🐰 Part 16 🐰

495 41 6
                                    

Jangan lupa vote dan komen😄

Happy reading❤

***

Tak lama kemudian dosen masuk ke dalam kelas. Anneth kembali menghadap ke depan dan Deven mematikan handphonenya.

Mereka fokus ke dosen yang sudah mulai menjelaskan. Tak lama kemudian, waktunya istirahat tiba. Anneth dan Deven segera menuju kantin.

Sampai di kantin, ternyata sahabat mereka belum ada yang datang. Mereka pun duduk hanya berdua.

"Mau makan apa Dev? Biar gue pesenin sekalian," tanya Anneth ke Deven yang sedang bermain hp.

"Samain," kata Deven singkat.

"Oghey," ucap Anneth lalu bangkit dari kursi dan berjalan menuju ke stand bakso.

Anneth akan memesan bakso untuk dia dan Deven. Sebenarnya Anneth ingin makan mie instan tapi nggak jadi takut kena marah oleh Deven.

"Nih Dev," kata Anneth menyerahkan mangkok bakso yang sudah ia pesan.

"Thanks," kata Deven singkat.

Setelah itu Anneth dan Deven memakan bakso dengan tenang. Tadi Anneth akan memasukkan sambal di mangkok bakso nya tapi Deven melotot kearahnya, akhirnya Anneth makan bakso tanpa sambal dan saos.

"Dev," panggil Anneth saat sudah selesai makan bakso.

"Apa?" tanya Deven dengan singkat.

"Ikut gue ke taman," jawab Anneth berjalan mendahului Deven.

Deven pun hanya menurut, dia mengikuti Anneth menuju taman. Sampai di taman mereka berdua duduk dibangku yang kosong.

Pas sekali keadaan taman sedang sepi, hanya ada beberapa orang yang sedang membaca buku.

"Em Dev," panggil Anneth kali ini dia menatap Deven yang juga sedang menatapnya.

"Apa?" tanya Deven lagi tapi kali ini perkataan dia lebih lembut.

"Besok Jumat aku mau pergi ke puncak sama abang," kata Anneth pelan karena takut Deven tidak memperbolehkannya.

"Cuma berdua?" tanya Deven.

"Nggak mami, papi berangkat sore. Aku sama abang berangkat Pagi," jawab Anneth.

"Emang kamu nggak masuk kuliah?" tanya Deven lagi.

"Nggak, kan kebetulan jumat cuma 1 matkul jadi libur sekali - kali gpp," jawab Anneth lebih terlihat santai padahal dalam hatinya gugup takut Deven tidak memperbolehkan.

"Tapi kan kamu baru habis libur 3 hari, masa udah mau libur lagi?" tanya Deven lagi dan lagi.

"Kata papi nggak papa, soalnya itu acara keluarga penting banget," jawab Anneth mencoba sabar.

"Hadeh ya Tuhan tinggal kasih izin juga harus banget dikasih pertanyaan kayak gini," batin Anneth.

"Yaudah aku bolehin tapi ingat ya jaga kesehatan, awas aja kalau sampai sakit!" ucap Deven memperingatkan.

"Oghey, thank you sayang," kata Anneth memelankan kata sayang.

"Urwell," balas Deven.

Setelah itu, mereka beranjak menuju kelas karena masih ada 2 matkul yang akan mereka ikuti.

***

Hari Jumat pun tiba.

Anneth sudah bersiap untuk pergi ke puncak. Alat-alat dan hiasan yang akan digunakan untuk membuat surprise ultah Deven sudah dibeli oleh sahabat-sahabat nya.

Bᴀᴄᴋsᴛʀᴇᴇᴛ | End (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang