🐰 Part 18 🐰

501 34 11
                                    

Jangan lupa vote dan komen😄

Happy reading❤

***

Pukul 09.00 WIB, Anneth baru bangun dari tidurnya. Dia melihat kearah tempat tidur sahabatnya mereka belum pada bangun.

Anneth beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai membersihkan diri, Anneth keluar menuju ruang tamu.

Saat sudah sampai di ruang tamu, Anneth melihat Deven yang sedang bermain hp. Anneth berjalan dengan pelan. Saat sudah sampai di belakang Deven, Anneth menutup mata Deven.

"Sapa sih ini iseng banget," kata Deven kesal.

Tidak ada jawaban yang Anneth keluarkan, Deven merasa familiar dengan parfum yang dipakai orang yang menutup matanya.

"Sayang, lepas aku tahu ya kalau ini kamu," kata Deven sambil melepaskan tangan Anneth dari matanya dan beralih mengalungkan ke lehernya.

"Kok tahu sih," kata Anneth dengan ekspresi kesal.

"Ya gimana aku nggak tahu, orang parfum kamu yang beliin aku," jawab Deven sambil menarik Anneth agar duduk disampingnya.

"Oh iya hehe lupa aku," kata Anneth cengengesan dan memeluk lengan Deven dari samping.

"Keluar yuk, ke air terjun," ajak Deven sambil mengelus Pipi Anneth.

"Air terjun yang dulu kita kesana itu?" tanya Anneth tetap memeluk lengan Deven.

"Iya, mau?" tanya Deven balik.

"Mau ayok," kata Anneth langsung berdiri.

"Yuk," kata Deven dan dia pun juga berdiri. Lalu Deven mulai melangkah dengan menggandeng tangan Anneth.

Anneth hanya mengikuti Deven berjalan. Setelah keluar dari Villa, mereka berjalan beriringan dengan tangan tetap bertautan.

15 menit mereka berjalan kaki, akhirnya mereka sampai di air terjun.

Mereka akhirnya, duduk di tepi air terjun dengan kaki yang dicelupkan keair.

"Ih dingin," kata Anneth menjauhkan kakinya dari air.

"Nggak sayang, nanti lama - lama nggak dingin," kata Deven.

"Eh kamu belum sarapan kan?" lanjut Deven bertanya ke Anneth.

"Belum, tadi aku baru bangun trus kebawah trus langsung kamu ajak kesini," jawab Anneth.

"Astaga kamu punya maagh belum makan. Ayok cari makan dulu," ajak Deven berdiri dari duduknya.

Anneth pun mengangguk dan dia juga berdiri. Setelah Anneth berdiri, Deven menggandeng Anneth dan beranjak jalan.

Deven mengajak Anneth menuju sebuah warung makan yang sudah buka.

Setelah memesan makanan, Deven dan Anneth mencari tempat duduk.

Warung itu berada dipinggir sungai dan meja serta kursi yang Anneth dan Deven duduki itu diatas air sungai.

Bᴀᴄᴋsᴛʀᴇᴇᴛ | End (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang