Kenapa hari Senin cepat sekali datangnya, sedangkan menunggu hari Sabtu sangat lama, melebihi lama kita menunggu kepala Eren agar menyatu lagi dengan badannya?! Eh, itu bukan lama. Itu mustahil.
Senin memang Monday, tapi Chuuya lebih suka menyebutnya Mondie. Yah, kalau tanya ke Dazai, dia pasti menjawab Senin itu Monde Butter Cookies.
Persetan dengan itu.
Lagi-lagi upacara. Fukuzawa-sensei si kepala sekolah tampaknya senang sekali membakar lautan manusia seperti dia membakar daging BBQ. Apalagi kalau pidato, panjangnya melebihi panjang episode One Piece.
Chuuya bukannya tidak memiliki sifat nasionalis. Hanya saja, setelah terjadi masalah keluarga kemarin, dia jadi berada dalam mode low-energy dan lebih memilih malas-malasan. Kepalanya berdenyut sakit.
Sayangnya dia ketua kelas, tidak mungkin bolos kecuali kepepet. Sialan.
Tipe 1: Bacot terus
Fukuzawa-sensei memulai pidatonya, "Ehem, ya, selamat pagi, wahai Anak-Anakku sekalian—"
Dazai mencibir, "Kalau dia ayahku, tolong biarkan aku jadi anak durhaka," dan disambut oleh jitakkan Mori-sensei yang berkeliling selama upacara.
"— Senang sekali saya bisa bertemu kembali dengan kalian—"
Dazai kembali mencibir, "Anda senang? Saya capek. Tolong potong sampai ke 'Bubar Jalan'," dan kembali dijitak Mori-sensei.
"Cih, sekolah macam apa ini? Hobinya kekerasan," Dazai kembali mencibir dan sekarang dia ditendang Chuuya sampai jatuh.
Bukan sekolah yang hobinya kekerasan, tapi Dazai yang tidak tahu malu, "Ngomong lagi, kau mati di sini, Mackerel!"
"Idih, Chuuya sama saja ternyata."
Chuuya melirik tajam padanya, membuat Dazai terkesiap dan hening.
"Kali ini saya akan membahas tentang kebersihan sekolah kita yang dibawah rata-rata," Fukuzawa-sensei masih pada pidatonya. Bahkan mulai merujuk pada sebuah topik.
Tipe 2: Pingsan karena sakit
Chuuya memang mendengar Akutagawa batuk-batuk, tapi karena itu sudah biasa, jadi dia tidak mempermasalahkannya.
Masalahnya adalah, sekarang si manusia tanpa alis itu ambruk di tengah barisan kelas. Barisan jadi tidak rapih. Banyak anak norak —Dazai salah satunya— yang malah membuat boomerang di instagram dan men-tag akun Akutagawa. Buru-buru Chuuya memanggil PMR.
4 anggota PMR, perempuan semua: Higuchi, Yosano, Kyouka, dan Lucy, datang membawa tandu. Mereka menaikkan Akutagawa ke atasnya dan bersiap beranjak, tapi ...
"... Higuchi, lepaskan tangan Akutagawa, tandunya tidak seimbang karena kau tidak mengangkat bagianmu!" Yosano berdecak sambil terus berusaha mengangkat tandu itu bersama dengan anggota lainnya.
Pernahkah Higuchi menurut? Tidak. Dia semakin panik, "Akutagawa-kun, jangan mati!"
"DIA TIDAK AKAN MATI KALAU KITA MEMBAWANYA SEKARANG, PISANG!" teriak Lucy tidak sabaran.
Higuchi mendadak ganti nama.
"Tapi, Akutagawa-kun—"
"ANGKAT SAJA BAGIANMU!" Tiga anggota PMR itu berteriak, bahkan sampai Kyouka ikut angkat suara.
"B-B-BAIK!"
Dan mereka menggotong Akutagawa seperti membawa keranda. Dazai berbisik, "Ternyata jadi Akutagawa itu enak ...," dan disahut Chuuya,
KAMU SEDANG MEMBACA
School Life
Fanfic✨ Soukoku drabbles *・゚゚・*:.。..。.:*゚:*:✼✿ Casts: ❀ Nakahara Chuuya 「中原中也」 ❀ Dazai Osamu 「太宰治」 ❀ Akutagawa Ryuunosuke 「芥川龍之介」 ❀ Nakajima Atsushi 「中島敦」 ❀ Higuchi Ichiyou 「樋口一葉」 ❀ Motojiro Kajii 「梶井 基次郎」 ❀ etc *・゚゚・*:.。..。.:*゚:*:✼✿ Akan update sesua...