40 Jeno dan Jaemin

1.6K 430 18
                                    

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK! MEMBUAT CERITA TIDAK SEGAMPANG MEMBACANYA!

JIKA ADA TYPO HARAP BERI TAHU!
JIKA ADA KATA2 KURANG PAS SILAHKAN KOMEN!
MENERIMA KRITIK DAN SARAN!
TIDAK MENERIMA KOMENTAR JAHAT ATAU HUJATAN!

TERIMAKASIH!

***

Code 003 berlari menghindari setiap serangan yang di lakukan oleh Jaemin, mereka berdua terlihat saling bertarung satu sama lain. Begitupun dengan Jeno yang sedang melawan Code 008, mereka terlihat seimbang dalam hal kekuatan. Ketika Jeno hendak meluncurkan sebuah peluru Code 008 dengan lihai menghindari lintasan peluru tersebut tanpa ada luka lecet sekalipun.

Jaemin yang terus melakukan serangan dengan menggunakan belati membuat Code 003 terpojok, namun tetap saja Code 003 dengan cepat melakukan serangan balik kepada Jaemin. Sebuah tendangan melayang dengan cepat membuat Jaemin hampir tersungkur jika saja dirinya tidak cepat berguling.

"Dasar monster sialan!" Umpat Jaemin yang kini kembali bersembunyi di balik sebuah reruntuhan.

Jeno yang melihat Jaemin sedang terpojok langsung berlari ke arah Jaemin, Code 008 yang melihat Jeno berlari ke arah Jaemin tersenyum miring.

"Ehhh, kau mau kemana hah?" Ucapnya yang langsung berlari kehadapan Jeno.

"Cihh bisakah kau menyingkir?" Jeno terlihat sangat kesal karena Code 008 menghalangi jalannya begitu saja.

Code 008 tersenyum ketika melihat wajah Jeno yang terlihat sangat kesal, itu adalah rencana agar Jeno terpancing oleh tujuannya. Namun siapa sangka jika Jeno tidak terpancing sama sekali, kini Jeno mengeluarkan bola asap tepat pada wajah Code 008 yang membuatnya langsung terbatuk-batuk dan Jeno memanfaatkan momen tersebut untuk mendekat ke arah Jaemin yang sedang berusaha melawan Code 003. Meski begitu Jeno tahu jika mengalahkan mereka dengan kekuatan sendiri itu tidak akan cukup sama sekali, maka dari itu Jeno mempunyai rencana untuk melawan Zombie Elit dan rencana yang dia buat harus bersama dengan Jaemin agar berjalan dengan lancar.

Langkah kaki Jeno semakin dekat dengan Jaemin yang kini sedang sibuk melakukan serangan terhadap Code 003, Jaemin begitu sangat lihai menembakan peluru dan membuat kegaduhan yang sangat bising. Untung saja kedua tangan Jaemin telah di lindungi oleh sarung tangan membuat kulit berserta jari jemarinya terlindungi dan itu membuat Jaemin merasa nyaman karena tidak ada rasa perih yang dapat mengganggunya sama sekali. Jeno yang melihat Jaemin sedang berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkan Code003 tersenyum melihat keteguhan Jaemin,

Penglihatan Code 008 yang terhalang oleh asap yang di lemparkan oleh Jeno kini mulai menghilang secara perlahan akibat hembusan angin. Tapi itu percuma karena Jeno kini telah sampai di tempat yang dia tuju, Code 008 yang melihat Jeno telah sampai ke tempat yang dia tuju membuat Code 008 merasa sangat geram karena tidak berhasil menjatuhkan Jeno.

"Sialan!" Umpatnya yang kini berlari ke arah Code 003.

Suara tembakan terdengar dengan sangat jelas, itu berasal dari senapan  milik Jaemin yang terus berusaha meluncurkan serangan beruntu kepada Code 008.

"Kenapa tidak cepat mati? Sialan mereka terlalu kuat!" Jaemin terlihat sangat kesal karena serangan yang selalu dia berikan tidak pernah melukai mereka sama sekali.

Jeno dapat mendengar kekesalan yang Jaemin ucapkan lewat mulutnya, meski begitu Jeno tetap akan menjalankan rencana yang telah terpikir olehnya.

