Celana

273 36 30
                                    

Kalau ada nominasi sebagai manusia tersabar di dunia, Chuuya pasti sudah memenangkannya. Dia sangat yakin. Beneran deh.

Ini jam istirahat. Chuuya hanya ingin memakan nAsI *mEoNg🐱 nya dengan nyaman, tanpa gangguan dari makhluk-makhluk sialan perusak mood. Meskipun lomba mading belum berakhir sampai 10 hari ke depan, dia juga perlu istirahat sejenak, kan?

Chuuya bukan topeng monyet, bukan juga karapan sapi. Dia juga bukan hewan Kuchiyose yang bisa dipanggil dan disuruh kerja kapapun! Chuuya seorang manusia —walaupun Dazai tidak akan pernah mengakuinya— dan dia butuh me-time!

Tapi ternyata tidak pernah ada yang mengizinkannya.

Baru saja dia lepas dari si makarel gila, sekarang sudah ada masalah lagi. Masalah yang jelas lebih berat dari berat badannya.

"Chuuya-san! Dazai-san menggila!" Atsushi benar-benar mengganggu acara makan bekal romantis antara Chuuya dan kedamaian.

"Halah, Dazai memang sudah gila sejak awal. Apa yang aneh?"

"Dazai-san dan Fyodor-san memperdebatkan hal yang tidak lazim!"

Chuuya terpaksa menghentikan sesi makannya, "Dazai masih hidup saja sudah tidak lazim! To the point saja bisa, tidak?!"

"CELANA DAZAI-SAN ROBEK!"

Hening.

Hening.

Hening.

Chuuya menyemburkan makanannya. Tawanya pecah.

"NYAHAHAHAHAHAH! APA?! ROBEK?! HAHAHAHAHAH—"

Atsushi mengangkat panggilan dari Lucy, "Halo? Ah, Lucy-san?"

Chuuya masih sakit perut karena menahan tawa. Dia bahkan sesak napas saking lamanya tertawa.

"APA?! GAMBAR CHUUYA-SAN DALAM BAHAYA?!"

Chuuya berhenti dari kegiatannya, "... Apa kau bilang?"

Atsushi menutup teleponnya, "CHUUYA-SAN, LARI KE KELAS!"

Dan Chuuya berlari sekencang Lightning McQueen dari Disney: Cars menuju ke kelasnya.

.
.

BRAKK

Akutagawa tergencet pintu.

"DAZAI! ASTAGA, DEMI YATOGAMI! AKU HANYA INGIN MAKAN DAN KAU SUDAH BUAT MASALA—"

Chuuya speechless dengan Dazai yang masih berdebat dengan Fyodor sambil bergelung di selimut Katai —yang seingat Chuuya, sudah disita OSIS— sambil marah-marah.

"... Atsushi, kata Lucy ... mading ku terancam, kan?" tanya Chuuya datar.

Atsushi mengangguk, "Katanya sih, begitu."

"... Tapi mading ku baik-baik saja, tuh ...?"

Si perak menghadap Lucy dan Lucy hanya memberikan simbol peace,

Sialan, Lucy berbohong!

Atsushi hanya bisa berharap untuk nyawanya, sementara di sampingnya, Chuuya terus menatapnya dengan wajah tidak manusiawi.

"WAIFU MU DINOSAURUS," teriak Fyodor.

"LAH?! WAIFU MU BABU, JANC*K!"

School LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang