenapa, di saat Dazai dan Kunikida sudah setinggi Burj Khalifa, Chuuya masih saja lebih pendek dari pohon pisang yang nyatanya tidak berkambium?
Ini penghinaan.
Padahal sebelum liburan musim panas dan naik kelas, Dazai masih 162 cm sedangkan Chuuya 157 cm. Sekarang, begitu liburan selesai, Dazai bertransformasi menjadi titan dengan tinggi 170 cm dalam waktu dua minggu.
Please lah ya, ini menang give away tinggi badan apa gimana?
Tapi yang lebih Chuuya tidak percayai lagi adalah bahwa, barusan, setelah dia diukur di sekolah, tinggi badannya jadi 157 cm.
Kenapa memendek? Kalsium nya pasti ada dendam sama Chuuya.
"Chuuya, kau ... tambah tinggi, ya ...." sapa Kajii sesaat setelah dia masuk kelas.
"Jaga congormu, Lemon," balas Chuuya tajam.
"Ih, sensi amat!"
Chuuya yakin kalau dia bertambah tinggi. Mungkin meterannya yang error. Dia sepenuhnya percaya bahwa Tuhan akan menumbuhkan tingginya.
"Biarkan saja, Kajii-kun. Dia sedang kesal karena aku jadi titan. Bagaimana menurutmu, Kunikida-kun?" bunyi suara seseorang di belakang Chuuya.
Dazai Osamu.
"Berhenti berbicara atau kau akan dibuat lebih pendek darinya, Dazai!" Kunikida mengekor di belakang Dazai.
"Kunikida-kun hidooooiiii!"
Ranpo, si penunggu bangku pojok jendela meja depan, tertawa, "Kita sudah naik kelas dan sifat kalian belum berubah?"
"Bukan hanya sifat, Ranpo-kun. Bahkan tinggi Chuuya juga tidak berubah."
Chuuya mendelik pada Dazai. Apa maksud ???
"Ayo Chuuya, Chihuahua ku! Melompat! Woof woof grrrrr— UHUOK—!"
BRAKK
Dazai meninggal. Bye.
Siapa pelakunya? Ohohohoh, si pendek dong 👁👅👁
Kunikida bergidik ngeri dan segera menempati tempat duduk disamping Ranpo. Dia takut, bahwa jika dia berada di belakang Chuuya terus, —yang artinya perbedaan tinggi Chuuya akan terlihat semakin kontras— dia akan berakhir seperti Dazai yang digeprek ke dinding kelas.
Chuuya duduk di bangku baris kedua dari depan. Dia membuka botol minumnya dan meneguk isinya. Mood nya benar-benar buruk. Kelas kali ini tidak di-rolling, jadi dia masih sekelas dengan Dazai, Fyodor, Ranpo, dan spesies-spesiesnya.
Bagaimana dengan wali kelas?
"Aku baca di ruang guru tadi waktu minta permen pada Fukuzawa-sensei, ternyata wali kelas kita adalah Verlaine-sensei."
Chuuya sukses menyemburkan airnya.
Verlaine-sensei?! Verlaine-sensei yang hobinya mempermasalahkan kehadiran Chuuya?! Yang selalu mempermasalahkan rambut, pakaian, lipatan baju, bulu mata, warna mata, dan pola napas Chuuya?!
Chuuya melipat tangannya dan berdoa dengan khidmat, "Semoga Ranpo salah lihat! Amin!"
Dan doa nya dihancurkan Dazai yang —entah bagaimana bisa hidup lagi setelah digeprek ke tembok— menyenggol Chuuya dan memperlihatkan isi chat nya dengan Verlaine-sensei barusan.
"Woi Chibikko-kun, liat deh."
Dan percakapan berakhir.
Serius deh, pentingnya Dazai ngomong "terutama Chuuya," itu apa ??!
"Zai,"
Dazai dengan watados nya tersenyum pada Chuuya, "Ya?"
"Selamat tinggal."
Sedetik kemudian, Dazai sukses jadi samsak Chuuya.
Pesan moral:
Dazai tidak bermoral 👁👄👁👍.
.
.Author's Bacot Area:
Kasian Chuuya. Tapi lebih kasian Dazai.Aduh huhuu, maaf banget baru update! Baru dapet ide ༼;´༎ຶ ༎ຶ༽ Aku baru dapet ide!
Akhir-akhir ini juga sibuk. SERIUS, AKU CULTURE-SHOCK, TERNYATA KELAS 9 SIBUK BANGET 😩👎💔
KAMU SEDANG MEMBACA
School Life
Fiksi Penggemar✨ Soukoku drabbles *・゚゚・*:.。..。.:*゚:*:✼✿ Casts: ❀ Nakahara Chuuya 「中原中也」 ❀ Dazai Osamu 「太宰治」 ❀ Akutagawa Ryuunosuke 「芥川龍之介」 ❀ Nakajima Atsushi 「中島敦」 ❀ Higuchi Ichiyou 「樋口一葉」 ❀ Motojiro Kajii 「梶井 基次郎」 ❀ etc *・゚゚・*:.。..。.:*゚:*:✼✿ Akan update sesua...