"Berhentilah membuang peluru mu itu Na." Jeda Jeno, "Itu akan terbuang sia-sia dan aku mempunyai sebuah rencana untuk mengalahkan mereka berdua secara bersamaan tanpa membuang percuma peluru mu itu."  Lanjut Jeno.

Jaemin berhenti menembak dan melirik ke arah Jeno yang ada di sampingnya sejak beberapa menit yang lalu.

"Rencana apa itu?" tanya Jaemin dengan wajah penasarannya.

Jeno tersenyum melihat respon yang di tunjukan oleh Jaemin, "Mendekatlah." Ucap Jeno.

"Kenapa mendekat?"

"Kau tidak tahu rencana kita tidak boleh terdengar oleh mereka, karena pendengaran mereka sangat tajam." Jelas Jeno.

Jaemin menganggukan kepalanya dan mendekat ke arah Jeno, mereka berdua terlihat sangat serisu ketika sedang membisikan sebuah rencana yang telah Jeno rencanakan. Jaemin belum membuka mulutnya sama sekali dan terus mendengarkan apa yang di katakan oleh Jeno, ketika semuanya sudah Jeno beritahu Jaemin menganggukan kepalanya dan mulai menatap tajam ke arah Code 003 yang kini sedang berbincang bersama Code 008.

***

Setelah apa yang di katakan oleh Jeno kini mereka berdua mulai melaksanakan rencana untuk melawan Zombie Elit, meski tidak ada yang tahu rencana yang di buat Jeno akan berjalan dengan lancar tapi itu adalah satu-satunya cara. Jeno terlihat berlari ke arah kanan sedangkan Jaemin ke arah kiri yang membuat Code 008 juga Code 003 mulai bergerak sesuai arah lawan mereka.

Dengan cepat Jeno mengeluarkan sebuah bola asap ke arah Code 008 begitu juga dengan Jaemin yang melemparkan bola asap pada Code 003. Kedua Zombie Elit terlihat kebingungan karena penglihatan mereka terhalang oleh asap yang keluar begitu saja, tidak cukup sampai di sana Jeno mulai melancarkan serangannya dengan cara memukul kepala Code 008 hingga tersungkur ke atas tanah. Sedangkan Jaemin lelaki itu menusukkan sebuah belati tepat pada punggung Code 003.

Setelah melancarkan serangannya, mereka berdua mundur karena asap yang mereka buat mulai menghilang secara perlahan. Entah kenapa rintikan hujan mulai turun meski tidak deras, entah pertanda buruk atau baik tetapi semua menjadi basah. Rasa lelah yang mereka berdua rasakan terlihat begitu sangat jelas, apalagi ketika melihat Zombie Elit yang mereka lukai tidak merasakan dampak serangan yang Jeno juga Jaemin lancarkan.

"Ahk sial kenapa kalian harus melakukan serangan mendadak sih!" Ucap Code 008 yang berusaha untuk bangkit.

"Ini tidak berdampak apa-apa!" Code 003 terlihat berdiri di tengah rintik hujan.

Jaemin sudah tahu jika serangan itu tidak berdampak sama sekali tapi meskipun begitu dia tahu jika obat dalam pisau yang Jaemin tancapkan mungkin sebentar lagi akan berefek kepada Code 003, sedangkan Jeno dia terlihat sedang menatap Code 008 yang sedang berdiri sambil memegang kepalanya. Sebuah serangan yang sengaja Jeno lancarkan pada titik dimana chip terpasang mungkin Code 008 sedang merasakan sesuatu.

"Kita mulai!" Ucap Jeno.

Jaemin menganggukkan kepalanya dan langsung melemparkan sebuah geranat ke arah Zombie Elit, dan ketik geranat itu melayang di udara Jeno langsung menarik tubuh Jaemin untuk bersembunyi di balik reruntuhan. Terdengar sebuah ledakan yang membuat tanah bergetar juga puing-puing yang melayang.

"Apa mereka sudah kalah?" Tanya Jaemin.

Jeno yang mengintip ke arah dimana ledakan itu terjadi melebarkan kedua matanya, mulut yang gemetar saat melihat apa yang terjadi di depan sana membuat Jaemin ikut melihat.

"M-ereka masih bisa berdiri?" Ucap Jaemin.

"Apa-apaan dengan tubuh mereka yang tidak hancur?"

"Sial!" Ucap Jeno.

TBC

Ghost Town (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang