🐰 Part 22 🐰

411 30 13
                                    

Jangan lupa vote dan Komen😄

Happy reading

***

Pulang dari kuliah, Deven dkk langsung menuju ke gudang tempat Talitha dikurung.

Sampai di gudang, Deven langsung masuk dengan membuka pintu secara kasar.

Brakk...

Deven mendekati Talitha dengan wajah datar.

"Deven tolongin aku, aku disekap," pinta Talitha dengan nada manja.

Joa yang mendengar itupun berkata, "Deven kesini bukan mau nolongin Lu, jadi jangan caper deh lu!"

"Nggak ingin gue sia-siain waktu. Jadi maksud lu apa nabrak Anneth sampai Anneth koma?" tanya Deven tenang. Sebenarnya Deven ingin menghajar Talitha, tapi dia ingat kalau Thalita perempuan, mama, kakak, and tunangannya juga perempuan dia nggak mau hajar Talitha.

"Oh Anneth koma, hahaha biar mati sekalian juga nggak papa," tawa Talitha menggema.

Plakk...

No, bukan Deven yang menampar melainkan Joa. Karena Joa yakin Deven tidak akan menampar Talitha jadi dia lah yang menampar.

"Aawhh," ringis Talitha, dia pun menatap tajam Joa.

"LU KENAPA SIH? GUE NGGAK ADA SALAH SAMA LU, TAPI LU MALAH TAMPAR GUE," teriak Talitha kepada Joa.

"EMANG LU NGGAK ADA SALAH SAMA GUE. TAPI LU UDAH BUAT SAHABAT GUE MASUK RUMAH SAKIT DAN KOMA," bentak Joa.

Jangan anggap Joa itu lemah guys, kalau ada yang mengusik keluarga dan sahabatnya terlebih Anneth, dia akan menjadi singa.

Canda Jo:v

"Tenang Jo," kata Nashwa menenangkan Joa yang dadanya naik turun karena emosi.

"Gue tanya sama lu, kenapa lu nabrak Anneth?" tanya Deven tenang.

"JAWAB," bentak Joa karena dia merasa geram kepada Talitha.

"Gue tabrak Anneth karena gue iri sama dia," jawab Talitha dengan santai.

"Lu iri sama Anneth, tapi nggak gini caranya!" ucap Nashwa.

"Lu udah buat anak orang bertaruh dengan nyawa. Lu bisa aja masuk ke penjara gegara ortu Anneth nggak terima sama lu, karena lu udah buat anaknya masuk ke rumah sakit dan koma. Untung aja Deven dan kita nggak bilang ke ortu Anneth," lanjut Nashwa berucap panjang lebar.

"Kalian tetap jaga dia disini, jangan sampai dia kabur! Saya akan kesini lagi besok. Beri dia makan sehari sekali, jangan beri dia minum!" kata Deven kepada orang yang bertugas menjaga gudang ini.

"Baik tuan," balas bodyguard itu.

Deven pun segera pergi keluar dari gudang itu dan menuju rumah sakit. Sahabatnya tidak ikut ke rumah sakit, karena ada tugas yang harus mereka kerjakan.

Sampai di rumah sakit, Deven langsung menuju ke ruangan Anneth. Dia melihat mami Anneth yang sedang makan siang.

"Siang mami," sapa Deven dan salim kepada mami Anneth.

"Eh, siang Dev. Kok lama, bukannya pulangmu dari tadi?" tanya mami Anneth ke tunangan anaknya itu.

"Tadi ada urusan mi," jawab Deven sambil berjalan menuju ke brangkar Anneth.

"Dev, mami pulang dulu ya. Mau ke kantor papi nganterin makan siang. Makanan buat kamu, mami tarus nakas," pamit mami Anneth.

"Iya mi, hati-hati," balas Deven mencium tangan mami Anneth.

Bᴀᴄᴋsᴛʀᴇᴇᴛ | End (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang